Total Laba 76% Hanya dari 15 Perusahaan, Erick Thohir Minta Direksi Loyal dan Peran BUMN Diperluas
Erick Thohir meminta para direksi BUMN memiliki loyalitas kepada pemerintah dan mengikuti visi misi Presiden Joko Widodo.
Diharapkan, dengan adanya revisi aturan tersebut bisa meningkatkan kinerja BUMN.
“Tentu kalau penanaman modal dari Menkeu (Sri Mulyani), tetapi secara operasional perlu relaksasi dari segala hukum ini supaya kita dalam prosesnya lebih cepat,” kata Erick.
Selain itu, nantinya Erick juga akan membuat peraturan menteri soal pembentukan anak perusahaan BUMN.
Dengan adanya aturan tersebut, perusahaan plat merah tak bisa asal membentuk anak usaha.
“Pembentukan anak usaha juga harus ada alasannya. Saya enggak mau perusahaan asal bikin," ucap dia.
Adapun PP Nomor 41 Tahun 2003 mengatur tentang pelimpahan kedudukan, tugas, dan kewenangan Menteri Keuangan pada perusahaan perseroan, perusahaan umum, serta perusahaan jawatan kepada Menteri BUMN.
Dalam aturan itu, Kementerian BUMN tak memiliki wewenang untuk menggabungkan atau me-merger perusahaan pelat merah.
Kementerian juga tak memiliki andil untuk melikuidasi entitas seumpama kondisi keuangan perusahaan jeblok. (Kompas.com/Akhdi Martin Pratama)
Erick Thohir: Dari total laba BUMN Rp 210 triliun, 76% hanya dari 15 BUMN
Selain itu, untuk saat ini total laba dari 142 BUMN sudah mencapai angka Rp 210 triliun di 2018.
Namun, ternyata hanya 15 perusahaan BUMN yang memiliki kontribusi terbanyak dari total pendapatan itu.
"Laba yang bisa dihasilkan kurang lebih Rp 210 triliun, tapi 76% lebih, dari 15 perusahaan, kata Erick saat Rapat Kerja dengan Komisi VI, Senin (2/12).
Ia menyebutkan, 15 perusahaan yang berkontribusi itu diantaranya bergerak di bidang minyak dan gas, telekomunikasi, dan perbankan.
Maka itu, Erick berjanji akan memperbaiki tata kelola seluruh BUMN ke depannya agar kontribusi pendapatan tidak hanya berasal dari 15 perusahaan tersebut.
BUMN merugi