Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Mengenal Porang, Umbi yang Dulu Dianggap Makanan Ular Kini Jadi 'Emas' Petani, Segini Harganya

Umbi dari porang yang sering dianggap masyarakat sebagai makanan ular ini, memiliki pasar ekspor seperti Jepang, China, Taiwan, dan Korea.

Editor: Sansul Sardi
Dok. Istimewa via Kompas.com
Tumbuhan liar bernama porang (Amorphophallus oncophyllus) dari hutan di Sibolga, Tapanuli Tengah kini telah menjelma menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan asal Sumatera Utara (Sumut) yang laris di tiga negara, yakni Cina, Thailand dan Vietnam. Pada semester I/2020, tercatat ekspor porang sebanyak tercatat 362 ton dengan nilai barang Rp 7,2 miliar. 

"Luas lahan porong kami budidayakan ini 50 hektar. Hasil panenya bisa 150 ton per hektar dalam 8 bulan, dengan harga Rp 8.000 per kilogram, maka bisa dapat Rp 1,2 miliar. Total biaya hanya Rp 70 juta per hektar, jadi keuntunganya sangat besar," ucap dia.

Dulu Dianggap Makanan Ular

Jika dulu banyak dibuang, tanaman porang kini banyak dibudidayakan petani di sejumlah daerah. Di pasar ekspor, umbi porang yang diolah jadi tepung ini laku keras.

Padahal, tanaman ini tumbuh liar di pekarangan rumah dan dianggap masyarakat sebagai makanan ular.

Umbi dari porang, banyak dicari di pasaran luar

negeri seperti Jepang, China, Taiwan, dan Korea. Tepung umbinya dipakai sebagai bahan baku kosmetik, obat, hingga bahan baku ramen.

Diberitakan Harian Kompas, 17 Juni 2011, porang awalnya tidak lebih dari tumbuhan liar yang lazim ditemukan di sela-sela pepohonan hutan di Madiun, Jawa Timur.

Terinspirasi sifat tumbuh dan nilai ekonominya, warga setempat membudidayakan tanaman ini di balik rimbunnya tegakan pohon di hutan.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, warga tak perlu lagi menebang pohon di area hutan.

Di Madiun, porang banyak ditanam petani di lahan-lahan Perhutani yang dikerjasamakan.

Rupanya, peningkatan kesejahteraan petani di kawasan hutan, sampai membuat angka pencurian kayu hutan milik Perhutani menurun drastis.

Ide untuk menanam porang tak lepas dari pertimbangan ekologis. Tumbuhan ini cocok untuk tumbuh kembang di bawah tanaman tegakan hutan.

Di samping itu, porang juga memiliki nilai ekonomi dan sosial dalam rangka pengembangan dan pelestarian hutan.

Umbi porang laku dijual. Saat ini harganya menembus Rp 2.500 per kg basah atau baru petik.

Umbi porang kering atau chips porang dihargai lebih mahal lagi, Rp 20.000 per kg.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved