Mahfud MD Blak-blakan Akui Tak Pernah Ditelepon Jokowi Semenjak Jadi Menko Polhukam, Kenapa?
Menko Polhukam Mahfud MD mengaku belum pernah ditelepon langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
TRIBUNTERNATE.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku belum pernah ditelepon langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dilansir TribunTernate.com dari TribunWow.com, Mahfud MD mengaku hanya dihubungi Jokowi via WhatsApp (WA).
Mahfud MD menyatakan, banyak informasi terkait kabinet yang disampaikan lewat grup WA.

• Mahfud MD Ternyata Pernah Tak Lulus Tes CPNS Tapi Malah Jadi Menteri: Allah Memberi Jalan
Hal itu disampaikan Mahfud MD melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Jumat (20/3/2020).
"Dari istana kan sering dari situ, sehingga saya selalu buka setiap pagi (ponsel) itu," ucap Mahfud.
"Lalu kelompok (grup) menteri ada, karena itu saya buka kemudian baru yang lain-lain."
"Kalau masih ada waktu pindah yang lain."
Pernyataan tersebut pun langsung ditanggapi oleh Presenter Indy Rahmawati.
"Jadi bukan Pak Jokowi langsung yang kontak Bapak?," tanya Indy .
Mahfud mengaku, Jokowi kerap menghubunginya via WA.
Namun, selama ini ia menyebut belum pernah ditelepon oleh Jokowi.
"Bisa, bisa," ucap Mahfud.
"Biasa WA, telepon belum, misalnya presiden ingin mendengar perkembangan kasus Karimun misalnya."
"Presiden ingin mendengarkan kasus Abu Sayaf, itu ada yang langsung," sambungnya.
Menurut dia, Jokowi tak pernah meneleponnya karena hampir setiap hari bertemu dengannya.
Karena itu, Jokowi bisa menanyakan apapun secara langsung kepada Mahfud.
"Memang tidak harus sering telepon karena kan hampir setiap hari kita ketemu dengan presiden," jelas Mahfud.
"Minimal seminggu tiga kali ada ratas namanya, Rapat Terbatas."
"Di dalam rapat terbatas itu semua Menko hadir, jadi terbatasnya itu pada bidang tapi Menkonya enggak terbatas," imbuh Mahfud.
• Lawan Corona, Jokowi Pesan 2 Juta Obat Avigan dan 3 Juta Klorokuin
Simak video berikut ini menit ke-4.27:
Tak Usah Takut Corona
Pada kesempatan itu, sebelumnya Mahfud MD angkat bicara soal kepanikan yang timbul akibat mewabahnya Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Mahfud MD menilai ada sejumlah pihak yang justru memanfaatkan wabah virus dengan nama lain Covid-19 itu.
Padahal, menurutnya kepanikan yang timbul itu justru lebih berbahaya ketimbang Virus Corona.
• Mahfud MD Sebut Pasal 170 di Draf RUU Omnibus Law Cipta Kerja Salah Ketik: Saya Tidak Yakin Isinya
"Kepanikan itu timbul karena pertama orang memang panik, yang kedua memang ada orang yang mengambil kesempatan dari itu," kata Mahfud.
"Bikin isu yang gawat-gawat gitu, lalu orang mborong mie, borong minyak goreng, kan gitu kan. Apalagi masker."
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan langsung bertindak cepat setelah melihat kepanikan yang timbul akibat Corona.
Lebih lanjut, ia menyebut kepanikan itu justru lebih berbahaya ketimbang serangan Corona.
"Ya itu, panik, kan besoknya presiden langsung rapat itu bahwa kita tidak usah takut pada Corona," jelas Mahfud.
"Karena yang lebih berbahaya itu adalah kepanikan itu sendiri."
Meskipun kini pemerintah tengah berusaha menangani, munculnya Virus Corona di Indonesia bisa mengancam keamanan nasional.
Namun, Mahfud tetap mengimbau masyarakat untuk tetap menaati kebijakan pemerintah terkait penanganan Corona.
"Enggak, enggak (mengancam) sampai situ sebetulnya. Keamanan aja, dalam arti ya ketertiban masyarakat, bukan kriminil konvensional," ujar Mahfud.
"Kalau orang panik itu akan mengganggu keamanan juga."
Lantas, Mahfud pun membeberkan arahan Jokowi kepada para menteri dalam menyikapi wabah Corona.
• KAI Beri Refund 100 Persen untuk Pembatalan Keberangkatan Kereta karena Corona, Ini Syaratnya
Ia menjelaskan, Jokowi melarang semua menteri berbicara terlalu jauh soal penanganan serta perkembangan informasi wabah Corona di Indonesia.
"Ya sama dengan yang diarahkan presiden, setiap kementerian, setiap menteri jangan bicara sendiri soal Corona kalau menyangkut soal penanganan," kata Mahfud.
"Kalau menyangkut soal kehati-hatian ya boleh aja bicara, tapi menyangkut penanganannya, jumlah penyakitnya, jumlah yang terkena, tempatnya di mana, bagaimana menanganinya."
Sebab, menurutnya pembahasan soal Corona merupakan kewenangan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
"Itu urusan Menteri Kesehatan," pungkasnya.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Jadi Menko Polhukam, Mahfud MD Gamblang Akui Tak Pernah Ditelepon Jokowi, Kenapa?