Virus Corona
Apakah Virus Corona Varian Delta Bisa Menular hanya dengan Berpapasan? Ini Penjelasan Pakar
Ada informasi yang menyebut penularan virus corona varian delta bisa terjadi hanya dengan berpapasan dengan seseorang yang terinfeksi.
TRIBUNTERNATE.COM - Indonesia tengah mengalami lonjakan kasus infeksi virus corona penyebab penyakit Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.
Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia dibarengi dengan masuknya varian baru virus corona.
Diketahui, varian baru tersebut terdiri dari varian Alpha atau B.1.1.7 asal Inggris, varian Beta varian Beta atau B.1.351 asal Afrika Selatan, dan varian Delta atau B.1.617 dari India.
Terkhusus varian delta yang mendominasi kasus infeksi virus corona varian baru, varian ini disebut-sebut sangat mudah menular.
Bahkan, ada informasi yang menyebut penularan virus corona varian delta bisa terjadi hanya dengan berpapasan dengan seseorang yang terinfeksi.
Bagaimana penjelasannya?
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
"Itu memang pernyataan di salah satu keterangan pers, setahu saya belum ada penelitian yg dipublikasi di jurnal internasional peer reviewed," ungkapnya saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Kamis (24/6/2021).
Ia mengatakan, belum ada kajian atau laporan ilmiah yang telah membuktikan pernyataan tersebut.
Sejauh ini dan sejak awal telah diumumkan bahwa penularan virus corona melalui droplet yakni saat berbicara atau bernyanyi.
"Penularan dapat terjadi misalnya saat berbicara, bernyanyi keras, batuk, bersin," ujar mantan direktur WHO Asia Tenggara ini.
Ia menambahkan, varian Delta memang terbukti meningkatkan penularan.
Di Inggris saja dilaporkan ada 42.323 kasus varian Delta, naik 70% dari minggu sebelumnya, atau naik 29.892 kasus hanya dalam waktu satu minggu saja.
Baca juga: Ada 211 Kasus Varian Baru Virus Corona di Indonesia, 160 Kasus Varian Delta Tersebar di 9 Daerah
Baca juga: Mengenal Virus Corona Varian Delta dan Gejalanya, Lebih Menular dan Miliki Risiko Lebih Parah
Baca juga: India Laporkan 22 Kasus Varian Delta Plus, Mutasi Baru Covid-19 Varian Delta, Menyebar di 8 Negara

"Juga “Public Health England (PHE)” melaporkan bahwa varian Delta ternyata 60% lebih mudah menular daripada varian Alfa. Juga waktu penggandaannya (“doubling time”) berkisar antara 4,5 sampai 11,5 hari," kata dia.
Kedua, tentang secondary attack rates. data terbaru dari Inggris menunjukkan bahwa secondary attack rates varian Delta lebih tinggi daripada Alfa.
Secondary attack rate varian Delta adalah 2.6 persen dan varian Alfa sebesar 1,6 persen pada mereka dengan riwayat bepergian, serta 8,2 persen pada varian Delta dan 12,4 persen pada varian Alfa pada kontak kasus yang tidak memiliki riwayat bepergian.