Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Sosok Izzam, Bocah yang Pakai Baju Adat Tidung yang Sempat Dikira Orang China di Uang Rp 75.000

Viralnya tudingan baju Tidung Tengara yang disangka pakaian China justru mengukuhkan dan membuat adat Tidung dikenal luas.

Editor: Sansul Sardi
Kompas.com/Ahmad Dzulviqor
Foto Muhammad Izzam Athaya salah satu anak.dengan busana adat tidung dalam pecahan uang edisi khusus HUT RI 75 (Hendra) 

TRIBUNTERNATE.COM – Berikut sosok bocah yang ada dituding orang China pada selembaran uang Rp 75.000.

Dikabarkan Muhammad Hendra Maulana (38) tak terlalu ambil pusing dengan nyinyiran warganet terhadap baju Sina Beranti yang merupakan baju pengantin Suku Tidung.

Tudingan China yang terarah pada anaknya Muhammad Izzam Athaya (9), yang merupakan salah satu anak dalam kumpulan gambar anak Indonesia dengan pakaian adat daerah di pecahan uang edisi khusus Kemerdekaan ke-75 RI, tak perlu direspon secara berlebihan.

"Kita ambil ibrohnya (hikmah) saja, itu kebanggaan bagi keluarga kami karena anak kami masuk dalam bagian sejarah kemerdekaan RI ke-75, itu sebuah kehormatan bagi kami, jadi kami tidak ambil pusing dengan isu hoaks itu,"ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/8/2020).

Panduan dan Syarat Mendapatkan Uang Baru Rp 75.000 Edisi HUT ke-75 RI, Daftar di pintar.bi.go.id

Kisah di Balik Foto Anak Berbusana Baju Adat Kupang, Gorontalo hingga Kaltara di Uang Baru Rp 75.000

Bagi Hendra, viralnya tudingan baju Tidung Tengara yang disangka pakaian China justru mengukuhkan dan membuat adat Tidung dikenal luas.

Di sisi lain, keberadaan anaknya yang masuk dalam catatan sejarah kemerdekaan sudah lebih dari segalanya.

"Sebagai keluarga kita cukup bangga, apalagi anak kami mewakili salah satu suku di Kaltara, kalau masalah menanggapi, saya tidak terlalu sosialita, jadi saya enggak ambil hati tudingan itu,"tegasnya.

Hendra juga mengajari anaknya agar berbesar hati dengan suara miring yang sempat terarah.

Untungnya, si anak masih dalam tahap pembelajaran daring, sehingga kemungkinan bullying nyaris tidak terjadi.

Di sisi lain, prestasi akademik si bocah juga membuatnya lebih bahagia, di sekolahnya di SDN 041 Tarakan, Izzam tercatat sebagai ranking 3 di kelasnya, Izzam terkenal energik dan cerdas.

Hendra juga mengaku tidak tahu jika anaknya akan masuk dalam tema uang edisi terbatas dan bahkan paling menjadi sorotan karena kemiripan busananya dengan Tionghoa,

"Tahunya ada sesi foto di Agustus 2019 dari BI dan Peruri, diinfokan akan jadi database, sebatas itu aja tahunya," katanya.

Saat ini, Hendra mengaku tengah mendaftarkan diri sebagai pemesan uang dengan edisi khusus tersebut. Rencananya, uang yang mencetak gambar anaknya akan disimpan secara khusus.

‘’Tentu akan saya simpan baik baik, mungkin akan saya pajang dan dibuatkan pigura, karena ini adalah kenangan paling berharga, keluarga kami menjadi bagian sejarah kemerdekaan RI -75,"katanya haru.

Aditya Perpatih, Bocah Gorontalo yang Fotonya Ada di Uang Kertas Rp 75.000

Aditya Perpatih, anak pasangan Siti Murtafiah Mooduto dan Dwi Kurniawan yang viral setelah fotonya menghiasi uang baru pecahan Rp75000. Siswa SDN 27 kota Selatan kota Gorontalo ini menkadi perbincangan banyak orang.
Aditya Perpatih, anak pasangan Siti Murtafiah Mooduto dan Dwi Kurniawan yang viral setelah fotonya menghiasi uang baru pecahan Rp75000. Siswa SDN 27 kota Selatan kota Gorontalo ini menkadi perbincangan banyak orang. (KOMPAS.COM/IST)

Pasangan Siti Murtafiah Mooduto (35) dan Dwi Kurniawan (45), orang tua Aditya Perpatih (9) sangat bangga

karena foto anak keduanya ini menghiasi uang kertas edisi Peringatan 75 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia.

Awas Beredar Pecahan Rp 75.000 Palsu, Begini Cara Membedakannya dengan Uang Asli

Dikira Adat China, Kenali Suku Tidung, Suku Asli Indonesia-Malaysia, Ada di Uang Baru Rp 75.000

Di dalam lembaran uang yang dicetak terbatas ini Aditya Perpatih dengan bangga mengenakan baju adat Gorontalo (makuta) berwarna merah dengan mengenakan penutup kepala yang terlihat tinggi.

Bagi banyak masyarakat Gorontalo, baju adat ini lazim dikenakan pengantin saat resepsi pernikahan. Ini adalah baju yang dipercaya sebagai baju kebesaran Raja Gorontalo.

Bagi permaisuri atau ratu, baju adatnya disebut biliu.

Makuta dan biliu merupakan salah satu baju kebesaran adat Nusantara yang paling eksotik. Maka tidak heran jika Bank Indonesia pada peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-75 tahun ini menjadikan makuta sebagai salah satu hiasan pada uang pecahan Rp75.000 tahun emisi 2020.

“Sebagai orang Gorontalo saja, kami sangat bangga. Apalagi saya adalah ibu dari Aditya Perpatih,” kata Siti Murtafiah Mooduto, Selasa (18/8/2020).

Siti Murtafiah Mooduto merasa bangga dan bersyukur keluarganya dapat menghiasi uang yang secara khusus dicetak sebagai ungkapan kebahagiaan rakyat Indonesia.

“Kami diberi tahu tema uang edisi peringatan kemerdekaan ini adalah adalah mensyukuri memerdekaan, memperteguh kebinekaan, dan menyongsong masa depan gemilang,” ujar Siti Murtafiah Mooduto.

Siti Murtafiah Mooduto, ibu dari Rahadian (10), Aditya, dan M Taufan (3) ini mengisahkan peristiwa setahun yang lalu, tepat bulan Agustus, anaknya diminta untuk mengenakan baju adat makuta oleh staf dari Bank Indonesia dan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Perum Peruri.

Waktu itu ada 3 anak yang diminta untuk mengenakan makuta dan akan difoto. Namun sayang dua anak lainnya tidak datang, sehingga yang menjalani pemotretan adalah Aditya Perpatih.

Sebelumnya, para tamu dari Jakarta ini sudah melakukan komunikasi dan konsultasi dengan Dinas Pendidikan dan sanggar untuk mendapatkan informasi tentang baju adat dan maknanya. Mereka juga telah melakukan survey ke sejumlah sanggar untuk mendapatkan baju adat anak yang terbaik.

“Sungguh kami tidak tahu jika ternyata foto itu digunakan sebagai gambar pada uang kertas yang baru diluncurkan, kami tahu sehari sebelum uang dikenalkan kepada masyarakat,” ujar Siti Murtafiah.

Siti Murtafiah masih ingat pada Agustus tahun lalu, anaknya dirias dan dikenakan baju adat kebesaran kerajaan Gorontalo.

Ia melihat Aditya sangat menikmatinya, apalagi semua yang terlibat mengajaknya berkomunikasi.

“Aditya ini kegemarannya main game online, terutama yang terkait dengan menyusun bangunan atau memuat sesuatu. Selain itu ia juga suka menggambar,” tutur Dwi Kurniawan, ayah Aditya Perpatih.

Munculnya anak Gorontalo yang mengenakan baju adat kebesaran ini juga membuat banyak orang bangga. Aditya sempat diajak foto wali kota dan sejumlah pejabat.

Bahkan, guru-gurunya di SDN 27 Kota Selatan Kota Gorontalo juga mengungkapkan rasa bangganya anak didik mereka menghiasi uang kertas pecahan Rp 75000.

“Kami bangga dengan generasi muda Gorontalo yang mengenakan baju adat makuta dan menghiasi uang yang baru dikeluarkan pemerintah,” kata Abdullah Paneo, Ketua dewan Adat Gorontalo.

Abdullah Paneo berharap foto Aditya Perpatih ini bukan hanya hiasan, namun dapat dikenal lebih luas dan dilestarikan sebagai kekayaan budaya Nusantara.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sempat Dikira Orang China di Uang Rp 75.000, Ini Sosok Izzam, Bocah yang Pakai Baju Adat Tidung"
Penulis : Kontributor Nunukan, Ahmad Zulfiqor
Editor : Khairina

dan artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Aditya Perpatih, Bocah Gorontalo yang Fotonya Ada di Uang Kertas Rp 75.000"
Penulis : Kontributor Gorontalo, Rosyid A Azhar
Editor : Khairina

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved