Telan Dana Rp 273,86 M, PUPR Kembali Bangun 6 Jembatan & Jalan Lingkar Morotai Sepanjang 201,89 Km
Kementerian PUPR kembali genjot pembangunan 6 jembatan dan Jalan Lingkar Morotai sepanjang 201,89 km di Maluku Utara dengan biaya Rp 273,86 miliar.
TRIBUNTERNATE.COM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kembali melanjutkan pembangunan jembatan dan Jalan Lingkar Morotai di Maluku Utara.
Hal ini disampaikan Kementerian PUPR melalui salah satu unggahannya di media sosial Instagram, @kemenpupr pada Rabu (16/10/2019) siang.
Dipantau dalam postingan tersebut, pembangunan infrastruktur akses darat ini ditangani oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga yang tugasnya fokus membangun infrastruktur 6 jembatan dan Jalan Lingkar Morotai sepanjang 201,89 kilometer.
• Kementerian PUPR Salurkan Bantuan Rumah Dampak Gempa Ambon: 3000 Unit Disebar di 11 Kota Maluku
"KabarPUPR - Kementerian PUPR Lanjutkan Pembangunan 6 Jembatan dan Jalan Lingkar Morotai Sepanjang 201,89 Km di Maluku Utara," tulis @kemenpupr.
Dipilihnya Pulau Morotai sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur lantaran wilayah ini termasuk ke dalam salah satu pulau terluar dan terdepan di wilayah perbatasan Indonesia.
Selain itu Pulau Morotai juga menyimpan banyak potensi kekayaan alam bahari dan budaya yang berlimpah.
Bahkan sejumlah obyek wisata juga telah banyak menarik minat wisatawan seperti pantai Dodola, Pulau Zumzum, dan Museum Trikora.
"Pulau Morotai sebagai salah satu pulau terluar dan terdepan di wilayah perbatasan Indonesia menyimpan potensi kekayaan alam bahari dan budaya, dengan sejumlah obyek wisata yang ditawarkan seperti Pantai Dodola, Pulau Zumzum, dan Museum Trikora.," imbuhnya.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan wisatawan menuju lokasi-lokasi wisata di Pulau Morotai.
“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata,” kata Menteri Basuki, dikutip dari laman pu.go.id.
Dari hal ini, Kementerian PUPR menggenjot pembangunan infrastruktur di lokasi ini untuk memperlancar konektivitas guna mempersingkat waktu destinasi ke area wisata di dalam Pulau Morotai.
Di tahun 2019 ini saja, Kementerian PUPR telah menganggarkan dana sebanyak 273,86 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan pada Ruas Lingkar Morotai.
• Kementerian PUPR Adakan Sayembara Desain Ibu Kota Baru Berhadiah Rp 2 Miliar, Ini Syaratnya
"Untuk meningkatkan konektivitas antar destinasi wisata di pulau tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tahun 2019 menganggarkan Rp 273,86 miliar untuk penanganan jalan dan jembatan pada Ruas Jalan Lingkar Morotai sepanjang 201,89 Km," jelasnya.
Ditjen Bina Marga selaku pelaksana pembangunan kemudian membagi pekerjaan ini ke dalam beberapa proyek, antara lain:
1. Pembangunan jalan baru ruas Sofi-Wayabula sepanjang enam kilometer dengan biaya Rp 32 miliar.
2. Peningkatan jaringan jalan preservasi di tujuh titik ruas batas Kota Daruba - Daeo atau Sanowo - Bere Bere - Sofi - Daruba - Wayabula dengan panjang 95,29 kilometer yang menelan biaya Rp 10,43 miliar.
"Penanganan Ruas Jalan Lingkar Morotai yang dilakukan Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga terbagi dalam beberapa pekerjaan, diantaranya pembangunan jalan baru ruas Sofi-Wayabula sepanjang 6 Km, biayanya sebesar Rp 32 miliar.
Peningkatan jaringan jalan berupa pekerjaan preservasi di 7 titik ruas batas kota Daruba - Daeo/Sangowo - Bere Bere - Sofi - Daruba – Wayabula sepanjang 195,29 Km dengan biaya Rp 10,43 miliar.
#KerjaBerdampak
#MenyambungNegeri
#PUPRSigapMembangunNegeri," pungkas Kementerian PUPR.
• Balai Gakkum KLHK Maluku Papua Resmi Melepasliarkan Puluhan Satwa Burung ke Taman Nasional Wasur
Secara keseluruhan, Kementerian PUPR sejak tahun 2015-2018 telah mengganggarkan Rp 787,8 miliar untuk mendukung peningkatan konektivitas Kawasan Strategis Priwisata Nasional (KSPN) Pulau Morotai, dilansir dari laman pu.go.id.
Hingga pertengahan tahun 2019, dari 10 ruas jalan nasional di Pulau Morotai sepanjang 184,34 kilometer kondisinya 95,7 persen mantap, sedangkan untuk jalan non-nasional sepanjang 79,4 kemantapannya 45,7.
Ketersediaan infrastruktur jalan dalam kondisi mantap diharapkan dapat meningkatkan konektivitas, aksesibilitas, dan mobilitas guna mempercepat waktu tempuh dan mengurangi biaya transportasi yang berpengaruh terhadap biaya logistik.
Sehingga, Pulau Morotai yang telah ditetapkan satu dari 10 KSPN berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 dapat mendukung pertumbuhan kepariwisataan dan ekonomi, yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Antisipasi Banjir, TNI Lewat Satgas Yonif 734/SNS Buat Sanitasi di Desa Gotowasi, Maluku Utara
Selain KSPN, Pulau Morotai dikenal sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang terhubung dengan Bandara Pitu, Pelabuhan Daruba, dan Pelabuhan Wayabula.
Tersambungnya jalan dari wilayah Wayabula-Sofi akan mendukung terwujudnya Pulau Morotai sebagai pintu gerbang perdagangan di Indonesia atau pusat logistik di wilayah perbatasan.
Hal ini akan memberikan peluang besar Pulau Morotai sebagai sentra kegiatan perdagangan kawasan pasifik dan pusat ekonomi di Indonesia bagian Timur di masa depan
(TribunTernate.com/Sri Handayani)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ternate/foto/bank/originals/jembatan-morotai-di-maluku-utara.jpg)