Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Lawan Covid19

Ini Cara Mengetahui Apakah Kita termasuk Kontak Erat dengan Pasien Covid-19, Berikut Kriterianya

Berikut kriteria kontak erat dengan pasien Covid-19, ketahui & pahami agar kita tahu langkah apa yang selanjutnya dilakukan untuk penanganan Covid-19

STR/AFP
ILUSTRASI Seorang anak yang menjalani tes asam nukleat untuk mengecek ada atau tidaknya virus corona dalam tubuh. - Ini cara mengetahui apakah kita termasuk dalam kategori kontak erat dengan pasien Covid-19. 

- Teruskan karantina hingga 5 hari, setelah itu lakukan tes lagi untuk pengecekan ulang.

- Jika hasil pengecekan kembali negatif, maka masa karantina telah selesai.

- Jika hasil pengecekan menjadi positif, maka wajib isolasi mandiri dan berkoordinasi dengan satgas setempat.

- Jika karantina selama 5 hari tidak bergejala, maka tidak perlu tes. Tetapi, wajib menjalani karantina selama 14 hari, dengan catatan tidak menunjukkan gejala apa pun.

Sementara, jika hasilnya positif, maka Anda perlu melakukan isolasi mandiri di rumah atau tempat isolasi terpusat, serta berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 setempat.

Pahami kriteria kontak erat dan langkah-langkah perawatan di atas, agar jika kita terkonfirmasi positif Covid-19, kita mampu menangani diri kita dan orang-orang di sekitar kita secara cepat dan tepat.

Lakukan Hal Ini untuk Merawat Kesehatan Mental saat Isolasi Mandiri akibat Covid-19

Pandemi Covid-19 nyatanya tak hanya berpengaruh terhadap kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental.

Tak jarang, pasien Covid-19 yang harus menjalani isolasi mandiri, entah itu di rumah ataupun shelter khusus, mengalami stres.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Psikolog Elok Farida Husnawati dalam acara Konsultasi Psikologi bertajuk "Mengatasi Kecemasan Pasien Covid saat Isolasi Mandiri" yang digelar secara virtual pada Jumat (6/8/2021).

Elok Farida, pasien Covid-19 yang menjalani isoman kerap mengalami berbagai kecemasan, diantaranya merasa tidak dapat sembuh.

“Wah ini bisa tambah parah dan nggak bakal bisa disembuhkan, saya takut Covid-19 bakal berdampak pada aktivitas saya ke depannya," ujar Elok Farida, Jumat (6/8/2021).

Tak berhenti di situ, kecemasan lain yang dialami pasien Covid-19 yakni merasa takut dirinya akan menularkan virus ke orang lain.

Menurut Elok, biasanya kecemasan ini terjadi pada pasien yang bekerja di kantor karena banyak aktivitas dengan teman-teman di satu ruangan kerja.

“Ini sebenarnya ketakutan berlebih, jadi baiknya fokus pada penyembuhan bagi teman-teman yang positif Covid-19, baru nanti bisa memikirkan orang lain, nggak perlu takut secara berlebih,” ujarnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved