Viral
Alasan Suami Wanita Malang Berubah Drastis di Kisah Viral Pernikahan 12 Hari, Ini Kata Psikolog
Pernikahan 12 hari wanita di Malang yang kisahnya viral mendapat tanggapan dari psikolog.
TRIBUNTERNATE.COM - Pernikahan 12 hari wanita di Malang yang kisahnya viral mendapat tanggapan dari psikolog.
Sementara itu, alasan suami wanita di Malang itu berubah sikap menjelang hingga setelah menikah pun mulai terungkap.
Namun, pantaskah hal itu terjadi?
Diberitakan sebelumnya, kisah tragedi pernikahan wanita di Malang bernama NM (23) viral di media sosial.
NM mengaku pernikahannya hanya mampu bertahan selama 12 hari setelah ia berjuang mempertahankannya.
Menurut NM, sang suami meninggalkannya begitu saja tanpa ada kejelasan.
Sikap suami NM juga berubah menjelang pernikahan, namun kemudian kembali seperti semula.
Tapi perbuahan sikap suami NM kembali berubah dan makin parah di hari keempat pernikahan hingga ke 12.
"Saya dibuang begitu saja, tanpa dikembalikan ke orang tua saya dengan baik," tutur NM saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (21/1/2020).

Kisah NM ini terungkap pertama kali ketika ia mengunggah kisahnya di akun Twitter pribadinya, Senin (20/1/2020).
Kisahnya tersebut telah dibagikan lebih dari 18 ribu kali dan disukai lebih dari 47 ribu orang.
Dalam unggahannya, NM menuturkan dirinya membagikan kisahnya dengan harapan pengalaman yang ia alami mampu menjadi pelajaran banyak orang.
Ia pun berharap apa yang dialaminya tidak terjadi pada orang lain.
Hingga saat ini, NM menuturkan, pihak laki-laki dan keluarganya sama sekali belum menemuinya.
Ia pun menyesalkan sikap mereka yang terkesan lepas tanggung jawab.
Lebih lanjut, NM berencana mengajukan pembatalan pernikahan dan perceraian.
"Rencananya saya mau mengajukan pembatalan pernikahan dan perceraian tapi masih dalam tahap diskusi keluarga," ungkapnya, dikutip TribunJatim.com.
Alasan Sikap Suami NM Berubah
Dalam ceritanya, NM bercerita bahwa ayahnya sempat menemui menemui keluarga menantunya.
Ketika suami NM ditelfon anggota keluarganya, ia hanya mengatakan sudah tidak dapat melanjutkan pernikahannya lagi.
Melalui pesan singkat, suami NM menyampaikan bahwa ia masih memiliki trauma yang belum hilang.
"Aku nggak paham dia trauma apa tapi dia dulu pernah gagal nikah," kata NM.
"Dulu dia sudah tunangan dan mendekati hari H pernikahannya batal," lanjutnya.

Tanggapan Psikolog
Seorang Psikolog Keluarga dari Yayasan Praktek Psikolog Indonesia, Adib Setiawan, M. Psi., menanggapi kejadian yang menimpa NM.
Menurut Adib, suami NM memungkinkan mengalami trauma mengenai sikap-sikap pasangan yang dulu pernah diterimanya.
"Barangkali trauma dicerewetin sama pasangan, diatur-atur, itu bisa saja," kata Adib, dilansir dari TribunSolo (grup TribunJatim.com).
Lebih lanjut, psikolog di praktekpsikolog.com itu menyampaikan, laki-laki tersebut kemungkin memiliki kepribadian yang cenderung lemah.
"Kalau kepribadiannya nggak kuat, ada tekanan dikit, dia mudah down," terangnya, dikutip TribunJatim.com, Jumat (24/1/2020).
Secara umum, sikap suami NM tersebut biasanya terjadi pada orang-orang yang memiliki mental block.
"Mental block dalam arti dia punya pengalaman dibully saat masih sekolah atau mungkin pernah menddapat kekerasan dari orang tuanya, itu yang membuat dia memiliki permasalahan yang banyak," kata Adib.
Mengetahui kisah yang dialami NM, psikolog dari Bintaro, Jakarta Selatan, itu menilai suami NM mengalami trauma masa lalu yang belum diuraikan.
"Bisa aja sih sebenarnya dia punya trauma masa lalu yang belum diuraikan, dia menikah, terus merasa berat," kata Adib.
"Menurut saya, ini masalahnya antara sedang sampai berat," sambungnya.
Adib juga beranggapan bahwa suami NM masih terlalu egois.
"Ini perlu dibina memang oleh orang tunya, mertua, atau saudaranya," lanjut Adib.
Adib menuturkan kurang matangnya kepribadian suami NM juga bisa menjadi penyebab runtuhnya keluarga mereka.
"Mungkin karena dia belum matang, barangkali belum matang secara kepribadian sehingga merasa tertekan," terang Adib.
Menurut Adib, dalam suatu pernikahan harus terdapat visi-misi bersama untuk menyelesaikan permasalahan berdua.
"Ini kan baru menikah, belum punya anak, artinya pengeluaran belum sebanyak kalau punya anak kan? Sebaiknya setiap ada masalah ya dikomunikasikan lah," tuturnya.
Selain itu, Adib menyampaikan, dalam sebuah pernikahan, setiap pasangan perlu untuk saling mengalah.
"Lebih baik saling mengalah daripada ego-egoan, takutnya suaminya belum matang jadi main pergi aja," ujar Adib.
Komunikasi Menjadi Hal Terpenting dalam Keluarga
Adib menyampaikan, komunikasi merupakan hal terpenting dalam keluarga.
Pasalnya, masalah akan selalu ada dalam pernikahan.
Apabila pasangan mampu mengkomunikasikan setiap masalah yang dialami, Adib mengatakan, setiap permasalahan pun akan mampu teratasi.
"Masalah pasti ada, apalagi ini baru menikah," kata Adib.
"Tentunya, ketika sudah menikah, jangan seperti anak kecil yang dikit-dikit ngambek, dikit-dikit pergi ke rumah orang tuanya, ke temennya," sambungnya.
Adib menyarankan pada semua pasangan untuk dapat membicarakan masalah yang dialami dalam keluarga.
"Sebisa mungkin semua masalah itu dibicarakan, pasti ada solusi," tuturnya.
Selain itu, Adib menuturkan, ketika seseorang sudah memutuskan menikah artinya mereka harus siap unuk dewasa.
Ia menegaskan, dalam pernikahan, sebaiknya setiap masalah diselesaikan berdua saja dengan pasangannya.
"Segala masalah harus diselesaikan berdua, jangan dikit-dikit curhat, dikit-dikit nyalahin, lebih baik komunikasikan berdua," kata Adib.
Dalam kasus NM ini, Adib menilai ruang komunikasi keduanya masih cenderung tertutup.
"Ruang komunikasinya masih cenderung tertutup ini sampai suaminya curhat ke saudaranya," kata Adib.
"Ruang komunikasi mereka berdua ini belum terbentuk, mereka belum saling memahami," sambungnya.
Menurut Adib, pasangan suami-istri harus mampu membangun pondasi pernikahannya.
"Selain cinta, pondasi pernikahan itu adalah komitmen dan kemauan berkomunikasi," tutur Adib.
"Komunikasi sangat penting, yaitu bagaimana mengkomunikasikan masalah-masalah yang dialami mereka berdua," lanjutnya.
Simak kisah lengkap cerita NM di sini.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Alasan Suami Wanita Malang Berubah di Kisah Viral Pernikahan 12 Hari, Pantaskah? Psikolog Buka Suara