Banjir Jakarta
Banjir Jakarta, Sujiwo Tejo: Normalisasi Ciliwung Penting, tapi Normalisasi Kritik Juga Penting
Budayawan Sujiwo Tejo turut berkomentar terkait banjir yang melanda Jabodetabek sejak Rabu (1/1/2020) kemarin.
Menanggapi soal normalisasi Sungai Ciliwung, menurut Sujiwo Tejo, hal itu penting untuk dilakukan, namun ada hal lain yang juga penting.
Hal lain itu yakni normalisasi kritik.
Menurutnya, kritik sebaiknya dinormalkan untuk kebaikan hidup bersama.
Sujiwo Tejo pun mencontohkan kritik yang tidak normal.
Di mana kritik akan keras dilontarkan kepada kubu lain yang salah, tetapi tidak dengan kesalahan kubu sendiri.
"Normalisasi Ciliwung penting, tp normalisasi kritik juga penting.
Kritik hendaknya dinormalkan untuk pembaikan hidup bersama.
Kritik yg cuma pelampiasan dendam, yg keras terhadap kesalahan kubu lain tp mingkem atas kesalahan kubu sendiri, adalah kritik yang tidak normal," tulis Sujiwo Tejo, Kamis (2/1/2020).
• Begini Tanggapan Ustaz Yusuf Mansur Soroti Jawaban Anies Baswedan soal Banjir Jakarta
Silang pendapat Menteri PUPR dan Anies Baswedan terkait normalisasi Sungai Ciliwung
Dilansir TribunTernate.com dari TribunJakarta.com, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, sempat menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ihwal normalisasi Sungai Ciliwung.
Sebab, Basuki bersama jajarannya telah menelusuri Sungai Ciliwung sepanjang 33 kilometer.
Namun, yang sudah ditangani normalisasi baru 16 kilometer.
"Mohon maaf bapak gubernur, selama penyusuran kali Ciliwung, ternyata sepanjang 33 kilometer itu yang sudah ditangani dinormalisasi 16 kilometer," ucap Basuki, saat konferensi pers di area Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2020).
Basuki berbicara ini tepat di samping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Ekspresi wajah Anies pun tampak lisut mendengar kalimat Basuki.