Ramadhan 2021
Bagaimana Hukumnya Bayar Zakat Fitrah dalam Bentuk Uang, Apakah Diperbolehkan?
Di bulan suci Ramadhan, zakat fitrah adalah ibadah yang diwajibkan bagi seluruh umat Muslim. Lantas, apa saja bentuk zakat fitrah yang dianjurkan?
TRIBUNTERNATE.COM – Bulan suci Ramadhan 1442 Hijriah sudah memasuki hari ke-8.
Di bulan suci Ramadhan, zakat fitrah adalah salah satu ibadah yang diwajibkan bagi seluruh umat Muslim.
Baik laki-laki maupun perempuan, besar maupun kecil, tua maupun muda, bahkan bayi yang lahir di akhir bulan Ramadhan sebelum matahari terbenam pun wajib mengeluarkan zakat fitrah.
Hal tersebut karena zakat fitrah merupakan bagian dari ibadah yang menyempurnakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Lantas, apakah boleh jika zakat fitrah tidak dengan beras melainkan dengan uang?
Terkait hal tersebut, berikut penjelasan Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Jawa Tengah, Wahid Ahmadi.
Menurut Wahid, zakat fitrah yang wajib dikeluarkan oleh umat Muslim adalah berupa bahan makanan pokok, seperti gandum, roti hingga beras.
Baca juga: Hukum Menggosok Gigi di Siang Hari Selama Puasa Ramadhan, Batal atau Tidak? Berikut Penjelasannya
Baca juga: Apakah Puasa Sah Jika Lupa Baca Niat Puasa Ramadhan dan Tidak Sahur? Simak Penjelasan Ustaz
“Itu (zakat fitrah) bahan makanan pokok, kalau dulu gandum, roti. Kalau di Indonesia ya umumnya beras, itu adalah bentuk-bentuk zakat fitrah,” tutur Wahid Ahmadi.
Namun, kata Wahid, sebagian ahli mengatakan boleh berupa uang.
“Sebagian kemudian mengatakan boleh berupa uang,” terang Ketua Ikadi Jateng ini.
Tetapi, Wahid kembali menegaskan bahwa bentuk zakat fitrah pada mulanya adalah bahan makanan pokok.
Sebab, bahan makanan pokok tersebut akan dikonsumsi untuk hari Raya Idul Fitri.
“Aslinya adalah bahan makanan, karena memang untuk dikonsumsi pada saat hari lebaran,” pungkasnya.
Video selengkapnya:
Berikut sejumlah hal penting yang perlu diketahui terkait zakat fitrah, seperti dilansir TribunTernate.com dari Muslim Hands UK.
1. Siapa yang membayar zakat fitrah?
Setiap Muslim yang memiliki makanan melebihi kebutuhannya harus membayar zakat fitrah.
Artinya, tidak seperti zakat mal, zakat fitrah ini ini adalah kewajiban setiap orang di bulan Ramadhan.
Kepala rumah tangga dapat membayar atas nama anggota keluarga lainnya.
2. Apakah anak-anak juga membayar zakat fitrah?
Zakat Fitri diwajibkan bagi setiap anggota keluarga, termasuk anak-anak dan bayi.
Namun, kepala rumah tangga dapat membayar atas nama tanggungan mereka.
3. Kapan harus dibayar?
Zakat fitrah wajib dibayarkan pada bulan Ramadhan.
Zakat fitrah dapat dibayarkan kapan saja setelah memasuki bulan suci.
Waktu terakhir untuk membayar zakat fitrah adalah sebelum salat Idul Fitri.
Apabila zakat fitrah dibayarkan setelah selesai salat Idul Fitri, maka hal itu akan dianggap sebagai sedekah.
Ibn Abbas meriwayatkan:
“Diterima sebagai Zakat bagi orang yang memberikannya sebelum shalat Idul Fitri; tetapi itu hanyalah sedekah bagi orang yang memberikannya setelah salat.” (Abu Dawud)
Oleh karena itu, pastikan kita membayar zakat fitrah pada waktu yag telah ditentukan.
Baca juga: Hukum Meminum Obat Penunda Haid Agar Bisa Puasa Sebulan Penuh di Bulan Ramadhan, Ini Penjelasannya
Baca juga: Berapa Jarak Minimal bagi Seorang Musafir agar Diperbolehkan Tidak Berpuasa Ramadhan?
4. Apa manfaat zakat fitrah?
Manfaat nyata dari zakat fitrah adalah menyediakan makanan bagi orang miskin dan membersihkan kita dari kesalahan yang kita lakukan selama Ramadhan.
Namun, kebijaksanaan dari amal ini jauh lebih dalam.
Dengan diwajibkanya membayar zakat fitrah, maka akan mengingatkan kepada orang-orang bahwa harta mereka adalah berkah dari Allah SWT.
Selain itu, juga dapat mengingatkan pula bahwa orang miskin memiliki bagian dari harta mereka.
Selain itu, membayar zakat fitrah juga mampu menyatukan semua umat Muslim.
Ketika kita disibukkan dengan memikirkan perayaan hari kemenangan Idul Fitri, kita juga diwajibkan untuk memikirkan saudara-saudari kita sesama Muslim dengan membayar zakat fitrah untuk mereka.
5. Bisakah zakat fitrah dibayar tunai?
Pada jaman Nabi SAW, zakat fitrah akan diberikan sebagai satu Sa'a (kira-kira segenggam) makanan pokok.
Abu Said meriwayatkan: “Kami biasa memberi untuk Zakat Fitri satu Sa'a makanan, atau satu Sa'a yogurt kering, atau satu Sa'a jelai, atau satu Sa'a kurma, atau satu Sa'a kismis.” (Bukhari)
Akan tetapi, pada kenyataannya, jaman sekarang banyak dari kita tidak berada dalam posisi yang bisa memberikan zakat fitrah langsung dalam bentuk makanan pokok.
Biasanya, kita dapat memberikan uang seharga zakat fitrah tersebut kepada badan amil dan zakat yang kemudian membelanjaka uang kita itu dengan wujud bahan makanan pokok untuk zakat fitrah.
6. Bagaimana penghitungan zakat fitrah?
Satu Sa'a setara dengan empat Madd - dan Madd adalah jumlah yang bisa diambil dengan dua tangan.
Disebutkan bahwa mayoritas ulama berpendapat satu sa'a setara dengan 2,8 kilogram.
Pendapat ulama lain menyebutkan satu sa'a itu setara dengan 2,2 kilogram.
Namun dalam praktiknya, jumlah itu digenapkan menjadi 2,5 kilogram sebagai bentuk kehati-hatian.
(TribunTernate.com/Ron/Qonitah)