Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Yunarto Wijaya Tanggapi Pernyataan Anies Soal Tak Ada Pelonggaran PSBB: Lihat Kondisi Lapangan Pak

Baru-baru ini, Gubernur Anies Baswedan menegaskan bahwa tak ada pelonggaran PSBB.

Tribunnews.com/Reza Deni Saputra
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya saat melakukan sesi wawancara di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Direktur Charta Politika Yunarto Wijaya menyoroti pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibu kota.

Baru-baru ini, Gubernur Anies Baswedan menegaskan bahwa tak ada pelonggaran PSBB.

Namun, Yunarto Wijaya meminta Anies Baswedan untuk melihat langsung kondisinya di lapangan.

Sebab, kenyataannya di lapangan banyak warga yang sudah tak menaati PSBB.

Dilansir dari tayangan di kanal Youtube tvOneNews, Jumat (15/5/2020), Anies Baswedan memastikan aturan yang berlaku dalam PSBB Jakarta tidak mengalami perubahan.

Oleh karena itu, Anies Baswedan tetap mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tetap berada di rumah dan mengindahkan aturan PSBB.

Dirinya mengatakan tetap hanya 11 sektor yang boleh diizinkan untuk beraktivitas di tengah penerapan PSBB.

"Pada saat ini kita masih bersama-sama berada di dalam status PSBB, artinya berada di rumah," ujar Anies Baswedan.

"Yang dikecualikan adalah 11 sektor, itu tidak ada yang berubah," jelasnya.

Menhub Izinkan Semua Transportasi Operasi Lagi, Yunarto Wijaya: Logikanya Enggak Nyambung

Anies Baswedan mengakui berkat penerapan PSBB yang dilakukan secara ketat membuat data penyebaran virus corona di Jakarta semakin membaik.

Maka dari itu, Anies Baswedan menegaskan PSBB untuk tidak dilonggarkan, bahkan menurutnya justru lebih ditingkatkan.

Kekhawatirannya adalah kondisi seperti bulan Maret di mana penambahan kasus begitu banyak akan kembali terulang.

"Jadi kita harus melaksanakan dan ini harus dituntaskan, kita ini Alhamdulillah data-datanya menunjukkan bahwa kondisi di Jakarta makin baik," ungkap Anies Baswedan.

"Tapi belum selesai, kalau kita tidak tuntaskan, kita longgarkan, kita bisa kembali seperti bulan Maret," jelasnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu lantas mengungkapkan kekhawatiran andai dilakukan pelonggaran PSBB.

"Dan kalau seperti bulan Maret mengulang lagi dari nol."

Sudjiwo Tedjo Sepakat dengan Anies Soal Tradisi Sungkem saat Lebaran: yang Gak Bisa Diubah Alat

Tidak hanya itu, Anies menilai dengan dilakukan pelonggaran maka bisa dikatakan penerapan PSBB akan menjadi sia-sia.

Terlebih masyarakat yang sudah tertib untuk berada di rumah menjadi tidak berpengaruh terhadap pencegahan penyebaran Virus Corona.

"Dan begitu banyak warga yang tertib, yang ada di rumah, yang membuat kondisi ini bisa terjadi," terang Anies Baswedan.

"Bila sebagian kita justru berada di luar, berinteraksi itu seperti membatalkan usaha saudara-saudara kita yang memilih disiplin di rumah, bekerja di rumah, beribadah di rumah."

"Jadi kita kebijakan di dalam PSBB berjalan terus," pungkasnya.

Pernyataan itu pun ditanggapi oleh Yunarto Wijaya.

Menurutnya, hal itu tak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.

Untuk itu, ia meminta Anies Baswedan turun langsung ke lapangan melihat kondisinya.

“Liat kondisi lapangan pak..

Please..

Pergub anda sudah bagus mengatur hal yg lbh teknis termasuk sanksi administrasi..

Tapi silahkan liat di lapangan....,” tulisnya.

PSBB DKI Diperpanjang sampai 4 Juni

Anies Baswedan memutuskan untuk kembali memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota.

PSBB di Jakarta diperpanjang selama 14 hari sampai 4 Juni 2020.

"Pemprov DKI, Gugus Tugas DKI, menyampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa Jakarta akan menambah PSBB selama 14 hari mulai 22 Mei sampai 4 Juni," ujar Anies dalam siaran YouTube Pemprov DKI Jakarta, Selasa (19/5/2020).

Anies berujar, PSBB selama dua pekan ke depan menjadi periode yang menentukan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Jakarta.

Kuncinya, warga tetap menaati ketentuan PSBB.

"Ini akan bisa jadi PSBB penghabisan jika kita disiplin," kata Anies.

Pasien positif Covid-19 di Jakarta mencapai 6.053 orang per Selasa ini.

Jumlah pasien yang terinfeksi virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) itu bertambah 43 orang dibandingkan data terakhir pada Senin kemarin, yaitu sebanyak 6.010 pasien.

Penambahan pasien positif Covid-19 diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang dilakukan kemarin.

Dari total pasien positif Covid-19, sebanyak 1.417 orang dinyatakan sembuh, bertambah 116 orang dibandingkan kemarin, yakni 1.301 pasien sembuh.

Sementara itu, jumlah pasien yang meninggal bertambah empat orang menjadi 487 pasien.

Kemudian, ada 1.936 pasien yang masih dirawat di rumah sakit dan 2.213 pasien menjalani isolasi mandiri.

Ada pula 228 orang dalam pemantauan (ODP) yang masih dipantau dan 585 pasien dalam pengawasan (PDP) yang masih dirawat hingga kini.

Sementara orang tanpa gejala (OTG) berjumlah 11.161 orang.

Pemprov DKI Jakarta menerapkan PSBB sejak 10 April 2020 untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) yang menjadi penyebab Covid-19.

PSBB mulanya diterapkan selama 14 hari atau sampai Kamis (23/4/2020).

Anies kemudian memperpanjang PSBB selama 28 hari sampai 22 Mei 2020. PSBB diperpanjang karena kasus positif Covid-19 di Ibu Kota masih terus meningkat.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Anies Baswedan Sebut Tak Ada Pelonggaran PSBB, Yunarto Wijaya: Please Lihat Kondisi Lapangan Pak

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved