Profil Yaqut Cholil Qoumas, Ditunjuk Jadi Menteri Agama RI Gantikan Fachrul Razi: Putra Pendiri PKB
Yaqut Cholil Qoumas merupakan Ketua PP GP Anshor yang kini ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Agama RI, menggantikan Fachrul Razi.
TRIBUNTERNATE.COM - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan perombakan atau reshuffle kabinet Indonesia Maju pada Selasa (22/12/2020) sore didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Pengumuman reshuffle kabinet digelar di Istana Merdeka, Jakarta.
Ada enam nama menteri baru yang diperkenalkan Jokowi di hadapan media.
Salah satunya adalah Yaqut Cholil Qoumas.
Yaqut Cholil Qoumas merupakan Ketua Umum PP GP Anshor yang kini ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Agama RI, menggantikan Fachrul Razi.
Lalu, siapa sebenarnya Yaqut Cholil Qoumas?
Berikut adalah profil singkat Yaqut Cholil Qoumas, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari berbagai sumber:
Putra Pendiri PKB
Yaqut Cholil Qoumas lahir di Rembang, 4 Januari 1975.
Ia adalah putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, satu di antara pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini juga saudara dari Yahya Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
Selain mengemban amanah sebagai Ketua Umum GP Anshor, Yaqut mengabdi sebagai wakil rakyat.
Ia terpilih menjadi anggota DPR RI 2019-2024 di daerah pemilihan Jawa Tengah X.
Sebagai bagian dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Yaqut bertugas dalam Komisi II - Pemerintahan Dalam Negeri & Otonomi Daerah, Aparatur & Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertanahan & Reforma Agraria.
Baca juga: Profil dan Sepak Terjang Sakti Wahyu Trenggono, Menteri KKP Baru Pengganti Edhy Prabowo
Baca juga: Rival di Pilpres 2019, Kini Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno Masuk ke Kabinet Jokowi - Maruf Amin
Baca juga: Deretan Kontroversi Terawan Agus Putranto yang Tak Lagi Duduki Jabatan Menteri Kesehatan RI
Riwayat Pendidikan dan Karier
Dikutip dari laman DPR, inilah riwayat pendidikan dan karier Gus Yaqut:
Riwayat Pendidikan
SDN KUTOHARJO (1981-1987)
SMPN II REMBANG (1987-1990)
SMAN II REMBANG (1990-1993)
Universitas Indonesia (UI), Jurusan Sosiologi
Riwayat Pekerjaan
RADIO MATA AIR FM REMBANG, sebagai: KOMISARIS (2012)
PEMERINTAH DAERAH KAB REMBANG, sebagai: WAKIL BUPATI (2005-2010)
DPRD KAB. REMBANG, sebagai: ANGGOTA (2004-2005)
Riwayat Organisasi
PIMPINAN PUSAT GP ANSOR, sebagai: KETUA UMUM (2016-2021)
PIMPINAN PUSAT GP ANSOR, sebagai: KETUA (2011-2016)
DPC PKB BANDUNG, sebagai: KETUA (2001-2015)
PMII DEPOK, sebagai: KETUA UMUM (1997-1999)
Baca juga: Jika Sandiaga Uno Diangkat Jadi Menteri, Prabowo Subianto Disebut Tak Akan Keberatan
Baca juga: BREAKING NEWS Reshuffle Kabinet: Joko Widodo Umumkan 6 Nama Menteri Baru, Ada Sandiaga Uno
Perintahkan Banser Menjaga Rumah Mahfud MD
Tribunnews.com mengabarkan, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor), Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut, menginstruksikan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur berkoordinasi dengan aparat keamanan guna menjaga kediaman Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD, di Pamekasan, Madura.
Langkah tersebut dilakukan Gus Yaqut setelah kediaman ibu Mahfud digeruduk sekelompok orang pada Selasa (1/12/2020) kemarin.
Gus Yaqut mengungkapkan sejumlah pertimbangan yang menjadi dasar instruksi tersebut antara lain adalah kemanusiaan, mengingat ketika kejadian ibunda Mahfud MD yang berusia 90 tahun sedang berada di rumah tersebut.
Selain itu, ia mengatakan Banser juga diwajibkan menjaga kiai, tokoh, dan aset Nadhlatul Ulama.
"Banser wajib menjaga kiai, tokoh dan aset NU," kata Gus Yaqut ketika dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (2/12/2020).
Namun, Gus Yaqut tidak menjelaskan secara spesifik berapa jumlah personel Banser yang dikerahkan.
"Saya menginstruksikan. Kalau mengerahkan, bisa ratusan ribu se-Jawa timur. Saya minta Banser Jawa Timur untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan terlebih dahulu. Kami back up secukupnya," kata Gus Yaqut.
Gus Yaqut menilai tindakan yang dilakukan sekelompok orang terhadap rumah ibunda Mahfud MD di Pamekasan tersebut tidak boleh dibiarkan.
Ia bahkan menyebut tindakan tersebut sebagai mobokrasi.
"Mobokrasi seperti yang terjadi di Pamekasan seperti itu, tidak boleh dibiarkan. Tidak boleh ada kelompok yang merasa kuat lalu memaksakan kehendaknya. Jika tidak sepakat dengan apa yang dilakukan Pak Mahfud, tabayyun saja. Atau proses secara hukum," kata Gus Yaqut.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Gita Irawan)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Profil Yaqut Cholil Qoumas, 'Orang Nomor 1 Banser' Jadi Menteri Agama Gantikan Fachrul Razi