BNN Temukan 200 Kg Sabu-sabu Disamarkan dalam Karung Jagung di Gudang Beras Kota Tangerang
Dalam truk yang digrebek itu ditemukan lebih dari 200 kilogram narkotika jenis sabu-sabu yang ditutupi karung-karung berisi jagung.
TRIBUNTERNATE.COM - Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil membongkar jaringan narkotika di Kota Tangerang.
Di mana pada warga Jalan Prabu Siliwangi, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang geger dengan penggerebekan terhadap truk besar bermuatan biji jagung di depan sebuah gudang beras pada selasa (28/7/2020) sore sekitar pukul 16.00 WIB, .
Rupanya karung-karung di truk tersebut ternyata tidak hanya berisi biji jagung tetapi juga ratusan kilogram narkoba jenis sabu-sabu.
Penggerebekan dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN).
Sejumlah fakta kemudian terungkap dari penggerebekan yang dipimpin Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari tersebut.
• Artis Catherine Wilson Diamankan Polisi Terkait Dugaan Narkoba, Ada Dua Paket Kecil Diduga Sabu-sabu
• 11 Pati Polri Naik Pangkat, Brigjen Pol Muhammad Arief Ramdhani Jabat Kepala BNNP Maluku Utara
Ditemukan narkoba 200 kg
Arman Depari mengatakan, dalam truk yang digrebek itu ditemukan lebih dari 200 kilogram narkotika jenis sabu-sabu yang ditutupi karung-karung berisi jagung.
"Barang bukti sabu-sabu atau amfetamin yang kami temukan kurang lebih 200 kilogram," kata dia.
Namun, kemungkinan jumlahnya bisa bertambah karena belum semua karung yang berada di truk itu telah diperiksa tim BNN.
Dalam penggerebekan tersebut, lanjut Arman, diamankan enam orang.
Pihaknya masih menyelidiki peran mereka masing-masing.
"Nanti kami pilah apa kedudukan masih-masing, apa perannya dan apa tanggung jawabnya," kata dia.
Arman mengatakan, ratusan kilogram sabu-sabu itu digerebek saat akan disimpan di sebuah gudang beras di Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.
Penyimpanan di gudang beras itu dilakukan untuk mengelabui penegak hukum agar ketika didistribusikan tidak dicurigai sebagai narkoba.
"Disimpan di tempat ini seolah-olah ini adalah gudang beras, dan dari sini rencananya akan disebarkan atau didistribusikan ke masing-masing pemesan," kata Arman.
Ia menambahkan, di dalam gudang itu memang terdapat beras yang diduga sebagai kamuflase agar masyarakat tidak curiga dengan aktivitas bongkar muat di sana.
"Ada beras untuk dijual-belikan dan itu hanya sebagai kamuflase untuk mengelabui warga," tutur dia.
Gudang beras itu juga dimanfaatkan untuk menyimpan komoditas seperti jagung.
Menurut Arman, modus tersebut dilakukan di tengah pandemi Covid-19 sehingga bisa lolos dari banyak penjagaan petugas penegak hukum.
"Mereka memanfaatkan ini (situasi pandemi) dengan perkiraan jika kendaraan membawa sembako itu akan tidak terlalu ketat diawasi petugas," kata Arman.
Modus serupa, lanjut Arman, pernah ditemukan di Cikarang, Bekasi. Pengedar berpura-pura membawa logistik.
• Kronologi Penangkapan Oknum Polisi yang Dikira Maling Mau Bobol ATM Ternyata Malah Sedang Isap Sabu
• Ini Isi Paket Bantuan Pemprov DKI kepada Warga Selama PSBB: Beras, Sabun, hingga Surat dari Anies
Jaringan pengedar lokal
Arman Depari mengatakan, truk berisi ratusan kilogram sabu-sabu itu berangkat dari Sumatera.
Menurut dia, mereka yang terlibat merupakan jaringan lokal. "Jaringan lokal Jakarta, Sumatera Utara, Aceh, Lampung," kata dia.
Namun, untuk memastikan jaringan tersebut tidak terlibat jaringan internasional, dia akan memeriksa enam tersangka yang udah diamankan dan berkoordinasi dengan petugas pemberantasan narkoba di luar negeri.
"Kami akan segera berkoordinasi melalui agen-agen dan petugas-petugas narkotika yang sejenis di negara tetangga, terutama di ASEAN," kata Arman.
Kamuflase Jaringan Narkoba
Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Pol Arman Depari mengatakan ratusan kilogram narkoba jenis sabu yang digerebek di sebuah truk akan disimpan di gudang beras Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang.
Penyimpanan tersebut, lanjut Arman, dilakukan untuk mengelabui penegak hukum agar ketika didistribusikan tidak dicurigai sebagai narkoba.
"Disimpan di tempat ini seolah-olah ini adalah gudang beras, dan dari sini rencananya akan disebarkan atau didistribusikan ke masing-masing pemesan," kata Arman dalam keterangan suara diterima Kompas.com, Selasa (28/7/2020).
Arman mengatakan dalam gudang memang terdapat beras yang diduga sebagai kamuflase agar masyarakat tidak curiga dengan aktivitas bongkar muat di sana.
"Ada beras untuk dijual-belikan dan itu hanya sebagai kamuflase untuk mengelabui warga," tutur dia.
Gudang beras yang terletak di RT 05 RW 13 Jalan Prabu Siliwangi, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang tersebut juga dimanfaatkan untuk menyimpan logistik seperti jagung.
Arman mengatakan, modus tersebut dilakukan di tengah pandemi Covid-19 sehingga bisa lolos dari banyak penjagaan petugas penegak hukum.
"Mereka memanfaatkan ini (situasi pandemi) dengan perkiraan jika kendaraan membawa sembako itu akan tidak terlalu ketat diawasi petugas," tutur Arman.
Modus serupa, lanjut Arman, pernah ditemukan di Cikarang, Bekasi dengan modus yang sama yakni membawa logistik di masa pandemi Covid-19.
Dia juga menjelaskan, narkoba yang ditemukan di truk besar di Kota Tangerang itu merupakan jaringan lokal.
"Jaringan lokal Jakarta, Sumatera Utara, Aceh, Lampung," kata dia.
Namun, untuk memastikan jaringan tersebut tidak terlibat jaringan internasional, dia akan kembali memeriksa enam tersangka yang saat ini sudah diamankan dan berkoordinasi dengan petugas pemberantasan narkoba di luar negeri.
"Kami akan segera berkoordinasi melalui agen-agen dan petugas-petugas narkotika yang sejenis di negara tetangga terutama di Asean," tutur dia.
Saat 200 Kg Sabu-sabu Disamarkan Dalam Karung Jagung di Gudang Beras
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat 200 Kg Sabu-sabu Disamarkan Dalam Karung Jagung di Gudang Beras" dan "Kamuflase Jaringan Narkoba, Ratusan Kilogram Sabu Disimpan di Gudang Beras di Tangerang"
Penulis : Singgih Wiryono