Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Ramadhan 2021

Ragam Tradisi Bulan Ramadhan di Seluruh Dunia, Mulai dari Pembersihan Diri hingga Penembakan Meriam

Tak hanya ibadah, di bulan suci Ramadhan ada beragam tradisi yang dilakukan di seluruh dunia, mulai dari ritual mandi hingga penembakan meriam.

Unsplash/@mostafa_meraji
Ilustrasi melihat hilal penanda hadirnya bulan Ramadhan. 

TRIBUNTERNATE.COM - Bulan Ramadhan lebih dari sekedar periode puasa bagi masyarakat Muslim di dunia.

Bulan ini merupakan bulan suci yang berakar pada budaya, keyakinan, dan sejarah.

Di seluruh dunia, umat Islam menandai bulan Ramadhan dengan perayaan yang meriah dan unik yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Bulan Ramadhan sendiri merupakan bulan kesembilan di kalender Islam yang setiap tahun dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.

Bulan ini juga menjadi bulan di mana kitab suci Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pada tahun 610 M.

Tak hanya ibadah, di bulan suci Ramadhan ada beragam tradisi yang dilakukan di seluruh dunia, mulai dari ritual mandi di Indonesia hingga adanya pengamat bulan di Afrika Selatan.

Berikut ragam tradisi perayaan bulan Ramadhan di dunia, dirangkum dari theculturetrip.com.

1. Ritual mandi, Padusan (Indonesia)

Hampir di seluruh Indonesia masyarakatnya melakukan ritual 'membersihkan diri' di hari sebelum Ramadhan.

Sejumlah daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur memiliki tradisi pembersihan diri yang disebut padusan.

Padusan merupakan bahasa Jawa yang berarti 'mandi' dalam bahasa Indonesia.

Tradisi padusan dilakukan dengan cara menceburkan diri ke mata air, membasahi tubuh dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Tradisi ini merupakan bukti sintesis agama dan budaya di Indonesia.

Mata air memiliki makna spiritual dalam budaya Jawa dan merupakan bagian integral dari pemurnian selama bulan suci.

Tradisi ini diyakini disebarkan oleh Wali Songo.

Baca juga: Tips Agar Puasa Ramadhan Diterima Allah SWT, Berikut Hal-hal yang Batalkan Pahala Puasa

Baca juga: 1 Syaban 1442 H Jatuh pada 15 Maret 2021, Ini Keutamaan dan Amalan Jelang Bulan Ramadhan 2021

Ilustrasi ibadah di bulan Ramadhan.
Ilustrasi ibadah di bulan Ramadhan. (Kompas.com)

2. Penembakan meriam pertanda waktu buka puasa (Lebanon)

Di banyak negara Timur Tengah, meriam ditembakkan setiap hari selama bulan Ramadhan untuk menandai berakhirnya puasa hari itu.

Tradisi ini dikenal sebagai midfa al iftar dan sudah dimulai di Mesir lebih dari 200 tahun lalu.

Penembakkan meriam ini bermula saat Khosh Qadam, penguasa Ottoman yang memerintah pada waktu itu, tidak sengaja menembakkan meriam saat sedang mengecek meriam waktu matahari terbenam.

Suara meriam tersebut lantas dikira oleh warga sipil sebagai cara baru untuk menandai berakhirnya puasa.

Banyak yang berterima kasih atas inovasi tersebut, dan sang putri, Haja Fatma mendorong Qadam untuk menjadikan ini tradisi.

Praktik ini kemudian menyebar ke banyak negara di Timur Tengah termasuk Lebanon, di mana meriam digunakan oleh Ottoman untuk menandai buka puasa di seluruh negeri.

Tradisi ini pernah dikhawatirkan hilang di tahun 1983 setelah invasi yang menyebabkan penyitaan beberapa meriam, yang kemudian dianggap senjata.

Namun, tradisi ini dihidupkan kembali oleh tentara Lebanon setelah perang dan berlanjut hingga hari ini.

3. Anak-anak bernyanyi agar mendapat permen (Uni Emirat Arab)

Sering kali dibandingkan dengan kebiasaan tipu daya Barat, tradisi haq al laila berlangsung pada tanggal 15 bulan Syakban.

Pada hari tersebut anak-anak akan terlihat berkeliaran di lingkungan mereka dengan pakaian yang cerah, mengumpulkan permen dan kacang-kacangan di tas jinjing sambil menyanyikan lagu-lagu daerah tradisional.

Nyanyian Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum bergema di jalanan saat anak-anak dengan penuh semangat mengumpulkan hadiah mereka.

Di Uni Emirat Arab, perayaan ini dianggap tidak terpisahkan dari identitas nasional Emirat.

Dalam masyarakat modern saat ini yang sering dikatakan lebih terisolasi dan individualistis, perayaan ini menawarkan kembali ke masa yang lebih sederhana dan menyoroti pentingnya ikatan sosial yang kuat dan nilai-nilai kekeluargaan.

Ilustrasi henna.
Ilustrasi henna. (Unsplash/@Photos_by_lanty)

Baca juga: Jelang Ramadhan 2021, Ini Pengertian dan Alasan Mengapa Perlu Melihat Hilal

Baca juga: Ingin Dapat Malam Lailatul Qadar yang Hadir Spesial di Bulan Suci Ramadhan? Lakukan Hal Ini

4. Wanita berkumpul di malam Idul Fitri (Pakistan)

Saat penampakan bulan baru mulai hadir untuk menandai berakhirnya bulan Ramadhan, maka mulailah perayaan Chaand Raat di Pakistan.

Setelah buka puasa terakhir, akan banyak wanita dan gadis berbondong-bondong ke pasar lokal untuk membeli gelang warna-warni dan mengecat tangan dan kaki mereka dengan desain henna yang rumit.

Mengingat tradisi ini, pemilik toko mendekorasi kios mereka dan tetap buka hingga dini hari.

Wanita lokal mendirikan toko henna darurat di dekat toko perhiasan, sehingga mereka bisa menarik pelanggan untuk berbelanja dan mengaplikasikan henna langsung di tempat.

Suasana keramaian pasar di Chaand Raat menjadi salah satu semangat masyarakat yang meriah dan riang dalam menyambut lebaran di esok harinya.

5. Penjaga kota membangunkan warga untuk sahur (Maroko)

Selama Ramadhan, lingkungan di Maroko dijelajahi oleh nafar, yakni pembawa acara yang mengenakan pakaian tradisional gandora, sandal, dan topi, dan ini menandai hadirnya awal fajar.

Nafar dipilih oleh warga kota karena kejujuran dan empati, mereka berjalan menyusuri jalan sambil meniup klakson untuk membangunkan mereka saat sahur.

Tradisi ini menyebar ke seluruh Timur Tengah hingga Maroko, mulai abad ketujuh, ketika seorang sahabat Nabi Muhammad berkeliaran di jalan-jalan saat fajar menyanyikan doa-doa merdu.

Saat musik nafar menyapu seluruh kota, hal itu disambut dengan rasa syukur dan terima kasih.

Di akhir Ramadhan, nafar secara resmi akan diberi kompensasi oleh komunitas warga.

6. Adanya pengamat bulan menandai Idul Fitri sudah dekat (Afrika Selatan)

Akhir bulan Ramadhan ditandai dengan adanya penampakan bulan sabit pertama bulan Syawal.

Meskipun tradisi ini dilakukan di seluruh dunia, namun ada keunikan lain di Afrika Selatan yakni adanya maan kykers yang berarti pengamat bulan.

Muslim dari seluruh Afrika Selatan akan menghadiri acara di Cape Town, Afrika Selatan yang disebut Kota Ibu, untuk mencari bulan baru.

Tapi hanya maan kykers, yang ditunjuk oleh Dewan Yudisial Muslim Afrika Selatan, yang dapat mengumumkan penampakan resmi.

Para pengamat bulan ini akan berdiri di sepanjang pantai di Sea Point Promenade, Three Anchor Bay atau bahkan di puncak Signal Hill.

Bulan harus dilihat dengan mata telanjang dan pada malam yang cerah di Cape Town.

(TribunTernate.com/Ron)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved