Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Edhy Tak Akan Mundur, Susi Pudjiastuti Colek Jokowi: Yakin? Aspirasi Nelayan Sudah Didengar?

Mantan Menteri KKP yang kerap tampil nyentrik itu mempertanyakannya kembali pada Jokowi, apakah yakin akan mengekspor benih lobster.

Instagram.com/susipudjiastuti115
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dibuatkan lagu 'Tenggelamkan!' 

TRIBUNTERNATE.COM - Wacana ekspor benih lobster belakangan menjadi perbincangan hangat di kalangan publik.

Sebagaimana diketahui, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bakal membuka keran ekspor benih lobster.

Benih-benih lobster tersebut rencananya akan diekspor ke Vietnam.

Terkait wacana Edhy Prabowo kembali membuka ekspor benih lobster pun menimbulkan pro dan kontra.

Termasuk, mantan Menteri KKP, Susi Pudjiastuti, yang melarang keras perbuatan itu.

Soal Ekspor Benih Lobster, Edhy Prabowo: Saya Tidak Akan Mundur!

Teranyar, Susi Pudjiastuti bahkan 'mengadu' pada Presiden Joko Widodo.

Mantan Menteri KKP yang kerap tampil nyentrik itu mempertanyakannya kembali pada Jokowi, apakah yakin akan mengekspor benih lobster.

Tak hanya itu, Susi juga bertanya apakah aspirasi para nelayan sudah didengar.

"Apakah benar yakin untuk ekspor benih lobster ? Apakah aspirasi seluruh masyarakat nelayan yang benar nelayan sudah di dengar?

@kompascom @kumparan @TirtoID @tempodotco @jokowi," tulis Susi Pudjiastuti, Rabu (18/12/2019).

Sebelumnya, Susi juga menanggapi artikel pada sebuah media online terkait sikap Edhy yang tak akan mundur soal rencananya ekspor benih lobster.

Seakan tak terima, Susi pun mengajukan protes kenapa harus benih lobster yang diekspor.

"Kenapa harus ekspor bibit ??? Kenapa ???," tulisnya.

Soal Ekspor Benih Lobster, Jokowi: Keseimbangan Itu Paling Penting Bukan Hanya Bilang Jangan

Edhy Prabowo Tak Akan Mundur

Melansir Kompas.com, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengaku tidak akan mundur untuk soal wacana membuka keran ekspor benih lobster.

Ini dilakukannya meski rencana tersebut banyak menuai protes dari berbagai pihak.

Menurut Edhy sebagai seorang menteri, pihaknya harus mengutamakan kepentingan nelayan dan lingkungan meski banyak yang menertawakannya.

"Anda pasti tertawa tentang lobster. Saya tidak akan mundur. Akan terus saya perjuangkan demi keberlanjutan nelayan kita, lingkungan kita, dan alam kita," kata Edhy di Jakarta, Rabu (18/12/2019).

Tak hanya soal lobster, kini Edhy tengah mengkaji 29 aturan yang menuai polemik, salah satunya soal ekspor lobster. Kajian itu dia lakukan agar semua stakeholder tidak ada yang merasa dianaktirikan.

Untuk itu, Edhy pun meminta seluruh masyarakat untuk menunggu hasil kajiannya dan tak ingin berkomentar lebih jauh lagi.

"Kita tunggu saja, ya," tutur Edhy.

Benih lobster senilai Rp 37 miliar yang berhasil digagalkan penyelundupannya oleh pemerintah di Jambi pada Kamis (18/4/2019). (Dok. Kementerian Kelautan dan Perikanan)

Terobosan kebijakan Edhy soal membuka kembali keran ekspor benih lobster memang menuai pro dan kontra.

Hal itu membuat Presiden RI Joko Widodo turut buka suara untuk menjawab kritikan yang dilayangkan.

Jokowi mengatakan, keinginan Edhy untuk mencabut larangan ekspor bibit lobster harus dilihat dari efek kemanfaatan dan lingkungannya.

"Yang paling penting, menurut saya, negara mendapatkan manfaat, nelayan mendapatkan manfaat, lingkungan tidak rusak. Yang paling penting itu," ujar Jokowi.

Fadli Zon Minta Edhy Prabowo Pertimbangkan Masukan Susi Pudjiastuti: Saya Yakin Pak Menteri Bijak

Presiden Jokowi Jawab Kritik Susi Pudjiastuti

Diberitakan sebelumnya, rencana pemerintah membuka ekspor bibit lobster yang dikritik mantan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti akhirnya mendapat tanggapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Di mana Jokowi mengatakan, bahwa keinginan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo untuk mencabut larangan ekspor bibit lobster harus dilihat dari efek kemanfaatan dan lingkungannya.

"Yang paling penting menurut saya negara mendapatkan manfaat, nelayan mendapatkan manfaat, lingkungan tidak rusak. Yang paling penting itu," ujar Presiden Jokowi saat ditanya wartawan seusai meresmikan Tol Balikpapan-Samarinda, di Kabupaten Kutai Kertanegara, Selasa (17/12/2019), dilansir dari Kompas.com.

Jokowi mengingatkan, ekspor bibit lobster harus memperhatikan faktor keseimbangan.

Artinya, nilai tambah untuk dalam negeri harus diperoleh dan lingkungan juga tidak rusak.

"Jangan juga awur-awuran, semua di tangkapin, di ekspor, juga enggak benar," kata Jokowi.

Namun Jokowi juga menilai, pemerintah tidak bisa hanya melarang ekspor benih lobster.

Sebab, banyak nelayan tergantung dengan ekspor benih lobster ini.

"Keseimbangan itu paling penting bukan hanya bilang jangan (ekspor)," kata dia.

Oleh karena itu, menurut Jokowi, pemerintah bersama para pakar masih mengkaji aturan terkait ekspor benih lobster ini.

Jokowi yakin akan mendapatkan formula terbaik dari kajian tersebut.

"Saya kira pakar-pakarnya tahu lah mengenai bagaimana tetap menjaga lingkungan, agar lobster itu tidak diselundupkan, tidak dieskpor secara aur-aturan, tapi juga nelayan dapat manfaat dari sana, nilai tambah ada di negara kita," ujarnya.

Sebagai penggagas aturan yang melarang ekspor baby lobster, eks Menteri KKP Susi Pudjiastuti sebelumnya menyatakan keberatan jika akhirnya ekspor dibuka kembali.

Saat masih menjabat Menteri KKP, kala itu Susi mengaku khawatir besarnya ekspor benih lobster ke Vietnam akan membuat kerusakan ekologi.

Tingginya permintaan benih lobster dari Vietnam membuat benih lobster dieksploitasi lewat penangkapan besar-besaran.

Padahal, kata Susi, jika benih lobster atau benur dibiarkan hidup di laut bebas, bisa bernilai sangat tinggi saat lobster dewasa ditangkap nelayan di masa mendatang.

Pasca-kritik Susi, Edhy Prabowo menegaskan bahwa pihaknya baru mengkaji soal wacana membuka ekspor benih lobster.

(TribunTernate.com/Rohmana Kurniandari, Kompas.com/Fika Nurul Ulya/Ihsanuddin)

Sumber: Tribun Ternate
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved