Ilmuwan Inggris Ungkap Risiko Tsunami di Dekat Ibu Kota Baru, Begini Penjelasannya
Para ilmuwan mengidentifikasi potensi risiko tsunami di wilayah yang dipilih pemerintah Indonesia sebagai calon ibu kota baru.
Diberitakan sebelumnya, Jokowi mengungkapkan alasan kenapa Kalimantan Timur dipilih sebagai ibu kota baru.
Alasan pertama yakni perihal kebencanaan.
Di mana wilayah Kalimantan Timur minim akan resiko bencana.
"Satu, resiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi, dan tanah longsor," ujar Jokowi.
Selain itu, ada pula alasan lain yang membuat wilayah Kalimantan Timur dipilih sebagai ibu kota baru.
"Yang kedua, lokasinya yang strategis, berada di tengah-tengah Indonesia."
"Yang ketiga, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda," lanjut Jokowi.
Sedangkan alasan selanjutnya yakni karena daerah tersebut dinilai memiliki infrastruktur cukup lengkap dan lahan milik pemerintah juga cukup luas.
"Yang keempat, telah memiliki infrastruktur yang relatif lengkap."
"Yang kelima, telah tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektar," imbuhnya.
Menurut Jokowi, ini merupakan salah satu upaya dalam mengurangi kesenjangan antara Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.
Jokowi mengatakan, selama ini, denyut kegiatan ekonomi secara umum masih terpusat di Jakarta dan Pulau Jawa.
"Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan akan terus dikembangkan menjadi kota bisnis," ujar Jokowi.
Jokowi berharap pemindahan ibu kota akan mendorong pertumbuhan ekonomi baru, sekaligus memacu pemerataan dan keadilan ekonomi di luar Jawa, dilansir dari Kompas.com.
Ia menjamin dukungan pendanaan bagi pemindahan ibu kota akan sekecil mungkin menggunakan APBN.