Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Anak Bungsu Positif Corona, Ibu di Tulungagung Rela Tinggal di Lokasi Karantina Pasien Covid-19

Seorang ibu di Tulungagung, Jawa Timur, rela tinggal di lokasi karantina pasien Covid-19 demi menemani sang buah hati.

Surya.co.id/David Yohannes
SR menuntun sepeda, sementara KPA asik bermain ponsel di depannya di tempat karantina Rusunawa IAIN Tulungagung, Kamis (18/6/2020). 

TRIBUNTERNATE.COM - Seorang ibu di Tulungagung, Jawa Timur, rela tinggal di lokasi karantina pasien Covid-19 demi menemani sang buah hati. 

Ibu tersebut berinisial SR (40), sementara anaknya KPA (7). 

KPA asik bermain dengan gawai di tangannya.

Sementara dari layar gawai itu, terlihat kakak sulungnya tengah berbincang.

Berulang kali KPA menggoyang-goyangkan kepala, untuk mengekspresikan rasa senangnya.

Tidak ada raut kesedihan di wajah bocah yang akan masuk kelas 1 SD ini.

Tambah 1.031, Kasus Covid-19 di Indonesia Terbanyak di ASEAN per Rabu (17/6/2020), Lewati Singapura

Padahal dia adalah salah satu dari 212 pasien Covid-19 yang ada di tempat karantina Rusunawa IAIN Tulungagung.

Sementara ibunya, SR (40) dengan sabar menunggui di dekatnya.

SR sejatinya bukan pasien positif Covid-19.

Hasil swab memastikan ibu empat anak ini tidak terinfeksi.

Namun demi merawat anaknya, SR rela tinggal di tempat karantina, di tengah para pasien.

"Mau tidak mau saya harus di sini. Kasihan Nduk (panggilan anak perempuan) tidak ada yang merawat," ucap SR, saat ditemui dari balik shelter atau bilik tombo kangen, Kamis (18/6/2020).

Pria di China Ini Jadi Sorotan, Berat Badan Naik 100 Kg Selama 5 Bulan Lockdown Virus Corona

SR berkisah, anak sulungnya bekerja di pabrik rokok.

Belakangan tempat kerjanya menjadi klaster penularan virus corona.

Sejak 2 Juni 2020 lalu keluarga ini menjalani karantina di rumah.

Hasil tes swab, KPA satu-satunya yang menunjukkan hasil positif.
Sedangkan kakak sulungnya yang reaktif saat rapid test, ternyata negatif saat dites swab.

Karena dinyatakan positif, KPA dievakuasi ke tempat karantina.

"Kalau karantina di rumah, khawatirnya anggota keluarga lain malah tertular. Terpaksa saya ikut serta ke tempat karantina," sambung SR.

Saat awal tinggal di karantina, KPA sempat protes kepada ibunya, karena tinggal di tempat asing.

Dexamethasone Diklaim Efektif Selamatkan Pasien Covid-19, WHO: Ini Berita yang Sangat Baik

Dengan sabar SR menjelaskan mereka tengah karantina karena virus corona.

Berkat penjelasannya, KPA mengerti kondisinya saat ini.

"Dia sudah tahu dirinyaa terinfeksi virus corona. Dia sudah tahu saat ada petugas medis pakai APD menjemputnya," tutur SR.

Meski demikian berulang kali KPA mengungkapkan keinginannya untuk pulang.

Untuk mengusir rasa bosan, SR meminjamkan gawai kepada KPA.

Selain itu sepeda kesayangannya juga dibawa ke tempat karantina.

Setiap pagi dan sore KPA asik menyusuri kawasan karantina yang sangat luas.

KPA sebenarnya senang mewarnai. Namun aktivitasnya ini tidak bisa dilakukan, karena buku dan alat mewarnainya ditinggal di rumah.

"Semua kan disterilkan di rumah, khawatir menulari yang lain. Jadi tidak ada yang dipakai mewarnai di sini," keluh SR.

Setiap malam SR tidur bersama anaknya.

SR menyadari risiko tertular karena tinggal di tengah pasien Covid-19.

Namun ia tidak punya pilihan karena tidak mungkin meninggalkan KPA sendiri.

Setiap hari petugas medis memperlakukannya layaknya pasien lain. Suplemen kesehatan setiap hari disediakan.

Sementara pasien lain juga ikut menjaganya agar tidak tertular.

"Hasil rapid test nonreaktif. Tapi saya sudah siap mental seandainya nanti tertular," ucapnya mantap.

(Surya.co.id/David Yohanes)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Perjuangan Ibu di Tulungagung, Rela Tinggal di Lokasi Karantina Covid-19 Demi Tunggui Anak Bungsunya

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved