Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Jepang Sebut Remdesivir Efektif Tangani Pasien Covid-19, WHO Tidak Merekomendasikan

Remdesivir disetujui oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang pada Mei 2020 sebagai obat terapeutik untuk Covid-19.

Ulrich Perrey / POOL / AFP
Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020. 

TRIBUNTERNATE.COM - Pemerintah Jepang menganggap obat Remdesivir bagus dan efektif untuk merawat pasien yang terinfeksi virus corona.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) malah tidak merekomendasikan obat tersebut untuk mengatasi Covid-19.

"Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan telah memperluas cakupan administrasi obat virus corona Remdesivir untuk memasukkan pasien pneumonia yang sakit sedang (moderate) selain pasien konvensional yang sakit parah. Tak ada masalah, obat itu bagus," papar sumber Tribunnews.com, Minggu (9/1/2021).

Remdesivir secara khusus disetujui oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang pada Mei 2020 sebagai obat terapeutik untuk virus corona.

Pada prinsipnya, pemberian Remdesivir terbatas pada pasien sakit kritis yang memakai respirator buatan dan alat kardiopulmoner buatan (ECMO).

Baca juga: Tujuh Kantong Jenazah Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182 telah Dikirim ke RS Polri Kramatjati

Baca juga: Korban Longsor di Desa Cihanjuang Sumedang Bertambah, Kini Jadi 13 Orang, termasuk Danramil

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Jatuh, Pengamat Ungkap Sejumlah Kemungkinan Penyebabnya

Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020
Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020 (Ulrich Perrey / POOL / AFP)

Setelah itu, data uji klinis tambahan diajukan oleh perusahaan farmasi, dan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan memperluas cakupan administrasi untuk pasien pneumonia yang sakit sedang, dengan mengatakan bahwa "obat itu manjur telah dikonfirmasi bahkan pada pasien yang tidak parah."

Di sisi lain, karena terbatasnya suplai ke Jepang, untuk sementara suplai akan terbatas pada institusi medis yang ingin menggunakannya untuk pasien sakit kritis.

WHO sempat mengumumkan pada November 2020 bahwa obat itu tidak direkomendasikan untuk diberikan kepada pasien rawat inap, dengan mengatakan bahwa “tidak ada efek signifikan yang mengarah pada penurunan mortalitas”.

Namun, Kementerian Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Jepang menyatakan, "Sejauh ini hal itu tidak mempengaruhi evaluasi. Bagus obat itu," papar sumber Tribunnews.com.

Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jepang Anggap Remdesivir Bagus untuk Pasien Covid-19, Tapi WHO Tak Berikan Rekomendasi

(Richard Susilo)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved