Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Mudik Lebaran 2021

Larangan Mudik akan Diperpanjang Hingga 24 Mei, Kendaraan yang Melanggar Diminta Putar Balik

Polri akan memperpanjang sanksi putar balik kendaraan pemudik Lebaran 2021 hingga 24 Mei 2021 mendatang.

KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN
Ilustrasi mudik lebaran 2021 - Polri akan perpanjang larangan mudik Lebaran 2021 hingga 24 Mei 2021. 

TRIBUNTERNATE.COM - Polri akan memperpanjang sanksi putar balik kendaraan pemudik Lebaran 2021 hingga 24 Mei 2021 mendatang.

Kepala Bagian Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Rudy Antariksawan menyebut, hal ini akan dilakukan meskipun Operasi Ketupat 2021 direncanakan berakhir pada akhir pekan dan tidak berlaku lagi mulai Senin (17/5/2021). 

Rudy mengatakan, operasi ketupat akan dilanjutkan dengan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD).

"Operasi Ketupat selesai 17 Mei 2021. Dilanjutkan KRYD sampai tanggal 24 Mei 2021," kata Rudy seperti dikutip Tribunnews.com, Jumat (14/5). 

Rudy menjelaskan, KRYD tetap akan memberikan sanksi putar balik kendaraan yang akan mudik Lebaran.

Artinya, kendaraan pemudik yang melintas di posko penyekatan akan dikenakan sanksi putar balik hingga 24 Mei 2021.

"Iya, kendaraan tetap diminta putar balik selama KRYD," ujarnya. 

Menurut dia, 381 posko penyekatan mudik Lebaran juga tetap berlaku selama operasi KRYD berlangsung.

Baca juga: Kasus Covid-19 Indonesia Mulai Naik, Epidemiolog: Jika Mudik Dibiarkan, Kapal Kita Bisa Tenggelam

Baca juga: Kisah Petugas di TPU Cikadut Makamkan Jenazah Pasien Covid-19 Diiringi Takbiran Malam Lebaran

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, kebijakan pelarangan mudik bertujuan menjaga keselamatan masyarakat dari risiko penularan Covid-19

"Kami tidak bermaksud untuk melarang masyarakat mudik. Namun semua ini kami lakukan dalam rangka menjaga keselamatan masyarakat dari risiko penularan Covid-19," kata Listyo, seusai meninjau pos penyekatan mudik di Cikarang Barat, Rabu (12/5), dikutip dari tayangan Kompas TV.

"Oleh karena itu, sekali lagi kami mohon maaf, mohon maklum dari masyarakat," imbuh dia.

Saat mudik Lebaran, biasanya masyarakat akan bersilaturahmi atau mengunjungi keluarga atau kerabat.

Kegiatan ini, kata Listyo, dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19, terutama terhadap kelompok masyarakat lanjut usia. 

Oleh karena itu, pemerintah melarang mudik pada Lebaran tahun ini, untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19.

"Ada risiko apabila terpapar, maka risikonya tiga kali lipat daripada yang lebih muda. Oleh karena ini kita jaga betul, jangan sampai di situasi mudik ini, maka kemudian terjadi peningkatan angka Covid-19," kata dia.

Sukses Kurangi 50 Persen Warga Keluar Jakarta

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran menyebut, kebijakan penyekatan selama aturan larangan mudik lebaran berhasil mengurangi arus mudik keluar DKI Jakarta.

"Efektivitas penyekatan ini baik karena mampu mengurangi 50 persen dari arus yang keluar dari provinsi DKI Jakarta," kata Fadil di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (4/5/2021).

Fadil mengatakan dalam satu minggu terakhir ada sekitar 100 sampai 200 ribu masyarakat yang tetap nekad untuk mudik meski ada aturan larangan mudik.

Baca juga: WNA China Terus Berdatangan saat Warga Dilarang Mudik, Muhaimin Iskandar: Pemerintah Nggak Peka

Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut Boleh Mudik selama Penuhi Syarat Ini, Mirip Tahun Lalu

Kemudian Fadil membandingkan saat kebijakan larangan mudik belum dikeluarkan.

"Sebelum dilakukan pemberlakuan larangan mudik, jumlah kendaraan keluar masuk di gerbang tol baik Cikupa maupun Cikarang Barat sekitar 700 ribu kendaraan. Kemudian data penumpang melalui kereta api dan udara itu sekitar 300 ribu," katanya.

Karena itulah, untuk mengantisipasi arus balik lebaran, Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan Kodam Jaya untuk melakukan skrining terhadap setiap orang yang masih DKI Jakarta.

Setiap orang yang akan masuk Jakarta akan dites sebanyak dua kali, dites di perjalanan saat orang akan masuk Jakarta dan ketika sudah sampai di tempat tujuan di ibu kota.

Ditambahkan Fadil, warga yang diperbolehkan masuk akan terus diawasi gugus tugas tingkat RT/RW yang dikoordinasi oleh Camat, Lurah, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa.

"Mengapa kita mengambil langkah 2 pencegahan berbasis komunitas untuk mengefektifkan 3T: testing, tracing, treatment. Mudah-mudahan kondisi Covid-19 terkendali di Jakarta dengan antisipasi dini, bisa kita terus jaga bersama," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Polri akan Perpanjang 'Larangan Mudik' hingga 24 Mei, Kendaraan yang Melanggar Diminta Putar Balik"

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved