Mulai 2 Desember 2019! Kemendikbud Terapkan Kebijakan SSO, Begini Alur Daftar UTBK & SBMPTN
Kemendikbud resmi meluncurkan kebijakan baru Penerimaan Mahasiswa Baru jalur SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN 2020 pada 15 November 2019.
TRIBUNTERNATE.COM - Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru jalur SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN setiap tahunnya selalu menjadi perbincangan hangat di kalangan civitas akademik dan peserta didik.
Mulai dari sistem hingga kebijakannya yang kadang menuai pro dan kontra.
Menanggapi hal ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) resmi meluncurkan kebijakan baru pada sistem Penerimaan Mahasiswa Baru jalur SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN 2020 pada 15 November 2019.
Adapun kebijakan baru tersebut yakni penerapan sistem Single Sign On (SSO) yang dapat diakses melalui situs https://portal.ltmpt.ac.id.
Kebijakan SSO merupakan tahap awal pendaftaran SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN 2020, di mana setiap peserta wajib memiliki akun Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) dengan mendaftarkan diri pada portal tersebut.
Saat dikonfirmasi, Ketua LTMPT Ravik Karsidi mengatakan, kebijakan baru tersebut dilakukan untuk mengintegrasikan data sebagai satu kesatuan sistem.
"Tujuan dibuatnya SSO untuk mengintegrasikan data jalur penerimaan calon mahasiswa baru (SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN) sebagai satu kesatuan sistem," ujar Ravik saat dihubungi Kompas.com, Jumat (29/11/2019).
Terkait tanggal pendaftaran, Ravik menjelaskan bahwa portal regitrasi LTMPT terdiri dari dua jalur, yakni untuk Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dan SNMPTN; serta untuk UTBK dan SBMPTN.
Untuk jalur PDSS dan SNMPTN, calon peserta baru bisa mengakses mulai 2 Desember 2019-7 Januari 2020.
"Portal dibuka nanti tanggal 2 Desember 2019," ujar Ravik.
Sementara itu, untuk jalur UTBK dan SBMPTN pendaftaran dibuka pada 7 Februari-5 April 2020.
Selain itu, siswa juga perlu memperhatikan jadwal registrasi akun LTMPT untuk SNMPTN sebagai berikut:
- Registrasi akun LTMPT dilaksanakan pada 2 Desember 2019-7 Januari 2020
- Pengisian PDSS dan pemeringkatan siswa oleh sekolah dilaksanakan pada 13 Januari-6 Februari 2020
- Pendaftaran SNMPTN dilaksanakan pada 11-25 Februari 2020
- Pengumuman SNMPTN dilaksanakan pada 4 April 2020
Di sisi lain, ini jadwal registrasi akun LTMPT untuk UTBK 2020, sebagai berikut:
- Registrasi akun LTMPT dilaksanakan pada 7 Februari-5 April 2020
- Pendaftaran UTBK dilaksanakan pada 30 Maret-11 April 2020
- Pelaksanaan UTBK dilaksanakan pada 20-26 April 2020
- Pengumuman hasil UTBK dilaksanakan pada 12 Mei 2020.
Sementara itu, pendataran SBMPTN dilaksanakan pada 2-13 Juni 2020 dan pengumuman hasil SBMPTN dilaksanakan pada 30 Juni 2020.
Tata cara mengikuti UTBK atau SNMPTN
Mengutip dari situs https://ltmpt.ac.id/, ada beberapa tata cara mengikuti UTBK atau SNMPTN.
Berikut rinciannya:
UTBK
Pihak LTMPT menjelaskan bahwa UTBK menggunakan soal-soal yang dirancang sesuai kaidah akademik yang berkenaan dengan pengembangan tes untuk mengukur kemampuan dasar dan memprediksi keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi.
Langkah untuk mengikuti UTBK adalah sebagai berikut:
- Registrasi akun siswa LTMPT menggunakan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), dan tanggal lahir pada jadwal yang disesuaikan saat pembukaan pendaftaran LTMPT pada laman https://portal.ltmpt.ac.id.
- Melakukan login menggunakan username/e-mail dan password ke portal LTMPT.
- Memilih menu Verifikasi dan Validasi Data Siswa untuk mengisi biodata, mengunggah pas foto berwarna terbaru, dan verifikasi biodata.
- Memilih menu Pendaftaran UTBK. Memilih jenis dan sesi ujian, serta lokasi Pusat UTBK PTN untuk mendapatkan slip pembayaran UTBK.
- Membayar di Bank Mandiri, BNI, atau BTN menggunakan slip pembayaran, kecuali bagi pendaftar beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Pembayaran harus dilakukan paling lambat 1 x 24 jam.
- Melakukan login kembali ke laman https://portal.ltmpt.ac.id, memilih menu Pendaftaran UTBK untuk mencetak kartu peserta UTBK.
- Mengikuti UTBK sesuai dengan hari, tanggal, sesi, dan lokasi Pusat UTBK PTN yang dipilih.
SBMPTN
SBMPTN 2020 merupakan seleksi yang dilakukan oleh PTN atau PTKIN di lingkungan Kemendikbud di bawah koordinasi LTMPT dengan seleksi berdasarkan hasil UTBK saja atau hasil UTBK dan kriteria lain yang ditetapkan bersama oleh PTN.
Langkah untuk mengikuti SNMPTN adalah sebagai berikut.
- Pendaftaran SBMPTN 2020 dilakukan melalui laman https://portal.ltmpt.ac.id.
- Mengisi Biodata (kecuali bagi yang sudah terdaftar di SNMPTN 2020).
- Memilih PTN dan program studi dengan ketentuan bahwa pendaftar dapat memilih paling banyak dua program studi dalam satu PTN atau dua PTN.
- Mengunggah portofolio bagi pendaftar yang memilih program studi bidang seni dan olahraga. Tata cara pengisian borang portofolio dapat diunduh dari laman https://download.ltmpt.ac.id.
- Mengunggah dokumen lain sesuai dengan persyaratan pendaftaran SBMPTN 2020.
Adapun informasi lebih lengkap terkait penyelenggaraan SNMPTN, UTBK, dan SBMPTN tahun 2020 dapat disimak melalui laman https://ltmpt.ac.id/. (Kompas.com/Retia Kartika Dewi)
Penjelasan Menteri Nadiem Makarim soal Wacana Penghapusan Ujian Nasional (UN)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menilai secara prinsip wacana penghapusan ujian nasional tak bisa dipandang satu sisi.
"Ini juga wacana memperbaiki esensi dari UN itu sebenarnya apa, untuk menilai prestasi murid atau menilai prestasi sistem," katanya di Kemendikbud, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2019).
Adapun wacana penghapusan ujian nasional menurut Nadiem Makarim, berangkat dari aspirasi masyarakat, terutama dari wali murid dan guru.
Namun, dirinya mengatakan jangan sampai wacana penghapusan ujian nasional itu justru ditelan mentah-mentah oleh publik.
"Bukan ingin menghapuskan, tapi menghindari hal-hal yang negatif dari sisi stres, seperti menghukum siswa yang mungkin dari bidang itu dan lain-lain," pungkasnya.
Seperti diketahui, Mendikbud Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa pendidikan nantinya akan berbasis pada kebutuhan dunia kerja dan lainnya yang membutuhkan perubahan cukup besar.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya deregulasi dan debirokratisasi dari semua instansi pendidikan.
"Untuk mencapai itu kan ada beberapa hal, deregulasi dan debirokratisasi dari semua instansi unit pendidikan makanya platfornya yang kami sebut itu #MerdekaBelajar," terang Nadiem Makarim.
"Merdeka untuk lembaga, merdeka untuk guru, merdeka untuk murid dan mahasiswa, dan itu adalah step pertama," tambahnya.
Selain itu, Nadiem Makarim mengatakan adanya penyederhaan kurikulum dan assesment untuk beralih ke kompetensi.
"Dan dari situ harus adanya penyederhanaan dari sisi kurikulum maupun assesmen agar beralih pada yang sifatnya kompetensi dan bukan saja menghafal informasi, itu suatu perubahan juga yang akan terus kita terapkan dan kita sempurnakan," jelas Nadiem Makarim.
Nadiem Makarim juga menyampaikan bahwa hal terpenting dari perubahan yang ingin ia terapkan adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pendidik.
"Dan tentunya yang terpenting adalah peningkatan kualitas dari SDM pendidik baik di vokasi maupun di unit pendidik dalam SMA, SD, SMP kita," ujar Nadiem Makarim.
"Itu adalah kunci dari fokus aktivitas kita, berarti semua itu adalah mengarah kepada pelatihan peningkatan dan penyederhaan hidup seorang pendidik," tambahnya.
Ujian nasional tetap diterapkan tahun 2020 mendatang
Nadiem Makarim mengatakan wacana tersebut tengah dikaji oleh jajarannya.
"Nanti ditunggu karena enggak makan waktu terlalu lama, hasil kajiannya akan kita share. Baru minggu lalu kan tahap asesmen, tahap mengevaluasi," kata Nadiem Makarim di Kemendikbud, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2019).
Dengan demikian, Nadiem Makarim mengatakan sistem ujian nasional masih akan digunakan pada tahun 2020 mendatang.
Untuk tahun 2020, sistem UN untuk menentukan kelulusan, Nadiem Makarim, masih akan digunakan.
"Cuma sudah kami umumkan biar tenang. Sebenarnya ini keputusan untuk yang setahun berikutnya," kata Nadiem Makarim.
Seperti diketahui, Mendikbud Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa pendidikan nantinya akan berbasis pada kebutuhan dunia kerja dan lainnya yang membutuhkan perubahan cukup besar.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya deregulasi dan debirokratisasi dari semua instansi pendidikan.
"Untuk mencapai itu kan ada beberapa hal, deregulasi dan debirokratisasi dari semua instansi unit pendidikan makanya platfornya yang kami sebut itu #MerdekaBelajar," terang Nadiem Makarim.
"Merdeka untuk lembaga, merdeka untuk guru, merdeka untuk murid dan mahasiswa, dan itu adalah step pertama," tambahnya.
Selain itu, Nadiem Makarim mengatakan adanya penyederhaan kurikulum dan assesment untuk beralih ke kompetensi.
"Dan dari situ harus adanya penyederhanaan dari sisi kurikulum maupun assesmen agar beralih pada yang sifatnya kompetensi dan bukan saja menghafal informasi, itu suatu perubahan juga yang akan terus kita terapkan dan kita sempurnakan," jelas Nadiem Makarim.
Nadiem Makarim juga menyampaikan bahwa hal terpenting dari perubahan yang ingin ia terapkan adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pendidik.
"Dan tentunya yang terpenting adalah peningkatan kualitas dari SDM pendidik baik di vokasi maupun di unit pendidik dalam SMA, SD, SMP kita," ujar Nadiem Makarim.
"Itu adalah kunci dari fokus aktivitas kita, berarti semua itu adalah mengarah kepada pelatihan peningkatan dan penyederhaan hidup seorang pendidik," tambahnya. (Tribunnews.com/Reza Deni)
Sumber:
Kompas.com: Siap-siap, Kemendikbud Terapkan Kebijakan SSO Mulai 2 Desember 2019
Tribunnews.com: Soal Wacana Ujian Nasional Bakal Dihapus, Ini Penjelasan Mendikbud Nadiem Makarim