Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Putra Mahkota Abu Dhabi Bawa Investasi Rp 136 Triliun Saat Bertemu Jokowi, Intip Profilnya

Pangeran Uni Arab Emirat (UAE), Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan menandatangani kerjasama dengan Indonesia dan mendapat Rp 136 triliun investasi

kompas.com
Foto tangkapan layar dari Kompas.com saat Putra Mahkota UEA dan Retno Marsudi Memperlihatkan MoU kerjasama bilateral di Istana Bogor 

TRIBUNTERNATE.COM - Pangeran Uni Arab Emirat (UAE) Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, berkunjung ke Indonesia pada Rabu (24/7/2019) kemarin.

Putra Mahkota Abu Dhabi itu mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 08.51 WIB dengan menggunakan pesawat Boeing 777 dan disambut langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Kunjungan Pangeran UEA ini ternyata dalam rangka menjalin kerjasama dengan Indonesia.

Dikutip Tribunternate.com dari Kompas.tv, kerjasama pertemuan bilateral ini ditandatangani di Istana Bogor dengan menghasilkan janji investasi sebesar Rp 136 triliun.

Investasi sebesar Rp 136 triliun ini baru sebagian sebatas komitmen saja.

Ada 12 nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani.

Dari 12 nota kesepahaman tersebut, terdapat sembilan nota merupakan kerjasama antar pemerintah, dan sisanya berupa kerjasama antar usaha atau bisnis-to-bisnis.

Tiga kerjasama bisnis-to-bisnis (b-to-b) ini merupakan nota yang sudah disepakati.

Sedangkan sisanya akan terealisasikan yang lebih mendetail dalam kesepakatan antar dua pihak.

Indonesia mengadakan kerjasama ini karena melihat potensi yang besar di perjanjian ini.

Uni Emirat Arab dianggap mempunyai cadangan dana yang besar untuk diinvestasikan.

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.

"Bicara tentang kerjasama yang ke depannya jadi diskusi di dalam laptop sudah sangat mendetail.

Presiden juga sudah memberikan arahan kepada para menteri untuk segera melakukan tindak lanjut.

Sebagaimana teman-teman ketahui jika UEA memiliki nilai investasi sebesar sekita 1,3 Triliun USD," kata Retno Marsudi.

Tiga komitmen yang sudah disepakati yakni:

1. Pertamina dan ADNOC dalam pengolahan mintak di Balikpapan.

2. Chandra Asri Petrochemical dan Mubadala dalam pengembangan industri Petrokimia.

3. Pelabuhan Indonesia Maspion dan DP World Asia dalam Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur dan Pengembangan Terminal Peti Kemas.

Sedangkan yang akan dibahas lebih lanjut yakni masalah kesepakatan antar pemerintah, karena yang baru ditandatangi belum detail, baru sebatas sektor saja.

Adapun sektor yang dibahas yakni sektor pariwisata, kelautan, perikanan, kebudayaan dan pertahanan.

Foto tangkapan layar dari Kompastv.com tentang hasil kerjasama UEA dengan Indonesia
Foto tangkapan layar dari Kompastv.com tentang hasil kerjasama UEA dengan Indonesia (kompas.com)

Profil Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed

Dilansir dari Tribunternate.com dari Middle East Eye, Pangeran Uni Emirat Arab (UAE) Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan adalah anak ketiga dari Pemimpin UEA Sheikh Zayed bin SUltan Al Nahyan.

Putra Mahkota UEA, Sheikh Mohammed bin Zayed, ini lahir pada 1961 dengan nama lengkap, Mohamed bin Zayed bin Sultan bin Zayed bin Khalifa bin Shakhbout bin Theyab bin Issa bin Nahyan bin Falah bin Yas lahir di Al Ain.

Sejak kecil Sheikh Mohammed bin Zayed memang sudah diberikan pendidikan yang terbaik oleh keluarganya.

Ia pernah mengenyam pendidikan di sekolah Al Ain dan Abu Dhabi.

Ia juga pernah mendapatkan pendidikan militer di Royal Military Academy Sandhurst, Inggris.

Setelah menyelesaikan pendidikan militernya, ia kembali ke tanah kelahirannya dan menjadi pilot di AU Uni Emirat Arab.

Karirnya berlanjut menjadi Amiri Guard, Penjaga Kepresidenan UEA.

Tahun 2003, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan resmi mengangkatnya menjadi putra mahkota Abu Dhabi.

Pengangkatan dirinya menjadi putra mahkota dikarenakan faktor kesehatan ayahnya yang sudah tidak mampu lagi menjalankan tugas negara.

Saat ini Sheikh Mohammed bin Zayed menduduki posisi seperti kepala negara UEA, yang menjalankan semua pemerintahan di Timur Tengah.

Disamping menjadi kepala negara, Sheikh Mohammed bin Zayed merangkap tugas sebagai Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata UEA.

(TribunTernate.com/Sri Handayani)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved