Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Fakta-fakta Longsor di Sumedang: Kronologi, Jumlah Korban, hingga Bantuan Rp1 M dari Kemensos RI

Berdasarkan pantuan di lokasi, Minggu (10/1/2021), tanah longsor di tebing setinggi 20 meter dan lebar 40 meter membuat 14 rumah warga rusak berat.

Tribun Jabar/Hilman Kamaludin
Petugas saat menyingkirkan material longsor menggunakan alat berat di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/1/2021). 

TRIBUNTERNATE.COM - Tanah longsor terjadi di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (9/1/2020).

Bencana longsor terjadi dua kali, dengan rentang waktu kurang lebih 3,5 jam.

Longsoran pertama yang dipicu curah hujan tinggi dan kondisi tanah tidak stabil terjadi pada pukul 16.00 WIB.

Sementara itu, longsor susulan terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.

Berikut sederet fakta bencana alam tanah longsor di Sumedang, dirangkum TribunTernate.com dari berbagai sumber:

1. Kronologi

Berdasarkan pantauan di lokasi, Minggu (10/1/2021), tanah longsor di tebing setinggi 20 meter dan lebar 40 meter membuat 14 rumah warga rusak berat.

Sejumlah rumah bahkan masih tertimbun oleh material longsor tesebut.

Diwartakan TribunJabar.id, Asep (40), warga sekitar, menceritakan detik-detik peristiwa longsor yang terjadi pada pukul 16.00 WIB.

Dia mengatakan, ketika itu cuaca sedang hujan deras. Tiba-tiba, longsor pun menerjang belasan rumah.

Warga juga mendengar suara gemuruh yang cukup keras.

"Saat itu warga yang berada di lokasi berlarian keluar kompleks," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.

Lebih lanjut, Asep menjelaskan, sebagian warga sedang berada di dalam rumah.

Dari sejumlah warga itu, ada sebagian yang berhasil menyelamatkan diri, ada juga yang langsung terjebak hingga tertimbun.

"Wilayah terjadinya longsor memang bertepatan di lereng terbing, dan itu merupakan kompleks perumahan yang sudah banyak dihuni banyak warga," ujar Asep.

Menurut Asep, longsoran yang pertama menimpa kompleks yang baru saja dibangun.

Material longsoran terus merambah ke lokasi yang ada di bawahnya.

"Yang miris lagi ada satu keluarga yang tertimbun dan sampai saat ini belum ditemukan," katanya.

Baca juga: Kisah Captain Didik Gunardi: Menumpang Sriwijaya Air SJ182 untuk Ambil Pesawat di Pontianak

Baca juga: Selain Kasus Tes Swab RS Ummi Bogor, Rizieq Shihab Ditetapkan Jadi Tersangka dalam 2 Kasus Lain

2. Jumlah Korban

Tim SAR Gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia yang tertimbun longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Minggu (10/1/2021).

Korban yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB.

Dengan demikian, total korban tewas akibat longsor kini bertambah menjadi 13 orang termasuk Danramil Cimanggung, seperti dilansir dari TribunJabar.id

Sebelumnya Kepala Basarnas Bandung Deden Ridwansah mengatakan, hingga Minggu (10/1/2021), 11 orang ditemukan meninggal dunia, tiga orang selamat, dan delapan orang masih dalam pencarian.

Tiga korban meninggal adalah Komandan Koramil Cimanggung Kapten Inf Setyo Pribadi, Kepala Seksi Trantibum Kecamatan Cimanggung Suhada, dan Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumedang Yedi.

Danramil Cimanggung, Kapten Inf Setyo Pribadi tewas tertimbun dalam longsor susulan.

3. Petugas Gabungan Kerahkan Alat Berat

Dilansir TribunTernate.com dari TribunJabar.id, tim SAR gabungan mengerahkan alat berat untuk mengangkut material longsor di Perum Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, RT 3/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.

Pencarian tersebut dilakukan pada Senin (11/1/2021) dan tim sudah memiliki titik terang terkait lokasi korban yang diperkirakan tertimbun longsor.

Selain itu, Tim SAR gabungan juga menggunakan alkon dan alat ekstrikasi.

Kepala Basarnas Bandung, Deden Ridwansah mengatakan, indikasi adanya titik terang tersebut memang ada karena korban sebelumnya yang sudah ditemukan banyak bertumpukan di pinggir titik longsor.

"Makanya kami sisir pencarian ke dekat masjid, dan ke area dekat lapangan, mudah-mudahan cuaca bagus sehingga kita bisa bekerja sesuai yang diharapkan," ujarnya di posko bencana longsor.

Dalam pencarian ini, pihaknya tetap berkaca pada pencarian korban yang sudah ditemukan. Biasanya, mereka ditemukan bertumpukan di dalam rumahnya masing-masing.

Menurutnya, korban banyak ditemukan di luar rumah karena kemungkinan saat terjadi longsor susulan mereka menyelamatkan diri, tetapi tidak selamat.

"Termasuk 13 korban yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Deden.

4. Kemensos Salurkan Bantuan Rp1 Miliar

Kementerian Sosial menyalurkan bantuan Rp 1,053 miliar untuk korban tanah longsor di wilayah Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Bantuan tersebut terdiri dari Bantuan Logistik Tanggap Darurat sebsar Rp888.671.350; Beras Reguler sebanyak 3.000 dengan nilai Rp31.800.000; dan Santunan Ahli Waris untuk 11 orang dengan indeks Rp15 juta/ahli waris sebesar  Rp165.000.000. 

"Kami juga melakukan pendistribusian logistik dan beras regular untuk pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana banjir yang bersumber dari Gudang Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat," kata Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Syafii Nasution melalui keterangan tertulis, Senin (11/1/2021), dilansir dari Tribunnews.com.

Baca juga: UPDATE Evakuasi Korban Sriwijaya Air SJ182, Tim SAR Gabungan Telah Kumpulkan 19 Kantong Jenazah

Baca juga: Pakai Face Shield tanpa Masker, Anji Manji Nilai Tidak Efektif Cegah Covid-19: Malah Menggelikan

Bantuan logistik Kemensos terdiri dari tenda serbaguna keluarga sebanyak 10 unit; velbed sebanyak 150 unit; matras sebanyak 1.200 lembar; kasur sebanyak 600 buah; dan selimut sebanyak 1.000 lembar.

Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari Kemensos juga bergerak mengevakuasi korban longsor.

"Sejak bencana terjadi, kami melalui Tagana telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial di wilayah terdampak tanah longsor tentang aktivitas penanganan dan mengamati situasi terkini,” kata Syafii Nasution.

Langkah selanjutnya adalah pengerahan Tagana dan unsur Kampung Siaga Bencana (KSB) untuk melakukan pendataan korban.

Lalu evakuasi korban ke tempat aman khususnya kepada kelompok rentan yang terdiri atas lansia, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok khusus lainnya.

Direktorat PSKBA Kemensos juga mengaktivasi pelayanan dapur umum lapangan dan layanan dukungan psikososial yang berpusat di SD Cipateuag untuk penyiapan nasi bungkus sebanyak 500 pcs.

Baca juga: Unggahan Anisa Bahar tentang Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Tuai Hujatan, Kena Tegur Lutfi Agizal

Baca juga: Penyelam Ungkap Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ182: Kondisi Pesawat Hancur, Bawah Laut Keruh

5. Developer Perumahan Diperiksa Polisi

Terkait bencana tanah longsor ini, pihak kepolisian akan memanggil dan meminta klarifikasi terhadap developer perumahan.

Sebab, perumahan itu dibangun di atas lereng yang sangat labil dan gembur, sehingga lokasi tersebut dinilai tidak layak untuk dijadikan perumahan.

Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto, mengatakan, developer perumahan tersebut akan segera diminta klarifikasi terkait masalah perizinan, terutama analisis dampak lingkungan (Amdal).

"Ini sifatnya masih pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) dan penyelidikan. Jadi, bukan pemeriksaan, tapi istilahnya klarifikasi informasi," ujarnya saat ditemui di posko bencana longsor, Minggu (10/1/2021), dilansir dari TribunJabar.id.

Eko memastikan, jika hasil karifikasi itu ditemukan tindak pidana, maka status dari proses tersebut akan ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.

"Nanti dikumpulkan alat-alat buktinya terkait tindak pidana yang telah terjadi," kata Eko.

Namun, pihaknya belum ada rencana untuk melakukan pemanggilan bagi pihak developer karena saat ini pihaknya masih fokus evakusi para korban longsor.

(TribunTernate.com, TribunJabar.id, Tribunnews.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved