Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Studi Terbaru Ungkap 85 Persen Corona Tidak Terdeteksi, Banyak Orang Tak Sadar Telah Terinfeksi

Para ahli menemukan, sekitar 86 persen orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 tidak terdeteksi dan hal ini memicu penyebaran wabah makin cepat.

Shutterstock
Ilustrasi virus corona. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pandemi Covid-19 telah menyebar ke lebih dari 160 negara dan menginfeksi lebih dari 189.000.

Dalam studi teranyar yang terbit di jurnal Science pada Senin (16/3/2020), terungkap fakta mengejutkan.

Para ahli menemukan, sekitar 86 persen orang yang terinfeksi SARS-CoV-2 tidak terdeteksi dan hal ini memicu penyebaran wabah makin cepat.

Dilansir Live Science, Rabu (18/3/2020), orang dengan Covid-19 yang tidak terdiagnosis kemungkinan karena mereka tidak merasa sakit.

 Gubernur DIY Umumkan Pasien Positif Corona di Yogyakarta Tambah Satu, Kini Jadi 2 Orang

Studi menemukan, para pasien yang tidak terdiagnosis justru menjadi sumber penyebaran terhadap dua pertiga dari kasus Covid-19 yang tercatat di China pada minggu-minggu awal kemunculan wabah.

Enam dari tujuh kasus positif Covid-19 tidak teridentifikasi di China sebelum ada aturan isolasi negara.

"Infeksi yang menyerang tidak diketahui (tidak memiliki gejala) sehingga mendorong penyebaran wabah," kata rekan penulis studi Jeffrey Shaman dari Columbia University Mailman School.

"Sebagian besar infeksi dalam fase ringan dan hanya ada sedikit gejala yang muncul, bahkan tidak ada. Banyak orang tidak sadar telah terinfeksi SARS-CoV-2, kebanyakan mengira hanya flu ringan," ujar Shaman.

Infeksi yang tidak teridentifikasi ini disebabkan oleh orang yang positif Covid-19 tidak batuk dan bersin, apalagi demam.

Menurut para peneliti, fenomena "hantu" ini dapat menularkan penyakit dengan gejala lebih parah untuk orang lain.

Studi yang dilakukan menggunakan pemodelan komputer ini melacak infeksi sebelum dan sesudah penerapan lockdown diterapkan di Wuhan, China.

 Di Tengah Wabah Corona, Gatot Nurmantyo Ajak Umat Muslim Makmurkan Masjid & Galakkan Salat Jamaah

Penelitian

Para peneliti mengembangkan model komputer untuk mensimulasikan penyebaran SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, di antara 375 kota di China, termasuk Wuhan, di mana wabah dimulai.

Untuk model, mereka menggabungkan data tentang infeksi yang dilaporkan dengan informasi tentang pergerakan orang (diperoleh dari data ponsel).

Ahli memperkirakan bahwa sebelum Wuhan ditutup atau lockdown pada 23 Januari 2020, sekitar 86 persen dari semua infeksi Covid-19 di China tidak terdeteksi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved