Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Enzo, Anak Keturunan Prancis Berhasil Wujudkan Cita-citanya Jadi Taruna Akmil

Enzo Zenz Allie, seorang warga negara Indonesia keturunan Prancis, berhasil masuk sebagai calon Taruna Akademi TNI tahun 2019.

TribunJogja.com/Rendika Ferri
Enzo Zenz Allie, calon Taruna Akademi TNI keturunan Prancis, berbaris menuju tempat upacara pembukaan pendidikan dasar kemitraan Caprabhatar Akademi TNI-Akpol Tahun 2019 di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang, Selasa (6/8/2019). 

TRIBUNTERNATE.COM - Enzo Zenz Allie, seorang warga negara Indonesia keturunan Prancis, berhasil masuk sebagai calon Taruna Akademi TNI tahun 2019.

Enzo adalah keturunan Prancis.

Ayahnya adalah warga negara Prancis, sementara ibunya dari Sumatera Utara, Indonesia.

Ia lahir di Prancis, dan sempat mengenyam Sekolah Dasar (SD) di sana.

Sang ayah bernama Jean Paul Francois Allie, sedangkan ibunya adalah Siti Hajah Tilaria.

Ketika ayahnya meninggal di tahun 2012 lalu, Ibunya membawa Enzo pulang kembali ke Indonesia.

Di Indonesia, Enzo bersekolah di SMP, dilanjutkan dengan pendidikan Pesantren di daerah Serang.

Usai lulus pendidikan di sekolah, Enzo berkeinginan untuk menjadi seorang perwira.

Ia pun mengikuti seleksi Calon Taruna Akademi TNI.

Setelah menempuh seleksi panjang dan sulit ditempuh, ia pun berhasil masuk dan menjadi calon Taruna Akademi TNI.

Tiga bulan ke depan, ia akan menempuh pendidikan dasar di Akademi Militer Magelang.

Komandan Jenderal Akademi TNI Laksdya TNI Aan Kurnia, S Sos, M M, membenarkan ada seorang calon Taruna Akademi TNI yang merupakan warga negara Indonesia keturunan Prancis.

"Iya betul ada calon taruna keturunan. Bapaknya Prancis, Ibunya orang Sumatera Utara. Kemudian sejak bapaknya almarhum, dibawa oleh ibunya ke indonesia dan dimasukkan ke pesantren," ujar Laksdya TNI, Aan Kurnia, Selasa (6/8/2019) saat ditemui Tribunjogja.com pada sela upacara pembukaan pendidikan dasar kemitraan Caprabhatar Akademi TNI-Akpol Tahun 2019 di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang.

Menurut Aan, Enzo adalah seorang pemuda yang berbakat.

Ia dapat menguasai empat bahasa, baik Inggris, Prancis, Jerman hingga Jepang.

Pengetahuan agama dan mengajinya pun dinilainya bagus.

Secara kemampuan fisik, Enzo sudah memenuhi standar sebagai Calon Taruna, meski dengan wajah berkulit putih atau bule.

"Itu ngajinya saja saya mungkin kalah. Ngajinya hebat. Agamanya bagus. Dia juga bisa menguasai empat bahasa, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang. Terpenting, dia sudah menjadi warga negara indonesia. Kalau bukan WNI, ga boleh dong, walaupun wajahnya bule," katanya.

"Yang jelas kita punya standar, kalau standar tidak menenuhi ya jelas tidak bisa masuk. Jangankan dia, anak pejabat atau jenderal banyak yang ikut seleksi di Akademi TNI dan Kepolisian, tetapi tidak masuk. Namun banyak juga yang anak dari tukang di bengkel, buruh, dan masyarakat menengah ke bawah masuk, karena mereka bagus," tambah Aan.

Aan mengatakan, penerimaan WNI keturunan ini bukan yang pertama kali.

Ia sempat mengetahui dulu ada seorang Komandan Korps Marinir (Dankormar) di Angkatan Laut yang merupakan WNI keturunan Belanda.

Sama dengan Enzo, ia juga berkulit putih atau bule.

Terpenting adalah ia sudah menjadi Warga Negara Indonesia.

"Bukan pertama kali ada ini (Calon Taruna dari warga keturunan). Dulu pernah di AL, ada Dankormar, senior sekali tapi sudah pensiun. Beliau keturunan belanda. Wajahnya ya sama kayak Enzo juga tapi sudah WNI. Kalau sudah menenuhi WNI ya bisa," tutur Aan.

Usai lulus dalam seleksi panjang menjadi calon Taruna Akademi TNI, Enzo kini dapat berdiri tegap bersama ratusan calon taruna dari Akademi TNI dan Kepolisian, mengikuti upacara pembukaan pendidikan dasar kemitraan Caprabhatar Akademi TNI-Akpol Tahun 2019 di Lapangan Sapta Marga, Akademi Militer, Magelang pada Selasa (6/8/2019) ini.

Selama tiga bulan ke depan, ia dan ratusan calon Taruna Akademi TNI dan Kepolisian dididik dan digembleng mental dan fisiknya di Akademi Militer Magelang.

Pendidikan dasar ini akan dilaksanakan selama tiga bulan.

Kemudian ada pendidikan lanjutan untuk para Taruna Akademi TNI baik matra darat, laut dan udara, selama tiga bulan lagi, hingga berpangkat Kopral Taruna.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kisah Enzo, Anak Keturunan Prancis yang Penuhi Cita-citanya Jadi Taruna Akmil

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved