Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Banjir Jakarta

Terjebak Banjir 5 Meter di Bekasi, Bayi Baru Lahir Berhasil Dievakuasi Setelah 14 Jam Menanti

Banjir di wilayah Jabodetabek menyisakan kisah pilu yang dialami oleh seorang bayi. Bayi yang baru lahir dua hari terjebak banjir bersama ibunya.

Kolase TribunBogor/TribunJakarta
Evakuasi bayi baru lahir dan ibunya di Perumahan PGP Bekasi. 

TRIBUNTERNATE.COM -- Banjir di wilayah Jabodetabek menyisakan kisah pilu yang dialami oleh seorang bayi.

Bayi yang baru terlahir dua hari itu terjebak banjir bersama dengan ibunya.

Bahkan, sang ibu dan bayinya baru berhasil dievakuasi pada pukul 03.00 WIB dini hari.

Mengutip Tribun Jakarta, banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP), Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi menenggelamkan rumah, Rabu, (1/1/2020).

Bahkan, ketinggian air menenggelamkan seluruh bangunan rumah hingga menyisahkan atap bangunan setinggi dua lantai.

Warga pun menyelamatkan diri dengan diam diatas atap rumah sambil menunggu pertolongan datang.

Banjir di perumahan tersebut kurang lebih mencapai lima meter.

Perahu karet yang dikerahkan oleh petugas gabungan belum cukup mengevakuasi seluruh warga yang terjebak banjir.

Jumlah warga yang membutuhkan pertolongan karena terjebak banjir di atap rumah tak sebanding dengan jumlah perahu karet yang dikerahkan.

Kondisi banjir di PGP Bekasi.
Kondisi banjir di PGP Bekasi. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BAHCTIAR)

Sehingga, banyak warga yang harus menunggu hingga belasan jam agar bisa dievakuasi oleh petugas dari atap rumah.

Sebab, ketinggian air mencapai sekitar 5 meter di kawasan perumahan tersebut.

Seorang ibu bernama Diah menceritakan kisahnya saat ia dan bayinya terjebak banjir di Perumahan PGP Bekasi.

Diah mengatakan, ia dan sang bayi harus bertahan menunggu pertolongan datang.

Bahkan, Diah dan bayi terjebak banjir selama kurang lebih 14 jam sejak banjir memasuki kawasan perumahannya itu.

"Banjir mulai masuk pagi sekitar jam 3 subuh," kata Diah saat dijumpai TribunJakarta.com.

Kebanyakan warga yang terjebak awalnya tidak mengira banjir akan datang begitu cepat.

Mereka memilih tetap bertahan saat air mulai masuk ke dalam rumah dan berlindung di bangunan lantai dua.

Banjir di Perumahan PGP Bekasi
Banjir di Perumahan PGP Bekasi ((TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR))

Namun, banjir justru datang lebih ganas, air luapan dari Kali Bekasi terus memenuhi pemukiman warga hingga setinggi kurang lebih 5 meter.

"Saya ditelfon sama bos saya kalau saya mau dievakuasi sama tim, anak saya baru berusia dua hari," jelasnya.

Sementara itu, warga lain yang berhasil dievakuasi adalah Erna, dia mengaku bersama tiga orang anaknya bertahan dengan berlindung di atas atap lantai dua bangunan rumah.

"Udah enggak bisa kemana-mana, di lantai dua itu udah kejebak 90 sentimeter airnya," ujarnya.

Dia mengaku sempat mengira kalau air akan segera surut ketika awal mula banjir melanda.

Hal ini kata dia, menyebabkan banyak warga terjebak banjir.

"Soalnya ngira air bakal surutkan, tapi lama kelamaan udah makin tinggi, cepet bangat naikknya udah enggak bisa kemana-mana kejebak," jelas dia.

Evakuasi bayi berusia dua hari terjebak banjir di Perumahan PGP Bekasi
Evakuasi bayi berusia dua hari terjebak banjir di Perumahan PGP Bekasi (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Tak hanya Diah dan bayinya yang terjebak banjir.

Hal itu juga dialami Annisa (29), warga RT 14/RW 07 Kelurahan Bidara Cina.

Saat banjir melanda, balita perempuan Annisa yang berusia 1,5 tahun sedang dalam kondisi sakit dan terjebak banjir.

Meski hujan deras dan tak mengenakan has hujan, dia meminta ikut rombongan perahu karet personel Brimob yang menyisir permukiman warga.

Kala evakuasi dimulai sekira pukul 22.15 WIB, Annisa langsung menyatakan niatnya ikut agar memandu personel Brimob ke rumahnya tempat sang anak.

"Saya mau ikut pak, anak bayi saya lagi sakit panas. Sekarang masih terjebak di rumah," pinta Annisa kepada Kapolres Metro Jakarta Kombes Arie Ardian Rishadi di Jatinegara, Kamis (1/1/2020).

Mendengar permintaan, Arie pun menginstruksikan jajarannya agar mengawal dan mengevakuasi anak Annisa yang sakit.

Nahas setelah satu jam berupaya menjangkau rumah Annisa, personel Brimob yang diperbantukan gagal melakukan evakuasi.

Perahu karet bermesin yang dinaiki Annisa tiba ke titik awal evakuasi di satu masjid sekira pukul 23.20 WIB karena tak kuat melawan arus.

"Enggak sampai rumah, jarak sekitar 400 meter dari rumah saya komandannya bilang air sudah terlalu tinggi dan arus deras. Takut malah bahaya katanya," ujarnya.

Personel Brimob yang berupaya menembus lokasi pun membenarkan pernyataan Annisa terkait ketinggian air banjir dan derasnya arus.

"Enggak tembus, di ujung dekat kali airnya nyaris setinggi lima meter," kata seorang personel Brimob.

Saat mendapat kabar rumahnya kebanjiran sore tadi, Annisa tak berada di rumah karena mendampingi suami yang sakit dan dirawat inap di RS Polri.

Annisa (29) saat hendak menunjukkan lokasi rumahnya bersama personel Brimob yang melakukan evakuasi di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020).
Annisa (29) saat hendak menunjukkan lokasi rumahnya bersama personel Brimob yang melakukan evakuasi di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (1/1/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Namun setibanya di Jalan Tanjung Lengkong yang jadi akses ke rumahnya pukul 19.30 WIB dia sudah tak bisa menembus banjir setinggi dua meter.

"Suami saya sudah tiga hari dirawat di RS Polri karena tipes, makannya pas tadi sore saya enggak di rumah. Tapi pas saya datang air sudah tinggi," tuturnya.

Selain anak bungsunya, Annisa juga mencemaskan kondisi dua anak laki-laki, kakak, dan sang nenek yang terjebak di rumah.

Pasalnya hingga pukul 01:00 WIB, hujan deras kembali menguyur Jakarta Timur dan ketinggian air yang merendam permukiman warga meningkat.

"Anak saya tiga, laki-laki umur 9 dan 8 tahun. Nah yang sakit ini perempuan umur 1,5 tahun. Orang dewasa di rumah tinggal abang sama nenek," lanjut Annisa.

(TribunnewsBogor.com/Tribun Jakarta)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kisah Bayi Baru Lahir Terjebak Banjir 5 Meter di Bekasi, 14 Jam Menanti Pertolongan Datang

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved