Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Tak Ada Nama Tengku Zulkarnain, Ini Susunan Pengurus Baru MUI Periode 2020-2025

Musyawarah Nasional (Munas) X Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghasilkan struktur kepengurusan MUI untuk masa khidmat 2020-2025.

WARTA KOTA
Tengku Zulkarnain. 

TRIBUNTERNATE.COM - Musyawarah Nasional (Munas) X Majelis Ulama Indonesia (MUI) menghasilkan struktur kepengurusan MUI untuk masa khidmat 2020-2025.

KH Miftachul Akhyar, Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), ditetapkan sebagai Ketua Umum MUI periode 2020-2025 menggantikan Ma’ruf Amin.

Beliau lahir di Surabaya, 1 Januari 1953 merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya.

Di NU, ia pernah menjabat sebagai Rais Syuriyah PCNU Surabaya 2000-2005, Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur 2007-2013, 2013-2018 dan Wakil Rais Aam PBNU 2015-2020 yang selanjutnya didaulat sebagai Pj. Rais Aam PBNU 2018-2020.

Sedangkan Dr Amirsyah Tambunan ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal menggantikan Buya Anwar Abbas.

Posisi Wakil Ketua Umum ditempati oleh tiga orang, yaitu Buya Anwar Abbas, KH Marsyudi Suhud, dan Buya Basri Bermanda.

Baca juga: Posisi Ketum MUI Digantikan KH Miftachul Akhyar, Maruf Amin Jadi Ketua Dewan Pertimbangan MUI

Baca juga: KH Miftachul Akhyar Jadi Ketua Umum MUI 2020-2025 Gantikan Maruf Amin

Posisi Ketua Dewan Pertimbangan yang sebelumnya dijabat Prof Din Syamsuddin kini ditempati oleh Prof KH Ma’ruf Amin yang juga Wapres RI.

Penetapan tersebut merupakan hasil rapat tertutup 17 tim formatur dengan mengikuti protokol kesehatan dan menjalani rapid test.

“Suasananya sangat cair, tidak alot, sehingga alhamdulillah pertemuaan hasilkan keputusan Dewan Pengurus Harian dan Dewan Pertimbangan. Hasilnya tidak boleh diganggu gugat,” kata Ketua Tim Formatur Kiai Ma’ruf Amin, di arena Munas X MUI di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (27/11) dini hari.

Ketujuh belas anggota tim formatur tersebut yaitu Prof Dr KH Ma’ruf Amin (unsur ketua umum), Dr Anwar Abbas (unsur sekjen), Prof Didin Hafidhuddin (unsur wantim), KH Bambang Maryono (unsur MUI Kepri), Dr KH Khaeruddin Tahmid (unsur MUI Lampung), KH Rahmat Syafei (unsur MUI Jawa Barat), KH Maman Supratman (unsur MUI Bali), Khairil Anwar (unsur MUI Kalteng), Drs KH Ryhamadi (unsur MUI Sultra), dan Dr Abdullah Latuapo (unsur MUI Maluku).

Kemudian KH Masduki Baidhlowi (unsur NU), Dr Amirsyah Tambunan (unsur Muhammadiyah), Buya Basri Barmanda (unsur Perti), KH Amad Sodikun (unsur Syarikat Islam), Dr Jeje Zainuddin (unsur Persatuan Islam), Prof Amany Lubis (unsur perguruan tinggi), dan KH Abdul Gofar Rozin (unsur pesantren).

Sementara itu, dalam daftar kepengurusan baru ini, tidak ada nama-nama yang sebelumnya dikenal vokal.

Sebut saja Tengku Zulkarnain yang sebelumnya menempati posisi Wasekjend.

Selain itu, nama Yusuf Martak juga sudah tidak menempati posisi bendara di kepengurusan baru ini.

Keduanya selama ini diketahui aktif memberikan statemen berbagai masalah di Indonesia, termasuk memberikan kritik keras kepada pemerintah.

Berikut susunan lengkap kepengurusan MUI periode 2020-2025:

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved