Hari Terakhir Bertugas, Febri Diansyah: Saya Percaya Masa Depan KPK di Tangan Pegawai Asal . .
Hari ini, Sabtu (17/10/2020) merupakan hari terakhir Febri sebagai pegawai KPK.
TRIBUNTERNATE.COM - Mundurnya Febri Diansyah dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat menyita perhatian publik.
Diketahui, Kepala Biro Humas KPK itu mengajukan surat pengunduran diri pada 18 September 2020 kepada Pimpinan, Sekjen, dan Kepala Biro SDM KPK.
Sebelum di KPK, Febri adalah aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW). Kemudian ia menjabat sebagai Juru Bicara KPK sejak 6 Desember 2016.
Pada 26 Desember 2019 tidak lama setelah Firli Bahuri dilantik sebagai Ketua KPK, Febri menyatakan tugasnya sebagai Juru Bicara KPK telah selesai dan memilih untuk fokus menjadi Kepala Biro Humas KPK.
Hari ini, Sabtu (17/10/2020) merupakan hari terakhir Febri sebagai pegawai KPK.
Per hari ini juga ia mulai menjalani tugas yang berbeda.
Baca juga: Ungkap Alasan Mundur dari KPK, Febri Diansyah: Akhir-akhir Ini Kondisi KPK Sudah Berubah
Baca juga: Febri Diansyah Mundur dari KPK, Novel Baswedan Duga Ini Penyebabnya: Semoga Situasi Segera Berubah
Hal itu diungkapkan Febri melalui akun Twitter miliknya, @febridiansyah, Sabtu (17/10/2020).
"Selamat Sabtu pagi.. Hari ini adalah hari terakhir saya sebagai Pegawai @KPK_RI dan itu jatuh di hari libur
Mulailah Saya menjalani tugas berbeda.. Bukan menguras kolam ternyata, tapi membersihkan sisa daun dari dahan mangga yang kemarin patah krn badai. Pohon yg sdg berbuah," tulis Febri Diansyah.
Sementara itu, kemarin, di hari kerja terakhir, ia menyempatkan untuk bertemu dengan sejumlah rekan kerjanya.
Febri mengaku sedih harus meninggalkan lembaga yang telah membesarkan namanya itu.
Namun, katanya, harapan yang jauh lebih penting.
Ia pun menitip pesan ke pegawai KPK untuk terus bekerja memberantas korupsi di Indonesia.
"Oh ya, kemarin Jumat, di hari kerja terakhir, Saya bertemu sejumlah teman2 yg kebetulan ataupun sengaja masuk kantor.. khususnya, Humas, WP-KPK dll.
Ada haru, pasti. Sedih, juga. Tp harapan yg jauh lebih penting..
Saya percaya teman2 Pegawai KPK akan terus bekerja sekuat2nya," imbuhnya.
Ia percaya, masa depan KPK berada di tangan pegawai KPK.
Dengan catatan, masih ada independensi terhadap lembaga dan terhadap mereka yang bertugas.
Febri berharap hal tersebut tidak dihanguskan.
Baca juga: Febri Diansyah Mengundurkan Diri dari KPK
Baca juga: Puluhan Pegawai Pamit dari KPK, Nurul Ghufron: Pejuang Tak Tinggalkan Gelanggang
"Saya percaya, masa depan KPK memang berada di tangan Pegawai KPK.
Dengan catatan: masih ada Independensi thd lembaga dan terhadap mereka yg bertugas.
Semoga hal ini tdk dihanguskan dan raib. Tp, kita yg di luar jg punya kewajiban menjaga KPK sebaik2nya..," ujarnya.
Di hari kerja terakhir, ia juga bertemu dengan sejumlah pejabat struktural yang dikumpulkan oleh pimpinan KPK untuk silaturahmi.
Di momen itu, Febri menyampaikan terima kasih atas segala pembelajaran yang ia terima di KPK.
Ia juga menjelaskan sejumlah faktor yang mempengaruhi reputasi dan kepercayaan publik pada KPK.
"Oh ya, Siang, setelah Jumatan, Pimpinan KPK mengumpulkan sejumlah pejabat struktural yg ada di kantor. Silaturahmi.
Saat itu, Saya sampaikan terimakasih atas segala pembelajaran di KPK.
Dan, Saya jelaskan juga, faktor yg mempengaruhi reputasi dan kepercayaan publik pada KPK," tulis Febri Diansyah.
Febri menjabarkan sejumlah harapan publik pada KPK, yang berdasarkan analisis pemberitaan dan media sosial, serta kombinasi review reputasi organisasi yang dilakukan Biro Humas KPK.
Berikut empat hal yang dijabarkan Febri:
1. KPK menangani kasus korupsi kelas kakap.
2. Operasi Tangkap Tangan (OTT).
3. Pencegahan yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, termasuk sektor sumber daya alam.
4. Komunikasi yang utuh tak berjarak pada jejaring antikorupsi.
Baca juga: KPK Temukan 6 Modus Korupsi Kepala Daerah untuk Kembalikan Biaya Politik
Baca juga: Anggota Dewan Pengawas KPK Syamsuddin Haris Positif Covid-19, Dirawat di RS Pertamina
"Saya sebutkan juga, dari analisis pemberitaan dan media sosial, serta kombinasi review Reputasi Organisasi yg dilakukan Biro Humas, terpotret harapan publik pada KPK, yaitu:
1. KPK menangani kasus korupsi kakap (pelaku high level);
2. OTT yg dirindukan.
3. Pencegahan yg dirasakan manfaatnya oleh masy, termasuk Sektor Sumber Daya Alam.
4. Komunikasi yg utuh tak berjarak (tidak hanya formalitas dan seremonial) pada jejaring antikorupsi.
banyak hal lain lg sebenarnya.. tp saya khawatir konsentrasi menurun krn blm makan siang," cuit Febri.
Febri mengungkap selama berada di KPK, ia merasa menjadi manusia seutuhnya.
Di mana bukan hanya mencari penghasilan semata.
Namun, ia melaksanakan tugas dan harapan agar yang dikerjakan bermanfaat bagi masyarakat.
"Saya jg smpaikan: selama di KPK, Saya merasa menjadi Manusia.
Dg segala pelaksanaan tugas & harapan agar yg dikerjakan bermanfaat bagi masyarakat..
Mmg sejak awal di KPK, kami paham, mjd Pegawai KPK bkn soal mencari penghasilan smata.
Tp sbg Manusia, Saya jg punya kekurangan," tulis Febri.
Dalam kesempatan tersebut, Febri juga mengingatkan pegawai KPK bahwa KPK bukan hanya milik mereka, tetapi milik masyarakat Indonesia.
Karena itu pula lah KPK bertanggung jawab pada publik.
"Saya jg mengajak semua peserta pertemuan tsb untuk mengingat kembali, KPK bukan hanya milik kita yg menjabat di sini, tapi milik masyarakat Indonesia.
Karena itu pulalah KPK bertanggungjawab pada publik.
Apalagi UU juga mengatur begitu," tambahnya.
Febri juga mengunggah foto amplop slip gaji KPK yang dulu masih dikirimkan secara fisik pada seluruh Pegawai KPK.
Di amplop ini tertulis: “PENGHASILANKU BERASAL DARI RAKYAT”.
"Saya sampaikan juga tentang amplop slip gaji KPK yg dulu masih dikirimkan scr fisik pada seluruh Pegawai KPK. Di amplop ini tertulis: “PENGHASILANKU BERASAL DARI RAKYAT”," ujar Febri.
(TribunTernate.com/Rohmana)