Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Pasien Covid-19 Penuhi IGD Rumah Sakit, Dekan FKUI Minta Pemda Tiadakan Acara Malam Tahun Baru

Akademisi dan praktisi klinis tersebut mengungkapkan fakta saat ini di Jakarta pasien di IGD menumpuk yang sebagian besar merupakan pasien Covid-19.

TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati
ILUSTRASI - Simulasi penanganan pasien virus corona Covid-19 di RS Margono Soekarjo, Purwokerto. 

TRIBUNTERNATE.COM – Semakin meningkatnya jumlah pasien di sejumlah instalasi gawat darurat (IGD) rumah sakit (RS) yang sebagian besar merupakan pasien covid-19 menjadi perhatian akademisi Unversitas Indonesia (UI).

Dekan Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. dr. Ari F Syam mengimbau agar Pemerintah Daerah kompak meniadakan acara malam tahun baru dan memberlakukan jam malam di malam pergantian tahun.

Saran ini diunggah Prof Ari di akun Twitter-nya pada Minggu (27/12/2020).

“Untuk Para Kepala Daerah bagaimana kalau Bapak Ibu semua kompak meniadakan acara malam tahun baru serta memberlakukan jam malam pada malam tahun baru tersebut,” kata dr Ari mengutip tulisannya di Twitter.

Petugas medis di ruang isolasi RSUD Kota Mataram membantu pasien Covid-19 menyalurkan hak suaranya, Rabu (9/12/2020).
Petugas medis di ruang isolasi RSUD Kota Mataram membantu pasien Covid-19 menyalurkan hak suaranya, Rabu (9/12/2020). (TribunLombok.com/Sirtupillaili)

Akademisi dan praktisi klinis tersebut mengungkapkan fakta bahwa saat ini di Jakarta pasien di IGD menumpuk yang sebagian besar merupakan pasien covid-19.

Para pasien tersebut menunggu ruang rawat inap karena ruang isolasi terbatas, sehingga RS memasang tenda-tenda di depan RS untuk menampung pasien.

Terutama bagi Rumah Sakit Swasta, dr Ari mengatakan ini kondisi tersulit dan kebanyakan mereka yang datang ke RS merupakan pasien suspek maupun pasien yang terkonfirmasi covid-19

“Untuk RS swasta ini kondisi tersulit. Pasien umum takut berobat yang datang hanya pasien suspek atau sudah terkonfirmasi COVID-19,” kata dr Ari.

Warga merayakan malam pergantian tahun 2019 ke 2020 di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (1/1/2020). Puncak malam pergantian tahun tersebut diisi dengan pesta kembang api. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Warga merayakan malam pergantian tahun 2019 ke 2020 di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (1/1/2020). . (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Prof Ari juga meminta pengamanan diperketat jelang akhir tahun untuk menerapkan protokol kesehatan di masyarakat.

Ia juga mengapresiasi kepala daerah yang telah tegas menerapkan jam malam, seperti yang dilakukan Bupati Bone.

“Saya angkat jempol terhadap kepala daerah yang menerapkan jam malam, salah satunya Bupati Bone,” ujarnya.

Dokter Ari menceritakan bahwa belum lama ada kenalannya yang membutuhkan ICU, namun terkendala karena penuhnya ICU sejumlah RS di Jakarta.

Bahkan ia baru mendapatkan kabar bahwa salah satu rekan satu profesinya di Serang baru saja meninggal dunia karena Covid-19 menyusul sang istri yang seminggu lalu juga meninggal dunia karena Covid-19.

Dengan rentetan kejadian tersebut, dia berharap kepala daerah memahami dengan baik kondisi saat ini dan bersama-sama melawan covid-19.

“Kalau kondisi di hulu tidak bisa dikendalikan akan banyak pasien-pasien yang meninggal di IGD karena tidak ada ruang ICU,” kata Ari F Syam.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasien Covid-19 Menumpuk di IGD, Dekan FKUI Imbau Pemda Kompak Tiadakan Acara Malam Tahun Baru
Penulis: Larasati Dyah Utami

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved