Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Varian Baru Virus Corona: Pemerintah Tutup Pintu dari WNA, Diklaim Belum Ditemukan di Indonesia

Pemerintah mengambil langkah tegas menyusul munculnya varian baru virus corona atau Covid-19 asal Inggris yang lebih mudah menular

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
ILUSTRASI - Penumpang terlihat memakai masker saat tiba di Terminal Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Minggu (26/1/2020). 

TRIBUNTERNATE.COM - Varian baru virus corona atau Covid-19 yang lebih mudah menular telah ditemukan di Inggris.

Terkait hal ini, pemerintah Republik Indonesia (RI) pun mengambil langkah tegas.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pemerintah menutup pintu sementara bagi warga negara asing (WNA) yang datang ke Indonesia.

Penutupan tersebut akan berlaku pada 1-14 Januari 2021 mendatang.

Hal itu diumumkan oleh Retno Marsudi melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (28/12/2020).

"Rapat kabinet terbatas 28 Desember memutuskan untuk menutup sementara."

"Saya ulangi untuk menutup sementara dari tanggal 1 sampai 14 Januari 2021 masuknya warga negara asing atau WNA, dari semua negara ke Indonesia," kata Retno.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/12/2020).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/12/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Baca juga: 4 Program Bantuan dari Pemerintah yang akan Diperpanjang pada 2021: Ada BLT UMKM hingga Subsidi Gaji

Baca juga: Cegah Varian Baru Virus Corona, Pemerintah Larang WNA Masuk ke Indonesia pada 1-14 Januari 2021

Retno juga menuturkan, pemerintah mewajibkan WNA yang tiba di Indonesia sejak 28 hingga 31 Desember menunjukkan hasil negatif tes usap (PCR).

Hasil tes usap (PCR) dari negara asal tersebut berlaku maksimal 2x24 jam sebelum jam keberangkatan.

Surat tersebut harus dilampirkan pada saat pemeriksaan Kesehatan.

Jika hasil tesnya negatif, maka WNA melakukan karantina wajib selama lima hari terhitung sejak tanggal kedatangan.

Polresta Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan rapid test antigen secara gratis khusus pekerja di Bandara Soekarno-Hatta pada arus pergerakan Libur Natal dan Tahun Baru 2021, Kamis (24/12/2020).
Polresta Bandara Soekarno-Hatta menyediakan layanan rapid test antigen secara gratis khusus pekerja di Bandara Soekarno-Hatta pada arus pergerakan Libur Natal dan Tahun Baru 2021, Kamis (24/12/2020). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

"Setelah karantina lima hari, melakukan pemeriksaan ulang RT-PCR."

"Dan apabila hasil negatif maka pengunjung diperkenankan meneruskan perjalanan," ujar Retno.

Hal yang sama juga berlaku bagi warga negara Indonesia (WNI) yang berada di luar negeri dan ingin kembali ke Indonesia.

Menurut Retno, izin kembalinya WNI itu sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2011, Pasal 14.

"Warga negara Indonesia tetap diizinkan kembali ke Indonesia," tuturnya.

Baca juga: Aa Gym Positif Covid-19, Kondisi Batuk dan Tidak Ada Sesak, Minta Doa Supaya Lekas Sembuh

Baca juga: Kemenhub RI Rilis Aturan Baru Penerbangan Internasional, Antisipasi Varian Baru Virus Corona

Varian baru Covid-19 belum ditemukan di Indonesia

Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, Amin Soebandrio mengatakan, hingga saat ini belum ada temuan varian baru virus corona dari Inggris di Indonesia.

Varian baru virus corona yang dilaporkan di Inggris itu disebut mutasi B117.

"Kami belum menemukan varian yang dari Inggris itu di Indonesia. Jadi strain B117 itu belum ditemukan. Saya tidak bilang tidak ada, tapi belum ditemukan," ujar Amin saat dihubungi Kompas.com, Senin (28/12/2020).

Mutasi virus corona terbaru yang terakhir kali ditemukan di Indonesia yaitu mutasi D614G pada Agustus lalu.

Amin menegaskan mutasi D614G berbeda dengan mutasi B117 yang baru dilaporkan di Inggris.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Amin pun mengatakan LBM Eijkman akan segera melakukan identifikasi virus SARS-CoV-2 yang ada di Indonesia.

"Kami sedang akan melakukan sequencing virus-virus yang di bulan Oktober, November, Desember," katanya.

Kendati demikian, dia mengatakan mutasi virus corona penyebab Covid-19 tidak akan memengaruhi efektivitas vaksin yang nantinya diberikan kepada masyarakat.

Menurut Amin, mutasi yang selama ini dipelajari dan diketahui tidak mengubah struktur virus.

"Sampai saat ini, mutasi sebagian kecil yang terjadi belum sampai mengubah struktur. Belum dianggap bisa menganggu kinerja vaksin," kata Amin.

Petugas memeriksa alat otomatis penuh untuk RT PCR COVID-19 di Lab Prodia Pusat Rujukan Nasional, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Prodia terus memperbesar kapasitas pemeriksaan PCR COVID-19 hingga hampir 2.000 per hari dengan menggunakan tambahan alat otomatis penuh Cobas 6800 system dari Roche. Prodia adalah laboratorium kesehatan swasta pertama di Indonesia yang menggunakan Cobas 6800 setelah sebelumnya Eijkman dan RS Pertamina Jaya. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas memeriksa alat otomatis penuh untuk RT PCR COVID-19 di Lab Prodia Pusat Rujukan Nasional, Jakarta, Kamis (10/9/2020). Prodia terus memperbesar kapasitas pemeriksaan PCR COVID-19 hingga hampir 2.000 per hari dengan menggunakan tambahan alat otomatis penuh Cobas 6800 system dari Roche. Prodia adalah laboratorium kesehatan swasta pertama di Indonesia yang menggunakan Cobas 6800 setelah sebelumnya Eijkman dan RS Pertamina Jaya.  (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Diberitakan sebelumnya, varian baru dari virus corona SARS-CoV-2 telah teridentifikasi di Inggris bagian tenggara.

Varian baru penyebab penyakit Covid-19 itu diberi nama "VUI-202012/01".

Varian baru virus corona disebut menyebar dengan lebih cepat di beberapa bagian wilayah negara Inggris.

Hingga 13 Desember 2020, setidaknya ada 1.108 kasus dengan varian ini yang telah diidentifikasi di wilayah Inggris bagian selatan dan timur.

Namun, belum ada bukti strain ini berdampak pada keparahan penyakit, respons antibodi, atau pengaruhnya pada kemanjuran vaksin.

Beberapa negara ikut merespons menyusul adanya strain baru virus corona ini.

Terbaru, Jepang menutup pintu mereka bagi warga negara asing hingga Korea Selatan mengonfirmasi ditemukannya varian baru virus corona di negaranya.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Tsarina Maharani)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved