6 Fakta Kasus Suami Bunuh Istri dan Bakar Anaknya, Terlibat Cekcok hingga Ditolak Berhubungan Intim
Jumharyono tega membunuh istrinya, Khoriah, dan membakar anaknya di rumah kontrakan karena sang istri menolak diajak hubungan intim.
TRIBUNTERNATE.COM - Seorang pria bernama Jumharyono tega membunuh istrinya, Khoriah, dan membakar anaknya di rumah kontrakan karena sang istri menolak diajak berhubungan intim pada Selasa (06/8/2019) dini hari.
Lokasi kejadian tersebut terjadi di Jalan Dukuh V, Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dirangkum Tribunternate.com dari Kompas.com, berikut fakta-fakta tentang kasus suami bunuh istri dan bakar anaknya:
• Tak Mau Rujuk, Istri Tewas Seusai Disiram Cairan Asam Oleh Suaminya
1. Cekcok hingga sang istri menolak berhubungan intim
Jumharyono mengaku kepada polisi jika alasan dirinya membunuh sang istri karena dirinya ditolak berhubungan intim.
Jumharyono juga mengaku khilaf dan menyesal membunuh istrinya hanya karena permintaannya ditolak.
"Kesal aja, belum main, cekcok terus dengan kata kasar.
Mau berhubungan suruh mandi dulu.
Habis itu sudah dan diam 15 menit kemudian (saya) minta lagi.
Saya tusuk karena tidak dilayani, saya khilaf," kata Jumharyono di Mapolsek Kramat Jati.
Kapolsek Kramat Jati Kompol Nurdin Arahman mengatakan, saat berdebat dengan istrinya, Jumharyono mengambil batu di kamar mandi kontrakan.
Dengan batu itu, dia memukul kepala istrinya.
"Di samping almarhum ada gunting dan pisau.
Pada saat mau nusuk pakai pisau, korban menangkis dan pelaku ambil gunting langsung menusuk korban," kata Nurdin di Mapolsek Kramat Jati.
2. Bakar anak
Setelah membunuh istrinya, Jumharyono juga berniat bunuh diri dengan membakar rumah.
Dia juga tega membakar kasur yang saat itu tengah ditiduri anaknya R (5).
Hal ini juga dibenarkan oleh Nurdin Arahman saat pelaku sudah dibawa ke polisi.
"Pelaku membakar rumah dan ada anaknya di kasur.
Kasur terbakar dan anak menjadi korban luka bakar.
Pelaku kepanasan dan warga lihat api di rumah pelaku.
Pelaku coba keluar dari jendela dan pingsan (karena terjatuh).
Pelaku diamankan, sedangkan anaknya dibawa ke RS Polri," ujar Nurdin.
Selain Nurdin, hal senada juga disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo.
• Bripka RE Sempat Sampaikan Pesan Ini kepada Kerabat Sebelum Tewas Ditembak Rekannya Sesama Polisi
Hery mengungkapkan jika anak korban saat ini dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati karena mengalami luka bakar hingga 80 persen akibat perbuatan ayahnya.
Hery menambahkan, usai membunuh istrinya, pelaku berniat bunuh diri dengan membakar dirinya dan anak mereka R (5) beserta jenazah istrinya.
Namun saat api sudah mulai membakar sedikit bagian tubuhnya dan ruang tamu rumah mereka, pelaku memilih keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri.
"(Tersangka) pelaku berhasil keluar dari jendela saat ruang tamu terbakar," ujar Hery.
Adapun R mengalami luka bakar hingga 80 persen akibat perbuatan ayahnya itu.
Kini R menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
"Pelaku dapat diamankan dan dibawa ke RS Polri karena luka yg diderita pelaku," ujar Hery.
• Rayakan Ultah Saipul Jamil, Dewi Perssik Ajak Angga Wijaya Jenguk Mantan Suaminya di Penjara
3. Pelaku dikenal orang yang introvert
Pekerjaan Jumharyono adalah sebagai kuli panggul di Pasar Induk Kramat Jati.
Dirinya juga dikenal sosok yang introvert atau tertutup hingga kurang bergaul.
Hal tersebut diungkapkan oleh tetangganya, Jondayat.
Jondayat mengatakan jika kelakuan Jumharyono sangat berbanding terbalik dengan istrinya.
Jumharyono dikenal pendiam dan jarang bergaul, sedangkan sang istri dikenal akrab dengan warga.
"Orangnya itu diam saja, jarang berbaur sama warga, paling satu dua kali doang.
Tertutup gitu.
Istrinya jualan makanan ringan sehingga akrab sama warga," ujar Jondayat.
5. Sering bertingkah aneh
Selain dikenal introvert, Jumharyono juga kerap bertingkah aneh saat sedang sendiri.
Hal ini diungkapkan oleh rekan kerja pelaku, Abdul Hadi.
"Orangnya itu emang kayaknya rada kelainan.
Kalau diajak ngobrol sih nyambung kayak biasa.
Tapi kalau lagi sendiri, dia suka ngobrol sendiri dan itu sering," kata Abdul.
• Kisah Wanita Hamil Carikan Istri Kedua untuk Suaminya karena Merasa Tak Bisa Rawat Suami dengan Baik
6. Berharap dihukum berat
Adik korban, Ahmad Sayuti, mengaku sangat kecewa dengan kelakuan Jumharyono kepada kakaknya.
Ahmad Sayuti berharap Jumharyono dihukum penjara seumur hidup karena telah melakukan pembunuhan dengan keji terhadap kakaknya.
"Saya berharap pelaku dihukum penjara seumur hidup karena perbuatannya.
Kalau tidak bisa seumur hidup, ya dihukum yang paling berat sesuai perbuatannya," kata Ahmad di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ahmad menilai Jumharyono pantas dihukum penjara seumur hidup sebab selain sudah membunuh Khoriah, Jumharyono juga telah membakar rumahnya yang mengakibatkan anaknya, R, mengalami luka bakar.
(TribunTernate.com/Sri Handayani, Kompas.com)