Bayi di Bali Lahir dengan 2 Jenis Kelamin, Perlu Waktu 3 Bulan untuk Tahu Laki-laki atau Perempuan
Viral kisah pasangan suami istri di Buleleng, Bali, yang memiliki bayi dengan jenis kelamin ganda, yakni laki-laki dan perempuan.
TRIBUNTERNATE.COM - Viral kisah pasangan suami istri di Buleleng, Bali, yang memiliki bayi dengan jenis kelamin ganda, yakni laki-laki dan perempuan.
Seorang bayi dari pasangan I Dewa Made Rai Sudarsana (36) dan Made Giriantini (26) ini lahir dengan kelainan pada kelaminnya di Desa Sepang, Kecamatan Busungbiu, Buleleng.
Kondisi tersebut membuat orangtua sang bayi kebingungan.
Belum tahu kelaminnya, si anak belum memiliki nama
Melansir Tribun Bali, ayah sang bayi, Sudarsana menyebut, anaknya terkesan seperti memiliki kelamin ganda.
Kini, Sudarsana dan istrinya masih bingung dengan jenis kelamin anaknya.
"Sampai saat ini kami belum mengetahui anak saya ini cewek apa cowok," kata dia, seperti dilansir dari Tribun Bali.
Akibatnya, Sudarsana dan Made Giriantini pun belum bisa memberikan nama pada buah hatinya yang hampir berusia dua pekan itu.
"Jadi sampai sekarang kami belum belum bisa memberikan namanya," tutur dia.

Anak ketiga, lahir sesar
Pasangan suami istri asal Desa Sepang, Buleleng itu menceritakan, anaknya yang mengalami kelainan kelamin adalah anak ketiga.
Bayinya itu lahir secara sesar pada 16 Februari 2021 di salah satu rumah sakit swasta di Kota Singaraja, Bali.
Ternyata ketika lahir, kelamin anaknya belum jelas lantaran diduga mengalami kelainan.
Namun, Sudarsana mengaku anaknya bisa buang air.
"Kalau kencing bisa dan tidak rewel," tutur dia.
Perlu 3 bulan untuk mengetahui jenis kelamin
Dari keterangan tim medis, perlu waktu tiga bulan untuk mengetahui kelamin dari bayi tersebut.
Kelamin perempuan atau laki-laki bisa diketahui melalui proses USG untuk mengidentifikasi apakah bayi tersebut memiliki rahim.
Adapun tindakan itu baru bisa dilakukan setelah si bayi berusia tiga bulan.
Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra mengatakan, pemerintah daerah ikut turun tangan dalam persoalan ini.
Pihak dinas pun telah mengunjungi kediaman keluarga Sudarsana.
"Kami telah mengunjungi bayi yang mengalami kelainan kelamin ini setelah ada laporan dari kepala desa setempat," tutur dia.
Dinas Sosial akan melakukan pendampingan untuk memantau kondisi bayi tersebut.
Putut mengatakan, keluarga Sudarsana akan didaftarkan di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) untuk memudahkan memperoleh program bantuan.
"Saat ini bayi masih membutuhkan perawatan kesehatan khusus untuk pengobatan," kata dia.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bali, Imam Rosidin | Editor: Aprilia Ika), Tribun Bali
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Heboh Bayi Lahir dengan 2 Jenis Kelamin, Ayah: Belum Kami Berikan Nama"