Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Beredar Isu Hoax, BMKG Klarifikasi Ikan Mati Massal di Ambon Bukan Pemicu Terjadinya Gempa & Tsunami

BMKG klarifikasi terkait ikan mati massal di pantai Ambon bukan pertanda terjadinya gempa besar dan memicu tsunami

instagram.com/@infobmkg
BMKG klarifikasi terkait ikan mati massal di pantai ambon bukan pertanda terjadinya gempa besar dan memicu tsunami 

TRIBUNTERNATE.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofiskia (BMKG) akhirnya memberikan klarifikasi terkait berita kematian ikan secara massal di Pantai Hutumuri, Rutong, Lehari dan Hukurila, Ambon.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono BMKG, kejadian yang terjadi sejak Sabtu (14/9/2019) tersebut tidak ada kaitannya dengan akan terjadinya peristiwa gempa besar atau pemicu gelombang tsunami.

Hal ini disampaikan oleh Daryono melalui unggahan foto di Instagram @infobmkg pada Rabu (18/9/2019) pagi.

Ibu Kota Pindah, BMKG Akan Pasang Seismograf di 40an Titik di Pulau Kalimantan Pada 2019-2020

"Sejak hari Sabtu 14 September 2019 warga mendapati ikan banyak yang mengapung dan mati di Pantai Hutumuri, Rutong, Lehari dan Hukurila, Ambon.

Banyak warga yang mengkaitkan fenomena ini dengan tanda alam akan terjadi gempa besar dan tsunami.

Sayangnya bnyak warga termakan berita bohong (hoax) ini.

Sehingga beberapa warga berencana akan mengungsi karena takut akan terjadi tsunami," tulis akun @infobmkg.

Terkait isu hoax yang terjadi ini, BMKG kemudian memberikan imbauan agar masyarakat tidak termakan isu yang belum jelas kepastiannya.

Kepala BMKG Beberkan Fakta Aktivitas Gempa Bumi di Kalimantan, Paling Rendah Dibanding Pulau Lain

Sebagai tambahan, Daryono juga menyampaikan jika saat ini belum ada peristiwa gempa besar dan memicu timbulnya tsunami dengan ditandai adanya kematian ikan di laut secara massal.

Belum ada ilmu mendalam yang menyatakan ikan mati sebagai tanda akan terjadi gempa dan tsunami.

Kemungkinan kematian ikan secara massal tersebut bisa diakibatkan oleh faktor lain.

Maka dari itu, pihak BMKG saat ini masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pasti ikan mati massal di Pantai Ambon.

"Terkait dengan berita tersebut di atas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya kepada isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Selama ini belum pernah ada peristiwa gempa besar dan memicu tsunami yang didahului oleh matinya ikan secara massal.

Tidak ada dalam ilmu gempa menjadikan ikan mati sebagai precursor gempa dan tsunami.

Kematian ikan secara masaal ini dipastikan oleh sebab lain.

Selama ini, kasus kematian ikan secara massal dapat diakibatkan oleh adanya ledakan, keracunan, atau faktor lingkungan yang mengakibatkan ikan mati.

Saat ini pihak terkait sedang melakukan investigasi untuk mencari sebab matinya ikan-ikan di Pantai Ambon, untuk itu kita tunggu saja hasilnya.

Peristiwa matinya ikan secara masal ini bukan pertanda akan terjadi gempa dan tsunami," imbuhnya.

Prakiraan Cuaca BMKG Maluku Utara Kamis (18/9/2019), Morotai Cerah Berawan Sepanjang Hari

Dari BMKG sendiri juga telah mencatat peristiwa kegempaan di Ambon dan sekitarnya masih dalam kategori normal.

Belum ada aktivitas gelombang gempa yang mencolok, sehingga masyarakat tidak perlu merasa khawatir.

Adanya isu yang berkembang terkait ikan mati massal tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan lantaran asal isunya belum pasti.

Sehingga membuat masyarakat mengembangkan asumsinya sendiri yang dikaitkan dengan gempa dan tsunami.

"Aktivitas kegempaan di Ambon dan sekitarnya saat ini normal-normal saja, tidak tampak adanya aktivitas yang mencolok, sehinga masyarakat diminta tenang.

Merebaknya isu akan terjadi gempa dan tsunami ini bersumber dari berkembangnya isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, sementara yang mengembangkan isu ini juga tidak mengetahui asal usul penyebabnya secara pasti.

Jadi banyak asumsi yang berkembang di masyarakat, salah satunya dikaitkan dengan isu akan terjadi gempa dan tsunami," imbuh akun @infobmkg.

Gempa Bumi M 5.1 Guncang Labuha, Maluku Utara, Rabu (18/9/2019) Siang, Terasa hingga Gane Barat

Di akhir tulisannya, Daryono turut mengimbau agar masyarakat tak perlu mengungsi, lantaran dari pihak BMKG sendiri juga tidak sedang mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Dari hal tersebut sebaiknya masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing informasi yang belum tentu benar atau hoax.

"Kami himbau masyarakat tidak perlu mengungsi karena saat ini sedang tidak ada kejadian gempa kuat dan BMKG juga tidak sedang mengeluarkan peringatan dini tsunami.

Untuk itu kepada masyarakat dihimbau agar tenang dan tidak terpancing oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.*** Dr. DARYONO BMKG," pungkas Daryono.

(TribunTernate.com/Sri Handayani)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved