Petinggi Sunda Empire Sebut Totok Santoso Telah Lama Keluar: Mungkin Setelah Dipecat Bangun Keraton
Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santoso ternyata pernah berada di Sunda Empire.
TRIBUNTERNATE.COM - Sosok Totok Santosa Hadiningrat, atau yang kerap dipanggil Sinuhun oleh pada punggawa pengikutnya menjadi sorotan publik.
Namun siapa sangka jika Totok Santosa ternyata pernah menjadi pemimpin sebuah organisasi bernama Jogjakarta Development Committe (JOGJA-DEC).
Selain itu, Raja Keraton Agung Sejagat Totok Santoso ternyata pernah di Sunda Empire.
Namun, Totok Santoso sudah lama dikeluarkan dari Sunda Empire.
Saat dikonfirmasi, petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana membenarkan jika Totok Santoso pernah bergabung.
"Iya, Totok (Totok Santoso) pernah di Sunda Empire," ucap Petinggi Sunda Empire Ki Ageng Rangga Sasana, di Yogyakarta, Minggu (19/1/2020).
Ki Ageng Rangga menyampaikan, status Totok Santoso saat ini bukan lagi di Sunda Empire.
Sebab, sudah lama dikeluarkan dari Sunda Empire.
Namun, Ki Ageng Rangga tidak menyebutkan alasan Totok Santoso dikeluarkan.
"Sudah keluar, (Totok Santoso) sudah dikeluarkan lama," ujar dia.
Menurutnya, Totok Santoso lebih dulu bergabung dengan Sunda Empire dibandingkan dirinya.
Saat dirinya bergabung dengan Sunda Empire, status Totok Santoso sudah dikeluarkan.
Sehingga, petinggi Sunda Empire ini belum pernah bertemu sama sekali dengan Totok Santoso.
"Saya sendiri sebagai salah satu petinggi di Sunda Empire tidak pernah tahu wajah Totok seperti apa. Saya baru bergabung dua tahun lalu," kata dia.
Petinggi yang mengaku memiliki pangkat Letnan Jenderal Imperial Forces The Pentagon ini menegaskan Sunda Empire tidak ada hubunganya dengan Keraton Agung Sejagat yang didirikan oleh Totok Santoso.
Meskipun Totok Santoso sempat bergabung dengan Sunda Empire.
Sehingga, Ki Ageng Rangga meminta agar Sunda Empire tidak dikait-kaitkan dengan Keraton Agung Sejagat.
"Itu (Totok Santoso) di luar dinasti, tidak ada hubunganya saudara Totok dengan Sunda Empire. Mungkin setelah dipecat, Totok membangun seperti itu (keraton)," urai dia. (Kompas.com/Wijaya Kusuma)
Mengaku sebagai Raja Keraton Agung Sejagat Diduga karena Gangguan Jiwa
Penyebab perilaku Totok Santoso Hadiningrat yang mengaku sebagai Raja Keraton Agung Sejagat bisa dinilai dari aspek psikologi.
Psikolog Alexandra Gabriella mengatakan, seseorang yang menderita gangguan kesehatan mental tidak dapat didiagnosis secara kasatmata.
Totok harus menjalani pemeriksaan dan observasi terlebih dahulu untuk mengetahui apakah dia mengidap gangguan kesehatan mental atau tidak.
"Memang perlu ada pemeriksaan lebih lanjut, tidak bisa ada diagnosis sebelum diperiksa dan diobservasi," kata Alexandra saat dihubungi Kompas.com, Jumat (17/1/2020).
Jenis gangguan mental yang mungkin diderita Totok
Walaupun harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu, perilaku Totok diduga mengacu tanda-tanda gejala waham kebesaran.
Ada empat gangguan kesehatan mental yang berkaitan dengan gejala waham kebesaran, yakni gangguan awam, skizofrenia paranoid, kepribadian skizotipal, dan bipolar.
Alexandra menjelaskan, seseorang didiagnosis menderita gangguan awam jika dia memiliki keyakinan tidak realistis atau irasional.
Dia akan merasa dirinya mempunyai sebuah peran tertentu.
"(Gejala gejala waham) hanya keyakinan yang tidak realistis/irasional bahwa dirinya mempunyai sebuah peran tertentu yang tidak nyata," ungkap Alexandra.
Selanjutnya, skizofrenia paranoid adalah gejala kesehatan mental yang ditunjukkan dengan tanda seseorang berhalusinasi sampai dia benar-benar terpengaruh atas apa yang mereka alami.
Totok juga diduga mengidap gangguan kepribadian skizotipal karena dia sering mengaitkan sesuatu dengan hal mistis.
Bahkan, pengidap kepribadian skizotipal juga memiliki keyakinan tertentu bahwa mereka adalah titisan atau utusan dari kekuatan yang lebih besar.
Kepada polisi, Totok mengaku menerima wangsit dari leluhur dan Raja Sanjaya, keturunan raja Kerajaan Mataram, untuk meneruskan pendirian Keraton Agung Sejagat.
Sementara itu, Totok juga diduga menderita bipolar karena bipolar biasanya terjadi pada seseorang yang mengalami waham kebesaran karena merasa sangat hebat, kuat, dan bersemangat.
Saat ini, Totok dan ratunya bernama asli Fanni Aminadia telah ditahan oleh Polda Metro Jaya karena diduga melakukan penipuan.
Atas perbuatannya, Totok Santoso dan Fanni Aminadia dijerat Pasal 14 UU RI Nomor 1 Tahun 1946 tentang menyiarkan berita atau pemberitaan bohong dengan sengaja menerbitkan keonaran. Keduanya juga diancam Pasal 378 KUHP tentang Penipuan. (Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Raja Keraton Agung Sejagat, Toto Santoso, Pernah di Sunda Impire" dan "Toto Santoso, Mengaku sebagai Raja Keraton Agung Sejagat Diduga karena Gangguan Jiwa"