Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Mulai Hari Ini Dilarang Potong Kuku dan Cukur Rambut Bagi yang Hendak Berkurban, Simak Penjelasannya

Larangan memotong kuku dan memangkas rambut berlaku ketika sudah memasuki tanggal 1 Dzulhijjah sampai hewan kurbannya disembelih.

Viral4real
Ilustrasi potong kuku 

TRIBUNTERNATE.COM - Umat Muslim di dunia telah memasuki bulan Zulhijjah 1440 H.

Dilihat dari kalender masehi, tanggal 1 Zulhijjah 1440 H jatuh tepat hari ini, Jumat (2/8/2019).

Dengan masuknya bulan Zulhijjah, pertanda bahwa umat Muslim segera melakukan perayaan Idul Adha yang jatuh pada 10 Zulhijjah atau 11 Agustus 2019.

Menjelang hari raya Idul Adha 2019, umat Muslim pun melakukan berbagai persiapan.

Salah satunya yakni membeli hewan kurban.

Mulai Jumat (2/8/2019), Simak Niat dan Keutamaan Puasa Dzulhijjah Jelang Idul Adha 2019

Berkaitan dengan hal tersebut, rupanya ada anjuran bagi umat Muslim yang berniat untuk berkurban.

Yakni larangan memotong kuku dan memangkas rambut.

Larangan tersebut berlaku ketika sudah memasuki tanggal 1 Dzulhijjah sampai hewan kurbannya disembelih.

Diriwayatkan dalam sebuah hadis:

ﺇِﺫَﺍ ﺩَﺧَﻠَﺖِ ﺍﻟْﻌَﺸْﺮُ ﻭَﺃَﺭَﺍﺩَ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺃَﻥْ ﻳُﻀَﺤِّﻰَ ﻓَﻼَ ﻳَﻤَﺲَّ ﻣِﻦْ ﺷَﻌَﺮِﻩِ ﻭَﺑَﺸَﺮِﻩِ ﺷَﻴْﺌًﺎ

“Apabila telah masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, dan salah seorang dari kalian telah berniat untuk berqurban, maka janganlah ia memotong rambutnya dan kulitnya sedikitpun.”
(HR. Muslim)

Namun rupanya hadis tersebut masih menimbulkan perdebatan hingga kini.

Dilansir TribunTernate.com dari nu.or.id, pemahaman ulama terhadap hadits ini dapat dipilah menjadi dua kategori.

Pendapat pertama memahami hadits ini mengatakan bahwa Nabi SAW melarang orang yang berkurban memotong kuku dan rambutnya.

Sementara pendapat kedua mengatakan, yang dilarang itu bukan memotong kuku dan rambut orang yang berkurban (al-mudhahhi), tetapi hewan kurban (al-mudhahha).

Tips Memilih Hewan Kurban untuk Hari Raya Idul Adha 1440 H

Mengutip TribunJabar yang melansir tayangan kanal YouTube Ceramah Pendek kajian Ustaz Adi Hidayat pada 6 Agustus 2017 silam, Ustaz Adi Hidayat menyebut bahwa hukum larangan tersebut adalah sunnah.

"Apabila dilakukan mendapat pahala, tidak dikerjakan pun tidak menjadi dosa, hanya kehilangan pahala kebaikan," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Selain itu, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan hikmah larangan tersebut jika dikerjakan berkenaan dengan keistimewaan pengampunan dosa.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, faedah larangan tersebut ditujukan untuk memberikan keistimewaan sekiranya Allah berkenan mengampuni orang yang melaksanakan kurban dari ujung rambut hingga ujung kukunya.

"Diminta untuk tak potong kuku khawatirnya saat dipotong dan terpisah dari yang lainnya belum di-istighfari," ujarnya.

Berkurban di Hari Raya Idul Adha dengan Berhutang Apakah Diperbolehkan? Simak Penjelasan Hukumnya

Puasa Tarwiyah dan Puasa Arafah

Menjelang hari raya Idul Adha, umat Muslim juga disunnahkan untuk menjalankan puasa, yakni puasa Tarwiyah dan puasa Arafah.

Puasa Tarwiyah dilakukan pada 8 Dzulhijjah dan puasa Arafah dilakukan pada 9 Dzulhijjah.

Tahun ini, puasa Tarwiyah bisa dilaksanakan pada hari Jumat 9 Agustus 2019.

Sedangkan untuk puasa Arafah bisa dilaksanakan pada Sabtu 10 Agustus 2019.

Adapun niat puasa Tarwiyah dan puasa Arafah sebagai berikut:

نويتُ صومَ تَرْوِيَة سُنّةً لله تعالى

(Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala)

Artinya, "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala,"

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

(Nawaitu shouma ‘arofata sunnatan lillaahi ta’aalaa)

Artinya: "Saya Niat Puasa sunah Arafah karena Allah Ta’ala,"

Resep, Bumbu dan Cara Membuat Daging Goreng Kemiri, Pas Disajikan Saat Idul Adha

Puasa Tarwiyah ternyata memiliki keistimewaan di antaranya dapat membersihkan dan menghapus dosa tahun lalu.

Selain itu, bagi yang mengerjakan puasa Tarwiyah dapat memiliki keutamaan keberkahaan hidup serta amal ibadah yang dilipatgandakan.

Sedangkan puasa Arafah memiliki keistimewaan yang sangat spesial jika dibandingkan dengan puasa Tarwiyah.

Namun, jika dapat mengerjakan kedua puasa sunah tersebut, maka akan mendapat amalan yang sangat istimewa.

Bagi yang mengerjakan puasa Arafah, maka dosanya satu tahun sebelumnya dan sesudah puasa Arafah akan dihapuskan.

(TribunTernate.com)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved