Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Viral

Haerul Pria Tak Tamat SD Sukses Bikin Pesawat dan Menerbangkannya, Ini Video & 10 Fakta Lainnya

Sepuluh fakta terkait Haerul pemuda Pinrang putus sekolah berhasil bikin pesawat.

Editor: Sansul Sardi
TribunTimur.com
Haerul, pembuat pesawat asal Pinrang. 

TRIBUNTERNATE.COM - Sosok Haerul, pemuda usia 34 tahun asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel ) tiba-tiba menjadi pusat perhatian publik.

Hal ini diawali dari Haerul yang sukses menyelesaikan sebuah mahakarya, pesawat terbang jenis ultralight dan berhasil terbang.

Body pesawat mirip gantole bermesin itu dibuat dari barang bekas yang mudah ditemukan.

Demi membuat pesawat udara, Haerul, pemuda kelahiran Desember 1985 itu rela mengeluarkan biaya sendiri sebab ini merupakan proyek pribadi.

Berapa biaya dihabiskan untuk membuat 1 pesawat udara?

Jika harga pesawat pengangkut penumpang miliaran rupiah hingga super jumbo yang harganya mencapai triliuan rupiah, Haerul cukup mengeluarkan biaya puluhan juta rupiah.

Bagi Haerul, uang puluhan juta rupiah yang dihabiskan sepertinya tak ada apa-apanya dibanding dengan kepuasan didapatkan.

Akhirnya, impiannya untuk menerbangkan pesawat dan naik pesawat pun tercapai.

Tanpa perlu mengenyam pendidikan sebagai penerbang dan tak punya surat linsensi pilot, Haerul bisa mengemudikan pesawat udara, walau hanya hitungan menit saja.

Berikut fakta-fakta terkait dengan Haerul dan pesawat terbang buatannya:

1. Sukses uji coba terbang di pantai

Tepuk tangan dan sorakan dari puluhan warga yang menyaksikan mengiringi Haerul saat sukses melakukan uji coba terbang di pantai di Langga, Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe, Pinrang, Sulsel, Rabu (15/1/2020).

Haerul memilih pasir pantai sebagai landasan pacu (runway) dan terbang di atas laut di ketinggian sekitar 20 meter.

"Pesawat dicoba terbang dengan landasan pasir pantai. Saya terbang dengan perasaan waswas dan juga senang," ujar Haerul.

Berdasarkan video yang beredar, saat uji coba terbang dilakukan Haerul, angin bertiup kencang.

2. Sempat gagal terbang

Pesawat karya Haerul tak langsung bisa terbang saat selesai dirakit.

Pada Minggu (1/12/2019), dia sempat melakukan uji coba terbang di Lapangan Malimpung, Kecamatan Patang Panua, namun gagal.

Setelah itu, dia melakukan perbaikan komponen pesawat hingga akhirnya bisa terbang selang sebulan kemudian.

"Setelah melakukan beberapa perbaikan dan perubahan posisi mesin, akhirnya pesawat saya bisa terbang," kata Haerul.

Pada tahun 2002, Haerul sempat mencoba membuat helikopter, namun proyeknya gagal.

Belasan tahun kemudian, dia mencoba lagi dan akhirnya berhasil.

3. Montir

Haerul, pembuat pesawat asal Pinrang.

Haerul bukanlah karyawan di pabrik pembuatan pesawat.

Kemampuannya membuat pesawat terbang berbekal dari pengalamannya sebagai montir di Pinrang.

Menggunakan barang bekas yang terdiri aluminium, kain parasut, roda gerobak pengangkut pasir, Haerul kemudian merakit body pesawat.

"Baling-balingyna dari kayu, badannya dari besi dan aluminium, dan sayapnya terbuat dari pembungkus parasut mobil. Jadi kebanyakan bahannya dari barang rongsokan," ujar Haerul menyebutkan.

Dia merakit body pesawat bak memodifikasi sepeda motor di bengkelnya.

4. Pakai mesin motor

Mesin pesawat buatan Haerul menggunakan mesin sepeda motor sport Kawasaki Ninja RR 150 cc yang berbahan bakar premium atau bensin.

Saat berhasil terbang, Rabu kemarin, Haerul mengaku menghabiskan setengah liter bensin.

Sementara itu, lazimnya, pesawat menggunakan bahan bakar jenis avtur.

Avtur juga bisa digunakan untuk mesin sepeda motor, namun sulit mendapatkannya karena tidak tersedia di SPBU seperti halnya premium.

5. Berguru di YouTube dan mantan penerjun Kopassus

Sebelum berhasil merakit pesawat udara, Haerul menonton video tutorial membuat pesawat udara melalui YouTube atau belajar secara otodidak.

Baginya, pengetahuan bisa didapatkan melalui beragam media.

"Termasuk pengetahuan soal pembuatan pesawat ini. Saya hanya belajar otodidak lewat YouTube," ucap Haerul.

Setelah melalui serangkaian proses sekitar 3 bulan, pesawat buatannya itu pun berhasil diterbangkan.

Pengetahuan menerbangkan pesawat udara juga diperoleh Haerul dari mantan penerjun Kopassus Kapten Halid.

6. Tak tamat sekolah dasar

Di balik kemahiran Haerul membuat pesawat terbang, siapa sangka jika dia punya masalah dalam pendidikan.

Ya, Haerul putus sekolah.

Dia hanya mengenyam pendidikan di kampung sampai kelas V sekolah dasar atau SD.

"Sebenarnya saya tidak tamat SD. Hanya sampai kelas V, lalu berhenti," kata Haerul.

Namun, itu bukan berarti dia buta teknologi.

Haerul berasal dari Pinrang, kabupaten yang bertetangga dengan Kota Parepare.

Parepare adalah kota tempat kelahiran almarhum BJ Habibie, Presiden RI ketiga dan pembuat pesawat.

Dalam membuat pesawat, Haerul mengaku tak terinspirasi dari siapa-siapa.

Namun, warganet menjuluki dia sebagai "The Next Habibie".

7. Belum pernah naik pesawat

Seumur hidupnya ternyata Haerul belum pernah naik pesawat udara, kecuali saat menerbangkan pesawat dibuatnya itu.

"Yang membuat saya terus semangat adalah obsesi saya ingin menaiki pesawat terbang. Sejak kecil belum pernah naik pesawat," kata Haerul.

Selama ini, Haerul hanya bisa melihat pesawat sedang terbang.

Dia pun penasaran bagaimana rasanya naik pesawat.

8. Habiskan biaya Rp 25 juta

Guna menyelesaikan proyek perakitan pesawat ultralight-nya selama sektar 3 bulan sejak Oktober 2019, Haerul harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 25 juta dari kantong pribadinya.

Penghasilan Haerul sehari-sehari didapatkan dari bekerja sebagai montir di bengkel sepeda motor miliknya.

9. Diapresiasi bupati

Bupati Pinrang, Andi Irwan Hamid

Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid mengatakan, karya Haerul patut dibanggakan dan diberi apresiasi.

"Tentu kami patut berbangga, karena ada putra daerah yang mampu melakulan hal yang luar biasa itu (menerbangkan pesawat)," ucapnya.

"Apa yang dilakukan Haerul bukanlah hal mudah. Butuh kemampuan khusus untuk itu. Oleh karenanya, kami sangat memberi apresiasi."

Hanya saja, tetap dibutuhkan pengujian dari pihak yang ahli di bidangnya untuk mendeteksi kelayakan pesawat tersebut.

Baik dari segi kemampuan terbangnya, ketahanannya, mesinya, dan sebagainya.

"Kalau untuk kebutuhan profesionalitas jangka panjang, uji kelayakan dari orang yang ahli tentu dibutuhkan," kata Andi Irwan Hamid.

Namun, tegasnya, apresiasi dari pemerintah Kabupaten Pinrang tetap ada untuk Haerul.

10. Dapat nyinyiran

Haerul pun menceritakan suka duka selama merakit pesawat.

Tak jarang dirinya dihantui komentar nyinyir dari orang-orang sekitar kala bertekad terbang menggunakan pesawat udara buatan sendiri.

Kebanyakan di antara mereka tak yakin bahwa pesawat itu akan berhasil diterbangkan.

"Mungkin karena beberapa kali dicoba, lalu gagal. Jadi mereka menganggap proyek ini mustahil," kata Haerul.

Meski beragam nyinyiran hadir, Haerul tetap teguh dan semangat untuk menyempurnakan karyanya sesuai harapan.

"Apalagi, proyek ini hanya sampingan. Kalau ada waktu luang, baru dikerjakan. Jadi proses pengerjaannya santai," ujar Haerul.

Yang membuat Haerul semangat mengerjakan proyeknya adalah dirinya mendapat dukungan dari keluarga dan rekannya.

Ke depan, ia akan mencoba membuat pesawat lebih bagus dari saat ini.

"Itu harapan saya. Saya akan coba buat yang lebih bagus. Misalnya, bisa memuat 3 orang," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul 10 Fakta Haerul Pemuda Pinrang Putus Sekolah Berhasil Bikin Pesawat, Siapa Sangka Tempat Bergurunya

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved