Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Penampakan Tanda Silang Oranye di Bukit Soeharto, Diduga Penanda Lokasi Ibu Kota Baru di Kalimantan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Ibu Kota Negara akan dipindahkan dari Jakarta ke salah satu tempat di Pulau Kalimantan.

TribunKaltim/Fachmi Rachman
PENANDA GEOSPASIAL - Sebuah penanda milik Badan Informasi Geospasial (BIG) Republik Indonesia berada di kawasan RT 5 Kampung Sinjai, Kelurahan Bukit Merdeka, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Rabu (31/7). 

Dua wilayah ditawarkan Pemprov Kaltim ke Pusat, yakni kawasan Tahura Bukit Soeharto di Samboja, Kukar dan Kelurahan Sotek, Penajam Paser Utara.

Tribun Kaltim mencoba menelusuri daerah yang bakal dijadikan lokasi ibukota baru, yakni di kawasan Tahura Bukit Soeharto, tepatnya di Km 45, Bukit Merdeka, Samboja. Untuk menuju daerah tersebut, Tribun melawati jalur jalan tol.

Tak jauh dari permukiman warga, Tribun menemukan tanda silang warna oranye bertuliskan 'Badan Geospasial RI' dan 'Jangan Dirusak Juni-Juli 2019'.

Ada juga tulisan 'Untuk Pemotretan Udara dan Lidar wilayah Kukar, Kaltim 2019'.

Tanda tersebut diketahui warga sekitar seminggu setelah Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke kawasan Tahura, awal Mei 2019.

Diduga, tanda tersebut milik Badan Geospasial RI untuk survei pemetaan udara wilayah Kukar, Kaltim sebagai calon lokasi ibukota negara.

Warga setempat sempat kaget saat menemukan penanda tersebut.

Tribun mencoba menelusuri salah satu daerah yang terpasang penanda dan rencananya menjadi rekomendasi sebagai calon lokasi ibukota RI di Kaltim, yakni wilayah Samboja, Kutai Kartanegara.

Menurut Sekretaris Kelurahan Bukit Merdeka, Antonius K. Pallaka, pihak kelurahan belum melakukan persiapan menghadapi wacana pemindahan ibukota ke Kalimantan, khususnya Kaltim.

Dia masih menunggu kepastian dimana lokasi ibukota yang akan ditentukan oleh pemerintah pusat.

Namun lanjut Antonius, jika keberadaan ibukota memang di Kaltim, dirinya dan masyarakat sekitar sangat mendukung dan bersyukur Kaltim menjadi ibukota RI menggantikan Jakarta.

"Kita masih menunggu kepastian dimana sebenarnya letak ibukota ini. Kalau memang di Kaltim, kami bersyukur sekali," ujarnya.

Munculnya wacana pemindahan ibukota ke Kaltim belum banyak diketahui warga Bukit Merdeka. Saat ini kondisi pemerintahan dan masyarakat masih berjalan normal.

Walaupun sempat ada kabar dari mulut ke mulut, bahwa harga tanah di daerah Bukit Merdeka mulai naik, namun Antonius memastikan saat ini harga tanah di sekitaran Bukit Merdeka masih normal.

Warga masih menggarap lahannya sendiri, karena mayoritas berprofesi sebagai petani. Menurutnya, Kaltim khususnya Kecamatan Samboja dinilainya cukup layak untuk dijadikan ibukota melihat letak geografis strategis, sudah dilalui jalan tol dan diapit dua bandara.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved