Jangan Cemas, Ternyata Ini 7 Manfaat Wanita Menikah di Awal Usia 20-an Tahun

TRIBUNTERNATE.COM - Sudah menjadi suatu hal biasa yang terjadi jika Anda seorang wanita mulai berumur 20-an tahun bakal diberi pertanyaan "kapan akan menikah?" oleh orang-orang sekitar.

Bahkan pertanyaan itu akan terus berulang terjadi walaupun Anda sudah menjawabnya puluhan kali.

Pada kenyataannya, pertanyaan itu malah akan membuat hati seorang wanita lajang menjadi sedih.

Anda mungkin akan terasa sangat terganggu dengan pertanyaan sensitif tersebut.

Namun di balik itu semua, ternyata ada manfaat yang sangat baik jika seorang wanita menikah di awal umur 20-an tahun.

Berikut TribunTernate.com rangkumkan manfaat wanita menikah di awal umur 20-an tahun seperti yang dilansir dari laman Boldsky.com:

1. Tidak ada waktu yang sempurna

Jika Anda berpikir ada waktu atau usia tepat untuk menikah, maka pikiran ini adalah salah.

Pernikahan adalah suatu keputusan yang tidak semua orang tahu kapan itu waktunya bahkan jika Anda sudah berusia 50 tahun.

Anda mungkin tidak merasa siap bahkan setelah Anda mencapai semua tujuan serta memenuhi sebagian besar mimpi.

Jadi, jika Anda menunggu waktu yang tepat ketika mendapatkan naluri untuk menikah, maka tidak ada yang akan terjadi demikian.

2. Dapat mengambil tanggung jawab sedikit awal

Memang benar bahwa saat Anda menikah, Anda akan mendapatkan sejumlah tanggung jawab.

Tidak peduli seberapa besar Anda benci hal itu, Anda akan tetap tidak bisa mengabaikannya.

Jadi ketika Anda menikah di usia awal 20-an, Anda dapat mengambil tanggung jawab sedikit lebih awal dan mungkin akan terbiasa seiring waktu.

Anda akan belajar untuk menyesuaikan diri dan berkembang menjadi manusia yang lebih baik sambil memenuhi tugas dan tanggung jawab seperti seorang profesional.

3. Keluarga tak akan menekan Anda segera memiliki anak

Kebanyakan setelah menikah, orang-orang baik keluarga, teman dan kerabat akan meminta Anda segera mendapat momongan.

Misalnya, jika Anda menikah di usia 30-an, kerabat dan keluarga akan meminta Anda segera mendapatkan momongan.

Tetapi jika Anda menikah di awal usia 20-an, Anda tidak harus melalui tekanan memiliki anak dalam dua tahun pertama pernikahan.

4. Belajar menyesuaikan satu sama lain

Ada banyak pasangan yang menghadapi kesulitan ekstrim dalam menyesuaikan diri satu sama lain, terutama jika mereka menikah terlambat.

Ini karena mereka terbiasa dengan cara hidup mereka sendiri dan lebih suka mempertahankan ego.

Tetapi hal ini tidak terjadi jika Anda menikah pada awal usia 20-an.

Anda sebenarnya akan belajar tumbuh bersama.

Anda dapat menemukan titik temu di mana Anda berdua dapat mengemukakan pendapat dan perspektif.

Alih-alih berdebat, Anda akan dapat memahami satu sama lain.

5. Dapat dukungan dari keluarga

Keluarga pasti akan mendukung Anda selama situasi sulit.

Anda dan pasangan akan menerima dukungan dan perhatian yang luar biasa.

Bukan tidak mungkin yang menikah terlambat, tidak menerima hal ini.

Tetapi ketika Anda menikah di awal 20-an tahun, keluarga Anda akan mencoba yang terbaik untuk memastikan Anda dan pasangan hidup dalam jalinan pernikahan yang lancar.

Keluarga akan membantu Anda dalam membangun karier sambil mengelola kehidupan pernikahan Anda.

6. Bisa tumbuh bersama

Ini mungkin salah satu hal terbaik tentang menikah di awal usia 20-an.

Anda belajar kebiasaan, hal yang suka dan tidak disukai satu sama lain.

Anda belajar saling menerima kekurangan satu sama lain dan tetap bahagia.

Selain itu, Anda dapat memenuhi impian dan mengejar ambisi bersama.

Anda juga dapat saling membantu dalam menumbuhkan dan mencapai tujuan karier.

7. Jauh lebih menyenangkan daripada yang Anda pikirkan

Jika Anda berpikir menikah terlalu dini akan menghilangkan semua kesenangan hidup, maka Anda mungkin salah.

Karena Anda berdua masih muda dan menikah di awal 20-an malah membawa banyak kesenangan.

Anda berdua dapat melakukan berbagai perjalanan dan petualangan.

Anda dapat menjelajahi semakin banyak hal baru di sekitar.

Anda juga dapat menikmati keintiman fisik dengan cara yang lebih baik.

(TribunTernate.com)