Tegaskan Dirinya Tak Mungkin Maju Jadi Capres, Susi Pudjiastuti: Kalau Tanya Lagi Saya Tenggelamkan
Susi Pudjiastuti menegaskan kalau dirinya tak mungkin mencalonkan diri jadi Presiden 2024.
TRIBUNTERNATE.COM -- Dikenal dengan jargon 'tenggelamkan' tentunya publik sudah tak asing lagi dengan sosok mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
Yah, wanita asal Pangandaran ini juga dikenal tegas dan selalu berbusana nyentrik ini sukses mempunyai banyak penggemarnya hingga pernah dicalonkan sebagai pemimpin Indonesia oleh warganet.
Baru-baru ini Susi Pudjiastuti menegaskan kalau dirinya tak mungkin mencalonkan diri jadi Presiden 2024.
Hal itu dikarenakan dirinya bukan dari partai manapun dan hanya lulusan SMP.
Itu ditegaskan oleh Susi Pudjiastuti karena banyak yang bertanya apakah dirinya akan maju di Pilpres 2024.
Menjawab pertanyaan itu, Susi Pudjiastuti pun memposting artikel berita di Kompas.com soal jawabannya itu.
"Kompas artikel ttg jawaban saya atas pertanyaan : Soal Jadi Capres 2024, Ini Kata Susi Pudjiastuti," tulis Susi Pudjiastuti.
• Cerita Sedih Susi Pudjiastuti soal Benih Lobster: Ditangkap Nelayan Kecil, Diekspor Pengusaha Besar
• Soal Beda Mudik Vs Pulang Kampung, Susi Pudjiastuti: Pulang Kampung 13 Hurupnya, Mudik Cuma 5 Hurup
Pada artikel itu, Susi Pudjiastuti menegaskan kalau dirinya tak akan mendapatkan kejaiban kedua kalinya.
Dilansir dari Kompas.com, Susi Pudjiastuti buka suara soal kemungkinan jadi calon presiden pada Pilpres 2024.
Susi Pudjiastuti menyatakan dia adalah orang terakhir ( the last person) yang diperhitungkan oleh partai-partai politik di Indonesia.
Artinya kemungkinan Susi Pudjiastuti maju pada Pilpres 2024 menjadi amat kecil.
"Nyapres tuh apa sih? Nyapres di negeri keong ha? Susi akan menjadi the last person yang diperhitungkan oleh mereka, yang dilirik oleh mereka (partai politik)," kata Susi Pudjiastuti dalam live streaming bersama Opini.id, Jumat (24/4/2020).
Susi Pudjiastuti memiliki alasan tersendiri menyebut dirinya sebagai orang terakhir.
Pemilik Susi Air ini bilang, karena dia terkenal agak gila dan memiliki logika yang terbalik-balik.
Apalagi, sistem politik di Indonesia tak bisa mencalonkan diri sebagai kepala negara secara independen.
Biasanya, orang-orang pilihan akan diusung partai sehingga harga partai-partai politik lah yang berhak mencalonkan wakil-wakilnya.
"Ya tidak bisa. Partainya juga tidak mau, tidak akan suka sama saya. Orang kayak Susi yang lulus SMA bisa jadi menteri itu sudah keajaiban, dan itu karena Pak Jokowi angkat saya," jelasnya.
Wanita asal Pangandaran ini pun tak percaya soal keajaiban yang datang dua kali.
Dia meyakini, keajaiban hanya datang sekali saat sosoknya diangkat jadi menteri.
"Keajaiban hanya datang 1 kali dalam hidup kita biasanya. Tidak ada 2 kali," pungkasnya.
Usai menunjukkan artikel tersebut, Susi Pudjiastuti pun meminta Warganet untuk tidak mempertayakan hal yangs sama lagi.
"Tanya lagi hal yg sama saya tenggelamkan," tulisnya.
Tweet itu pun kemudian ramai dikomentari Warganet lagi.
• Susi Pudjiastuti Dipuji Warganet saat Lapor ke Ganjar hingga Anies Terkait Dampak Covid-19: Hebat Bu
• Respon Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat Kena Sindir Susi Pudjiastuti: Kode Keras Nih
Banyak Warganet yang masih berharap Susi Pudjiastuti jadi presiden.
Beberapa ditanggapi Susi Pudjiastuti dengan emoji tertawa dan jempol.
"wahai kerang ajaib, tolonglah berikan satu ke ajaiban lagi...
agar Ibu Susi jadi Presiden di 2024... puja kerang ajaib," tulis akun @andri_attitude.
"He he he soal keajaiban, dia bisa hadir berkali kali ibu. Untuk bu Susi, kompetensi yg lebih relevan bukan karena keajaiban, tapi lebih kepada kemampuan," tulis @martyl2.
"Kenapa parpol tidak ingin bu susi jadi menteri lagi.
Soalnya kalo jadi menteri lagi popularitas bu susi akan tambah meroket, calon jadi presiden akan sangat mudah sekali..
Bu susi keren, semangat ...
Semoga tetap bermanfaat untuk indonesia kita di manapun tempat ibu sekarang...," tulis @awieknie.
Jawaban Susi Soal Beda Pulang Kampung dan Mudik
Di media sosial, bahasan soal mudik dan pulang kampung kini tengah hangat diperbincangkan warganet.
Bahkan, sejumlah tokoh juga turut menanggapi perbedaan mudik dengan pulang kampung.
Mudik dan pulang kampung menjadi ramai setelah dibedakan oleh Presiden Jokowi.
Itu disampaikan Presiden Jokowi menjawab pertanyaan mengapa pemerintah tak melarang masyarakat mudik sejak penetapan tanggap darurat Covid-19 sehingga mata rantai penularan ke daerah bisa terputus sejak awal.
"Kalau itu bukan mudik. Itu namanya pulang kampung. Memang bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak ada pekerjaan ya mereka pulang. Karena anak istrinya ada di kampung jadi mereka pulang," kata Jokowi menjawab pertanyaan Najwa Shihab, dalam program Mata Najwa yang tayang Rabu (22/4/2020).
"Ya kalau mudik itu di hari lebarannya. Beda. Untuk merayakan Idul Fitri. Kalau yang namanya pulang kampung itu yang bekerja di Jakarta tetapi anak istrinya ada di kampung," lanjut dia.
Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti turut mendapat pertanyaan soal beda mudik dengan pulang kampung.
Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti turut mendapat pertanyaan soal beda mudik dengan pulang kampung.
"Ibu, saya mau tanya beda Pulang Kampung vs Mudik,..." tanya akun Mira_ARPutri.
Susi Pudjiastuti menjawab dengan guyonan.
"Pulang kampung ada 13 hurupnya ... mudik cuma 5 hurupnya," jawab akun Twitter Susi Pudjiastuti.
@Mas_R3 :Akhirnya bisa tidur tenang.Plong setelah Bu Susi menjelaskan.
Matur nuwun nggih buuu (Tribunnewsbogor.com/Vivi Febrianti)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Susi Pudjiastuti Tegaskan Dirinya Tak Mungkin Maju Jadi Capres : Kalau Tanya Lagi Saya Tenggelamkan