Pilkada 2020
Jokowi Temui Surya Paloh Minta Partai Nasdem Tak Usung Iparnya di Pilkada Gunungkidul
Johnny G Platte membenarkan bahwa Presiden Joko Widodo meminta Nasdem tak mengusung iparnya, Wahyu Purwanto pada Pilkada Gunungkidul.
Mengharap dengan sangat, memohon dengan sangat agar Pak Wahyu jangan direkomendasikan, jangan dijadikan di politik, karena di keluarga butuh untuk kegiatan sosial," ucapnya.
Untuk diketahui, perjalanan politik Wahyu Purwanto dimulai saat maju menjadi calon wakil bupati mendampingi Subardi, seorang pengusaha, pada Pilkada 2015.
Namun, pasangan itu kalah dengan pasangan Badingah-Immawan Wahyudi.
Saat itu, Wahyu yang masih menjadi Rektor Universitas Gunung Kidul itu diusung Gerindra, PKS, Demokrat, dan PKB.
Tahun 2020, Wahyu berniat maju bupati mendaftar ke Partai Nasdem bersama sembilan orang lainnya.
Untuk memuluskan jalannya dalam dunia politik, Wahyu masuk sebagai Dewan Pakar DPW Nasdem DIY.
Bahkan, ia sudah memiliki relawan yang diberi nama "Ponco Manggolo" yang diklaimnya sampai tingkat padukuhan. (Kompas.com/Ihsanuddin)
Relawan Wahyu Purwanto Menangis
Ipar Presiden RI Joko Widodo, Wahyu Purwanto, menyatakan mundur dari pencalonan bupati Gunungkidul, Yogyakarta, melalui Partai Nasdem.
Hal itu sesuai dengan permintaan Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, agar arah kegiatan selama ini diubah menjadi kegiatan sosial.
• Bursa Pilkada 2020 Diramaikan Anggota Keluarga Jokowi, Maruf Amin dan Prabowo
• Putri Maruf Amin, Siti Nur Azizah Tawari Raffi Ahmad Jadi Wakilnya di Pilkada Tangsel 2020
"Pak Jokowi dan Pak Surya Paloh melihat potensi saya yang tidak di politik barangkali," kata Wahyu Purwanto saat menggelar pertemuan dengan relawan di Siyono, Kapanewon Playen, Minggu (26/7/2020).
Menurut dia, pengalaman keduanya dalam bidang politik jauh lebih luas dan tentu keputusan itu akan diikutinya.
Selama setahun terakhir, Wahyu mengaku sudah berkegiatan dalam bidang politik. Hampir seluruh wilayah di Gunungkidul sudah dikunjunginya.
Termasuk membentuk relawan yang mendukung dirinya di seluruh desa.
Meski demikian, mantan rektor Universitas Gunungkidul ini mengaku tak akan meninggalkan relawan, dan tetap akan berjuang demi kemajuan Gunungkidul.