Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Buntut Kerumunan Rizieq Shihab Sejumlah Relawan Covid-19 Mundur, Ini Tanggapan Doni Monardo

Sekitar 20 relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menggelar aksi mencopot rompi dan kartu tanda pengenal sebagai bentuk sikap mengundurkan diri

Editor: Sansul Sardi
Tribunnews/Jeprima
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab saat menyapa pendukung dan simpatisan di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020). Saat tiba, Rizieq menyampaikan orasi di hadapan massa pendukungnya untuk melakukan revolusi akhlak. 

TRIBUNTERNATE.COM - Di depan Hotel The Media and Towers, Jakarta Pusat tampak sekitar 20 relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 berkumpul, Kamis (19/11/2020).

Rupanya hal tersebut merupakan puncak aktivitas para relawan menggelar aksi mencopot rompi dan kartu tanda pengenal sebagai bentuk sikap mengundurkan diri sebagai relawan.

Mereka mundur karena geram atas langkah Satgas yang justru memfasilitasi kerumunan di acara Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dengan pemberian masker dan hand sanitizer.

"Pemberian 20.000 masker dan hand sanitizer itu menuai protes termasuk dari relawan. Mestinya acara itu ditertibkan sesuai protokol kesehatan, bukan malah disumbang masker sebanyak itu," kata Abdul Mufid, salah satu relawan, saat membacakan pernyataan sikap.

Baca juga: Najwa Shihab Putarkan Video Rizieq Shihab Ajak Umatnya Ramai-ramai Datangi Acara, FPI Menyangkal

Baca juga: Ini Tanggapan Polri soal Ancaman FPI Tetap Gelar Reuni 212 jika Pemerintah Biarkan Kerumunan Pilkada

Abdul mengatakan, langkah Satgas Covid-19 yang menyumbangkan masker dan hand sanitizer bisa diartikan bahwa Satgas mendukung kegiatan kerumunan di markas FPI itu. Hal itu pun menciderai perasaan relawan yang selama ini sudah bekerja keras.

"Tindakan yang dilakukan itu telah mencederai usaha yang sudah kita bangun selama delapan bulan terakhir," kata Abdul.

Abdul pun menyatakan mosi tidak percaya terhadap pimpinan Satgas Penganan Covid-19 dan jajarannya. Oleh karena itu, Abdul dan rekan-rekannya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagi relawan.

"Kami Relawan Satgas Penanganan Covid-19 akan tetap berkomitmen melanjutkan aktivitas kemanusiaan sebagai Relawan Pencegahan Covid-19 di lembaga dan cara masing-masing," kata Abdul.

Selain mengundurkan diri, mereka juga menuntut Doni Monardo untuk mundur dari posisi Ketua Satgas Penanganan Covid-19.

Diklaim 2.000 orang, mayoritas pendukung Jokowi

Setelah membacakan pernyataan sikap itu, mereka pun melepaskan rompi dan ID card masing-masing. Mereka menumpuk rompi dan ID card itu di trotoar sebagai simbol telah mengundurkan diri dari relawan.

Setelah rompi dibuka, sebagian dari relawan yang mundur itu terlihat mengenakan baju bergambar Jokowi dan nomor 01. Abdul Mufid mengatakan, sebagian besar relawan yang mengundurkan diri ini dulunya memang adalah pendukung Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019 dari berbagai organisasi.

"Di masa pandemi kami bersatu dari berbagai elemen, dan sekarang dipisahkan karena kejadian ini," ucap Abdul.

Meski aksi itu hanya diikuti sekitar 20 orang relawan, Agus mengklaim relawan yang sepakat untuk mengundurkan diri mencapai 2.000 orang tersebar di berbagai wilayah Jabodetabek. Hanya saja tak semuanya mengikuti acara pernyataan sikap ini mengingat kondisi pandemi.

"Kan kita tidak boleh buat kerumunan. Jadi ini hanya perwakilan saja," kata dia.

Saat ditanya kenapa mereka baru memprotes saat kerumunan Rizieq dan tidak memprotes kerumunan yang terjadi dalam proses Pilkada, Abdul menjawab bahwa keduanya adalah hal yang berbeda.

"Kalau pilkada sesuai sistematika protokol kesehatan sudah diatur pemerintah, tapi saat ini tidak ada protokol kesehatan. Harusnya sekumpulan itu ada rapid test dan sebagainya, minimal jaga jarak dan 50 persen dari kapasitas," kata Abdul.

Tanggapan Satgas

Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satgas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian memahami perasaan sejumlah relawan yang kecewa dan mengundurkan diri itu.

“Kami menerima ini sebagai bentuk aspirasi beberapa orang relawan. Kami menampung aspirasi ini," kata Andre dalam keterangan tertulis, Kamis (19/11/2020).

Andre berharap mereka bisa tetap berjuang melawan Covid-19 meski sudah tak terdaftar sebagai relawan Satgas.

"Kami yakin dalam hati kecil para relawan mereka tetap lah relawan. Apalagi selama ini sudah terbukti kerja para relawan mampu membantu warga yang mengalami masa sulit selama wabah coronavirus ini,” ucap Andre.

Andre pun menegaskan bahwa sampai saat ini ada 34.000 relawan Satgas Covid-19 di seluruh Indonesia. Menurut Andre, selama ini para relawan bersama seluruh anggota masyarakat adalah bagian penting dari perubahan perilaku pencegahan Covid-19.

“Relawan akan terus solid membantu pemerintah menangani Covid-19 sampai ditemukan vaksinnya," kata dia.

Alasan pembagian masker

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo sebelumnya menegaskan bahwa pemberian masker dan hand sanitizer bukan merupakan suatu bentuk dukungan digelarnya kegiatan di Petamburan.

Baca juga: FPI hingga GNPFU Ancam Tetap Gelar Reuni 212 jika Pemerintah Biarkan Kerumunan Pilkada 2020

Baca juga: Kata FPI Soal 5 Aktivitas Rizieq Shihab Timbulkan Kerumunan dan Dikhawatirkan Picu Lonjakan Covid-19

Doni menjelaskan bahwa pemberian masker merupakan langkah terakhir setelah kegiatan pernikahan putri Rizieq sekaligus Peringatan Maulid Nabi itu tak dapat lagi dicegah.

Oleh karena itu, lanjut Doni, langkah pemberian masker semata-mata untuk tetap memberikan perlindungan kepada masyarakat agar tak terpapar Covid-19.

"Sehingga, jalan terakhir adalah memberikan masker. Semata-mata adalah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat,” jelasnya.

Meski demikian, ia mengakui, Pemerintah Pusat juga telah mengimbau melalui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk melarang aktivitas yang menimbulkan kerumunan. Satgas Penanganan Covid-19 sejak awal selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, mulai dari Gubernur Anies Baswedan, Wakil Gubernur A Riza Patria, hingga pejabat dinas terkait.

"Sekali lagi mohon maaf apabila langkah-langkah yang telah dilakukan ini mungkin banyak pihak yang kurang senang,” ujar Doni.

Tanggapan Doni Monardo

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengaku selama delapan bulan terakhir, terhitung sejak Maret hingga Oktober 2020, tidak pernah pulang ke rumah.

Sejak virus corona mewabah di Indonesia, Doni ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Nasional.

"Saya secara pribadi sudah delapan bulan terakhir tidak pulang ke rumah. Tiga bulan pertama itu betul-betul tinggal di kantor tidak pulang sama sekali. Setelah itu hanya pulang pada Sabtu-Minggu," kata Doni menanggapi mundurnya Relawan Satgas Covid-19 di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (19/11/2020).

Sebagai Satgas Covid-19, lanjut Doni, dituntut pengorbanan dan kesabaran dalam menangani pandemi wabah virus corona di Indonesia.

"Kalau ada suatu masalah yang terjadi, sebaiknya tidak boleh dilakukan secara emosional," ungkap dia.

Dalam menghadapi pandemi wabah Covid-19, Doni menegaskan, dibutuhkan kerja sama semua pihak.

"Jadi relawan yang sudah bekerja keras disampaikan terima kasih. Manakala ada yang memang sudah merasa tidak berkenan untuk melanjutkan, kita pun tidak mampu untuk melarangnya," kata Doni.

"Karena semua relawan ini bekerja didasarkan atas hati nurani. Bekerja berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan, dan kita bekerja berdasarkan prinsip-prinsip penanggulangan bencana, yaitu non-diskriminatif," sambung dia.

Sebelumnya, Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian memahami perasaan sejumlah relawan yang kecewa dan mengundurkan diri karena kerumunan massa dalam acara yang digelar Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pekan lalu justru difasilitasi dengan diberi masker dan hand sanitizer.

“Kami menerima ini sebagai bentuk aspirasi beberapa orang relawan. Kami menampung aspirasi ini," kata Andre dalam keterangan tertulis, Kamis (19/11/2020).

Hal ini disampaikan Andre menanggapi aksi sejumlah relawan yang menyatakan mengundurkan diri pada Kamis siang tadi.

"Tapi, kami yakin dalam hati kecil para relawan, mereka tetaplah relawan. Apalagi selama ini sudah terbukti kerja para relawan mampu membantu warga yang mengalami masa sulit selama wabah virus corona ini,” ucap Andre.

Andre menegaskan bahwa sampai saat ini ada 34.000 Relawan Satgas Covid-19 di seluruh Indonesia.

Menurut Andre, selama ini para relawan bersama semua anggota masyarakat adalah bagian penting dari perubahan perilaku pencegahan Covid-19.

Ia mengimbau agar semua relawan dan komponen masyarakat terus bahu-membahu untuk saling mengingatkan dan meningkatkan kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Sejumlah Relawan Covid-19 Mundur, Buntut Kerumunan Rizieq Shihab..."
Penulis : Ihsanuddin
Editor : Irfan Maullana

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tanggapi Mundurnya Relawan Satgas Covid-19, Doni Monardo: Saya 8 Bulan Tidak Pulang ke Rumah"
Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani
Editor : Khairina

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved