Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

SBY Turun Gunung Hadapi Isu Kudeta & Nyatakan Demokrat Tidak Dijual, Pengamat: Ini Persoalan Serius

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 'turun gunung' untuk menjawab terpaan isu kudeta. 

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Presiden Keenam RI yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato saat malam kontemplasi di Kediamannya di Puri Cikeas, Jakarta, Senin (9/9/2019). Malam Kontemplasi tersebut memperingati 18 tahun Partai Demokrat, 70 tahun Susilo Bambang Yudhoyono dan 100 hari wafatnya Ibu Ani Yudhoyono. 

TRIBUNTERNATE.COM - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 'turun gunung' untuk menjawab terpaan isu kudeta

Langkah SBY 'turun gunung' untuk memberikan pernyataan kepada kadernya sebagai respon atas isu tersebut dinilai demi menjaga partainya tak dibajak.

Selain itu, apa yang dilakukan SBY bertujuan untuk memastikan agar posisi Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) aman dan tidak terus-terusan digoncang oleh gerakan atau pihak tertentu.

"Jika diam saja, dikhawatirkan Demokrat bisa dibajak, mengancam Demokrat. Bajak dan kudeta menjadi alasan SBY turun tangan," kata Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/2/2021).

Selain itu, dia menuturkan, SBY menganggap serius persoalan kudeta yang menerpa Demokrat.

Sebab, menurutnya apabila gerakan tersebut berhasil mengkudeta AHY, maka SBY bisa jadi akan terlempar dari Demokrat.

"Karena jika AHY sampai dikudeta, maka SBY pun akan terlempar dari Demokrat. Akan juga terlempar sebagia Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat," jelasnya.

Baca juga: Tanggapi Isu Kudeta di Partai Demokrat, SBY: Saya akan Menjadi Benteng dan Bhayangkara Partai Ini

Baca juga: Heboh Yudhoyono Foundation Terima Kucuran Dana Rp 9 Miliar, Ini Kata Demokrat & Bupati Pacitan

Ujang berpendapat, SBY menganggap serius persoalan itu karena hingga kini, isu kudeta masih terus berjalan walau dalam gelap dan remang-remang.

Dia melihat, SBY telah mengetahui gerakan kudeta masih terus berlangsung dengan cara under ground dan sembunyi-sembunyi.

"Karena kudetanya disinyalir masih berjalan dalam remang-remang, maka mau tidak mau, dan suka tidak suka, mesti turun tangan," jelasnya.

Lebih lanjut, nilai Ujang, SBY melihat gerakan itu serius karena dilakukan oleh orang yang memiliki kekuasaan dan pendanaan.

Oleh karena itu, dia menganggap wajar apabila SBY sampai turun gunung menghadapi terpaan isu yang menimpa Demokrat.

"Bahkan sampai menyatakan Demokrat not for sale. Ini serius. Makanya SBY turun tangan dan turun gunung. Serius karena dilakukan oleh orang yang punya power dan uang," kata Ujang.

Sebelumnya, SBY dikabarkan 'turun gunung' dengan memberikan pernyataan kepada kader-kadernya mengenai isu kudeta yang menerpa Partai Demokrat.

Pernyataan itu disampaikan SBY dalam sebuah video yang dirilis pada Rabu (24/2/2021).

Dalam video itu, SBY mengatakan, ia harus berjuang bersama kader untuk menghadapi upaya kudeta tersebut.

"Menghadapi gerakan ini, sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai, saya harus turun gunung. Dengan penuh rasa tanggung jawab dan dengan kecintaan yang mendalam terhadap Partai Demokrat," kata SBY dalam video yang dirilis pada Rabu (24/2/2021).

"Meskipun sebenarnya masa saya sudah lewat, saya harus berjuang bersama saudara semua," tutur dia.

Sejumlah hal disampaikan SBY dalam video tersebut, di antaranya, menegaskan bahwa Partai Demokrat tidak dijual, keyakinannya soal Presiden Joko Widodo yang dinilai tidak terlibat dalam kudeta, hingga kisahnya yang mengaku sulit mendapat keadilan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lindungi Posisi AHY Dinilai Jadi Alasan SBY Turun Gunung Hadapi Isu Kudeta Demokrat"
Penulis : Nicholas Ryan Aditya
Editor : Diamanty Meiliana

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved