Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Untuk Cegah Virus Corona, Tak Semua Orang Perlu Pakai Masker!

Seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa mengatakan, bahwa kita sebetulnya tidak membutuhkan masker.

Editor: Sansul Sardi
hongkongliving.com
ilustrasi - Ketersediaan Masker Mulai Langka, Warga Tulungagung Kena Tipu Belasan Juta Lewat Facebook 

TRIBUNTERNATE.COM - Sebanyak dua orang di Indonesia positif terjangkit virus corona menghebohkan publik.

Padahal hal ini baru saja diumumkan pemerintah pada siang hari ini.

Di mana dua WNI yang terpapar virus corona itu merupakan ibu 64 tahun dan anak berusia 31 tahun yang tinggal di Depok, Jawa Barat.

Di beberapa negara yang sudah lebih dulu menemukan kasus, masker menjadi salah satu item yang diborong ketika panik menghadapi wabah virus corona.

Namun, tahukah kamu bahwa hal itu sebetulnya tidak perlu.

Sebab, tidak semua orang sebetulnya perlu mengenakan masker.

Dilansir dari laman Forbes, Spesialis pencegahan infeksi Eli Perencevich, MD, seorang profesor kedokteran dan epidemiologi di Fakultas Kedokteran Universitas Iowa mengatakan, bahwa kita sebetulnya tidak membutuhkan masker wajah dalam jenis apapun.

2 WNI Positif Corona, Ini Cara Jaga Imunitas Tubuh: Hindari Stres dan Jangan Terlalu Bersih

Waspada Corona! Download Pedoman Kesiapsiagaan Hadapi Covid-19 & Nomor Telepon Aduan dari Kemenkes

Tetapi, ini ditujukan bagi orang-orang yang sedang dalam keadaan sehat.

"Rata-rata orang yang sehat tidak perlu memakai masker. Tidak ada bukti bahwa memakai masker pada orang sehat akan melindungi mereka," kata Perencevich.

"Apalagi banyak orang memakainya dengan cara yang salah, sehingga justru bisa meningkatkan risiko infeksi, karena mereka lebih sering menyentuh wajah mereka," katanya.

Perencevich menjelaskan, banyak orang membeli masker dengan asumsi menghentikan virus mencapai mulut atau hidung mereka yang tersebar melalui udara.

Padahal, virus corona ditularkan melalui tetesan, bukan melalui udara.

Artinya, kita tidak dapat menghirupnya secara acak dan masker bedah standar yang sering kita lihat dan pakai sebetulnya tidak banyak membantu.

Perencevich menambahkan, hanya gunakan masker jika kamu sedang sakit, karena dimaksudkan agar tidak menularkan sakit pada orang lain.

"Jika kamu sedang flu atau kamu berpikir berisiko mengidap corona, pada saat itulah kamu perlu menggunakan masker untuk melindungi orang lain. Bahkan di rumah, jika kamu merasa sedang sakit, gunakanlah masker untuk melindungi anggota keluargamu yang lain," ujarnya. (Kompas.com/Nabilla Tashandra)

Banyak Apotek Sudah Kehabisan Stok Masker

Pemerintah secara resmi telah mengumumkan kasus positif virus corona atau Covid-19 telah ditemukan di Indonesia.

Tercatat, ada dua orang di Indonesia yang terjangkit wabah yang menyebar dari China itu.

Meski kasus positif corona baru dirilis resmi hari ini, Senin (2/3/2020), stok masker di sejumlah wilayah sudah ludes dibeli sejak sebulan lalu.

Selain itu, harganya juga melonjak tinggi.

"Habis sudah kalau untuk masker. Sudah sebulan lalu habisnya sejak ada ramai virus corona," jelas Merly, pegawai Apotek K-24 Setiabudi, Banjarsari Kota Solo dihubungi Kompas.com.

Menurutnya, kalaupun ada stok masker, harganya sudah sangat mahal dari pemasok.

Sampai sejauh ini, belum ada kiriman pasokan masker lagi ke apotek.

"Kalaupun ada harganya mahal, Rp 100.000 per box, dulu satu box sekitar Rp 30.000. Itu untuk masker merek Sensi," kata Merly.

Waspada Corona! Download Pedoman Kesiapsiagaan Hadapi Covid-19 & Nomor Telepon Aduan dari Kemenkes

Menkes Terawan Ungkap Kronologi 2 WNI Terjangkit Virus Corona, Tertular WN Jepang di Klub Dansa

Apotek lainnya di Kota Solo, seperti Kimia Farma juga sudah sulit mendapatkan pasokan masker.

"Kebetulan masih ada, tapi jumlahnya sangat sedikit. Makanya kita batasi pembelian hanya 3 (lembar) masker, kita tidak jual lagi per box," kata Amir, pegawai Apotek Kimia Farma Solo.

Di apotek-apotek di Jakarta, kondisinya setali tiga uang.

Stok masker baru sudah lama tak datang sejak beberapa hari belakangan.

" Masker di kita cuma tinggal 2 biji, itu dari model N95 dengan harga satuan Rp 75.000. Kalau mau pesan juga tidak bisa, karena dapat stok juga sudah susah sejak isu corona," ungkap Rini, pegawai Apotek K-24 Rawasari, Jakarta Pusat. (Kompas.com/Muhammad Idris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Semua Orang Perlu Pakai Masker untuk Cegah Virus Corona" dan "Banyak Apotek Sudah Kehabisan Stok Masker"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved