Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Kisah Keluarga Pasien Positif Corona Ancam Bakar Rumah Sendiri Gegara Kesal Diteror Tetangga

Anggapan bahwa terjangkit virus corona adalah aib menjadi dampak sosial yang tidak bisa dipungkiri.

Editor: Sansul Sardi
Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas mengangkat jenazah pasien virus corona atau Covid-19 yang meninggal 

TRIBUNTERNATE.COM – Menjadi orang terdekat pasien positif virus corona atau Covid-19 memang tak bisa dipungkiri mendapat dampak sosial.

Pasalnya banyak beredar anggapan bahwa terjangkit virus corona adalah aib menjadi dampak sosial yang tidak bisa dipungkiri.

Stigma tersebut membuat orang-orang terdekat pasien positif, mulai dari pasangan hingga keluarga dikucilkan dan dipandang sebagai pembawa aib oleh warga setempat.

Salah satu keluarga pasien positif di Bandar Lampung bahkan mengancam hendak membakar rumahnya sendiri lantaran diteror oleh para tetangga.

Cerita mengenaskan ini diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Reihana.

Viral Video Detik-detik Driver Ojol Peluk Lindungi Orderannya dari Mobil Penyemprot Disinfektan

Sujiwo Tejo Sindir Reaksi Warga Pada Pasien Covid-19, Bagikan Pengalaman Pahit saat Main Film Ini

“Kejadian, istri salah satu pasien positif, mungkin ada tetangga yang tahu suaminya positif, lalu keluarganya diteror,” kata Reihana melalui pesan WhatsApp, Kamis (2/4/2020).

Tim Relawan Pemprov Lampung menggali liang lahat yang akan digunakan untuk memakamkan jenazah pasien positif 02 beberapa waktu lalu. Pemprov Lampung menyiapkan lahan khusus untuk pemakaman pasien positif yang meninggal dunia. (FOTO: Tim Relawan Pemprov Lampung).
Tim Relawan Pemprov Lampung menggali liang lahat yang akan digunakan untuk memakamkan jenazah pasien positif 02 beberapa waktu lalu. Pemprov Lampung menyiapkan lahan khusus untuk pemakaman pasien positif yang meninggal dunia. (FOTO: Tim Relawan Pemprov Lampung). (KOMPAS.com/TRI PURNA JAYA)

Teror yang diterima keluarga pasien positif corona itu antara lain, dilarang keluar rumah meski itu membeli kebutuhan hidup saat isolasi mandiri, hingga dikucilkan.

Saking kesalnya menerima perlakuan dari tetangga, keluarga pasien positif corona ini pun marah.

“Katanya, kenapa kamu orang larang saya keluar, nanti saya bakar sekalian rumah ini,” kata Reihana menirukan istri pasien positif corona tersebut.

Kebijakan tidak buka data pribadi pasien positif corona

Menurut Reihana, berkaca dari peristiwa tersebut, pihaknya sangat berhati-hati untuk tidak mengungkap data pribadi, by name by address pasien positif corona.

Pun begitu dengan orang-orang yang di-tracing.

“Itu peristiwa yang benar-benar terjadi di lapangan. Jadi, kami berhati-hati mengeluarkan data by name by address, bukan karena kami mau meng-keep nama pasien tersebut. Covid-19 bukan aib, masih bisa disembuhkan,” kata Reihana.

Jadi Garda Terdepan Covid-19, Istri Alm Bani Seventeen Curhat Soal Masker: Kami Sungguh Berhemat

Begini Kata Tamu Undangan yang Hadir di Acara Viral Resepsi Kapolsek Kembangan saat Pandemi Covid-19

Begitu juga dengan pemakaman pasien positif yang meninggal dunia. Reihana mengatakan, ada ketakutan di masyarakat akibat kurangnya edukasi dan pemahaman.

Diketahui, pemakanan pasien positif 02 Lampung sempat ditolak warga di dua lokasi sebelum akhirnya dimakamkan di lahan milik Pemprov Lampung, Selasa (31/3/2020).

Akibat penolakan tersebut, jenazah baru bisa dikebumikan dua hari setelah meninggal dunia pada Senin (30/3/2020) pukul 00.30 WIB.

SOP pemulasaran jenazah pasien positif Covid-19

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved