Banjir Jakarta
Banjir Jakarta, Sujiwo Tejo: Normalisasi Ciliwung Penting, tapi Normalisasi Kritik Juga Penting
Budayawan Sujiwo Tejo turut berkomentar terkait banjir yang melanda Jabodetabek sejak Rabu (1/1/2020) kemarin.
"Di 16 kilometer itu kami lihat insyaAllah aman dari luapan. Tapi yang belum dinormalisasi, tergenang," tambah Basuki.
"Termasuk di kali Pesanggarahan juga dengan sodetan kali Ciliwung ke Banjir Kanal Timur, beliau mengambil langkah-langkah untuk pembebasan lahannya karena 1,2 kilometer, 600 meter sudah kami kerjakan," sambung Basuki.
Karena itu, menurut Basuki, pembebasan lahan tersebut tinggal menunggu kesepakatan warga setempat.
"Menurut beliau (Anies), masyarakat sudah diskusi dan insyaAllah masyarakat bisa menerima itu, mudah-mudahan bisa kami tangani," ujar Basuki.
Lebih lanjut, Basuki menjelaskan kendala normalisasi Sungai Ciliwung pasti ada.
• Ini Fakta Banjir Jakarta: 3 Instruksi Jokowi, PLN Lakukan Pemadaman, hingga 9 Korban Meninggal Dunia
Mulai dari dimensi sungai Ciliwung-nya yang kurang lebar hingga berdekatan dengan pemukiman warga.
"Kalau lihat sekarang itu rumah bukan bantaran, tapi di palung sungai. Ini bukan hal yang mudah," kata Basuki.
Kendati begitu, Basuki meyakini mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini dapat persuasif terhadap warga bantaran Sungai Ciliwung.
"Ini keahlian beliau (Anies) untuk persuasif. Tanpa itu, pasti akan menghadapi kejadian berulang seperti ini," ucap Anies.
"Nah, ini harus diskusikan dengan gubernur untuk diskusikan membuat program itu. Kesiapan kami, pompa-pompa yang dioperasikan oleh DKI sudah disiapkan dan pompa-pompa mobile juga sudah," sambungnya.
(TribunTernate.com/Rohmana Kurniandari, Kompas.com, TribunJakarta.com)