Ramadan 2020
Ingat, Deretan Menu Buka Puasa Ini Ternyata Disunahkan Nabi, Lengkap Khasiat dan Hadistnya
Rosulullah SAW selalu mengutamakan 3 menu makanan ini dalam setiap buka puasa, diantaranya:
TRIBUNTERNATE.COM -- Deretan menu berbuka puasa yang disunnahkan oleh Rasulullah ada di bawah artikel ini.
Seperti diketahui momen buka puasa adalah saat-saat yang paling ditunggu umat Muslim, terutama di bulan Ramadan.
Sebagaimana firman Allah SWT di dalam Al-Quran: "Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (QS Al-Baqarah: 187).
Dengan demikian, waktu untuk buka puasa di bulan Ramadhan ini adalah saat waktu adzan Maghrib tiba.
Menurut tulisan Ustadz Ahmad Anshori, Lc, Pengasuh Pondok Pesantren Hamalatul Quran, DIY di web konsultasisyariah.com, ada kebahagiaan tersendiri saat waktu berbuka tiba.
Rosulullah SAW bersabda:
للصائم فرحتان : فرحة عند فطره ، وفرحة عند لقاء ربه
“Orang yang puasa mendapatkan dua kebahagiaan :
– bahagia saat berbuka, dan
– bahagia saat bertemu dengan Robb-nya.”
(HR Bukhari dan Muslim).
Syaikh Abdulkarim Al-Khudhair menerangkan,
فرحة عند فِطْرِهِ يعني في الإنسان جِبِلَّة خِلْقَة إذا قُدِّم الفُطُور ينتظر أذان المغرب، ويبدأ، يفرح هذا موجُود عند النَّاس كُلِّهم
Bahagia saat berbuka, maknanya adalah naluri manusia ketika dihidangkan bukaan, dia menunggu azan, lalu dia mulai menyantap menu buka puasa. Kebahagiaan semacam ini ada pada semua orang..
Dalam hal adab berbuka puasa, Rosulullah SAW pernah mbersabda mengeni menu utama yang harus dimakan terlebih dahulu ketika buka puasa.
• Catat, Begini Ciri-ciri Orang yang Mendapatkan Malam Lailatul Qadar pada Bulan Puasa Ramadan
• Jadwal dan Doa Buka Puasa Kota Ternate & Sekitarnya Kamis, 14 Mei 2020 / 21 Ramadan 1441 H
Rosulullah SAW selalu mengutamakan 3 menu makanan ini dalam setiap buka puasa, diantaranya:
1. Kurma muda (ruthob)
2. Kurma masak (tamr)
3. Air putih.
Berikut kutipan hadits-nya:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada ruthob (kurma basah), maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.”
(HR. Abu Daud dan Ahmad. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih).
Dalam hadits Nabi tersebut, tidak disebutkan soal makan kolak dan minum air es yang manis.
Makan kolak ataupun air es yang manis bisa dilakukan apabila di rumah tidak tersedia kurma.
Pengganti kurma adalah memakan makanan manis.
Ar Rauyani berkata: ‘kalau tidak ada kurma maka dengan yang manis-manis. karena puasa itu melemahkan pandangan dan kurma itu menguatkannya, dan yang manis-manis itu semakna dengan kurma'” (Kifayatul Akhyar, 200).
Namun ternyata ada hikmah di balik 3 menu makanan buka puasa yang dipilih Rasulullah SAW.
Para dokter dan ilmuan, baik klasik maupun modern menjadi saksi, bahwa di setiap perintah Rasulullah SAW tersimpan manfaat luar biasa bagi kita, baik secara kejiwaan, sosial maupun kesehatan.
Khasiat Kurma
Seorang ulama klasik sekaligus pakar kesehatan di masanya, Imam Ibnul Qoyyim pernah mengungkapkan,
وفي فطر النبي – صلى الله عليه وسلم – من الصوم على الرطب، أو على التمر أو الماء – تدبيرٌ لطيف جدًّا؛ فإن الصوم يخلي المعدة من الغذاء، فلا تجد الكبد فيها ما تجذبه وترسله إلى القوى والأعضاء. والحلو أسرع شيءٍ وصولاً إلى الكبد وأحبُّه إليها، ولا سيما إن كان رطبًا، فيشتد قبولها له، فتنتفع به هي والقوى، فإن لم يكن فالتمر؛ لحلاوته وتغذيته، فإن لم يكن فحسوات من الماء تطفئ لهيب المعدة وحرارة الصوم، فتنتبه بعده للطعام، وتأخذه بشهوة
Pada kebiasaan berbukanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan kurma muda, kurma masak atau air, terkandung hikmah yang sangat menarik.
Saat puasa, lambung kosong dari makanan. Sehingga hati tidak mendapatkan suplai nutrisi untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Menariknya, makanan manis lebih mudah dicerna oleh hati dan lebih disukai hati. Lebih-lebih jika makanan manis itu berupa kurma muda, maka hati lebih cepat menerima nutrisinya. Sehingga tubuh mendapatkan manfaat berupa suplai energi/kalori.
Jika kurma muda tidak ada, pilih opsi berikutnya yaitu kurma masak, karena rasanya juga manis dan mengandung nutrisi penting. Jika tidak ada pula, berbukalah dengan meneguk air. Karena air dapat memadamkan dahaga lambung kita dan panasnya puasa. Sehingga lambung siap menerima makanan setelah itu. ” (At-Tibbun An-Nabawi, karya Imam Ibnul Qayyim)
Pernyataan Imam Ibnul Qayyim di atas, diamini oleh para ilmuan dokter dan muslim modern. Diantaranya dr. Ahmad Abdurrauf Hasyim, dalam buku beliau “Ramadhan wat Thiib” (Ramadhan dan ilmu kesehatan) beliau menerangkan,
” Yang sangat diperlukan bagi orang yang ingin berbuka puasa adalah jenis-jenis makanan yang mengandung gula, zat cair yang mudah dicerna oleh tubuh dan langsung cepat diserap oleh darah, lambung dan usus serta air sebagai obat untuk menghilangkan dahaga.
Zat-zat yang mengandung gula yaitu glukosa dan fruktosa memerlukan 5-10 menit dapat terserap dalam usus manusia ketika dalam keadaan kosong. Dan keadaan tersebut terjadi pada orang yang sedang berpuasa. Jenis makanan yang kaya dengan kategori tersebut yang paling baik adalah kurma khususnya ruthab (kurma basah) karena kaya akan unsur gula, yaitu glukosa dan fruktosa yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh. ”
• Jangan Lupa, Ini Bacaan Doa dan Tata Cara Salat Sunnah Menyambut Malam Lailatul Qadar
• Sekjen MUI Imbau Umat Muslim Tak Bersalaman Silaturahim saat Idul Fitri Demi Cegah Covid-19
Menyegerakan Buka Puasa
Yang dimaksud menyegerakan berbuka puasa, bukan berarti kita berbuka sebelum waktunya.
Namun yang dimaksud adalah ketika matahari telah tenggelam atau ditandai dengan dikumandangkannya adzan Maghrib, maka segeralah berbuka.
Dan tidak perlu sampai selesai adzan atau selesai shalat Maghrib. Rasulullah SAW bersabda,
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098)
Dalam hadits yang lain disebutkan,
لَا تَزَالُ أُمَّتِى عَلَى سُنَّتِى مَا لَمْ تَنْتَظِرْ بِفِطْرِهَا النُجُوْمَ
“Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.” (HR. Ibnu Hibban 8/277 dan Ibnu Khuzaimah 3/275, sanad shahih).
Inilah yang ditiru oleh Rafidhah (Syi’ah), mereka meniru Yahudi dan Nashrani dalam berbuka puasa. Mereka baru berbuka ketika munculnya bintang.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul 3 Menu Buka Puasa yang Disunahkan Nabi, Lengkap Khasiat dan Hadistnya