Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Thomas Cup 2020

Final Thomas Cup 2020, Ganda Putra Indonesia Mainkan Kevin Sanjaya Sukamulyo/Daniel Marthin

Tim Thomas Cup Indonesia akan menghebohkan dunia jika ganda 'dadakan', Daniel Marthin/Kevin Sanjaya Sukamulyo mampu mematahkan keraguan.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo meluapkan kegembiraannya usai mengalahkan pebulu tangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan pada babak Final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/7/2019). Kevin Sanjaya tidak akan berpasangan dengan Marcus Gideon di Final Thomas Cup 2020. 

TRIBUNTERNATE.COM - Final Thomas Cup 2020 akan digelar pada Minggu (17/10/2021) sore WIB hari ini.

Ini adalah partai yang sangat emosional, butuh kekuatan, dan pengalaman terbaik.

Namun, ada satu hal yang jadi sorotan, yakni Tim Thomas Cup Indonesia kategori ganda putra akan memainkan pasangan Kevin Sanjaya Sukamulyo dan Daniel Marthin.

Tentu hal ini memancing pertanyaan, mampukah mereka meraih kemenangan atas China?

Jika tim ganda 'dadakan' ini mampu mematahkan keraguan tersebut, tentu Tim Thomas Cup Indonesia akan menghebohkan dunia.

Lalu, ada apa dengan pasangan Kevin Sanjaya sebelumnya, Marcus Fernaldi Gideon?

Pelatih Ganda Putra Indonesia, Herry IP, mengungkapkan, Marcus tak dimainkan karena sudah sangat kelelahan.

"Kondisi Marcus sudah capek berat. Waktu 24 jam istirahat tidak cukup pemulihannya. Tenaganya sudah habis. Ibarat mobil, tangki bahan bakarnya mungkin cuma isi setengah," ujar Herry.

Jadi, dikatakan Herry, "Tidak cukup bagi Marcus untuk main final yang menuntut kesiapan stamina yang penuh. Selain itu, kakinya juga sudah kurang cepat."

Sebetulnya, sebelum memutuskan untuk memilih Daniel Marthin, Herry bertanya kepada dua pemain senior, Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan, siapa yang siap berpasangan dengan Kevin.

Akan tetapi, Hendra dan Ahsan ternyata tidak siap jika harus bertanding dengan pasangan baru.

Kesempatan untuk Akhiri 'Puasa' Gelar

Seperti diketahui, Tim Thomas Cup Indonesia harus menurunkan kekuatan terbaik untuk mengakhiri paceklik gelar 18 tahun, apalagi yang dihadapi di final adalah China.

Final Thomas Cup 2020 antara dua tim paling sukses dalam koleksi gelar itu akan digelar di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021) pukul 18.00 WIB atau siang waktu setempat.

Indonesia sudah mengumpulkan 13 gelar Piala Thomas, sedangkan China 10.

Namun, Indonesia terakhir kali juara tahun 2002 atau sudah 18 tahun lalu.

Sedangkan China merupakan juara bertahan setelah menekuk Jepang 3-1 dalam final Thomas Cup 2018 di Bangkok, Thailand.

Ambisi China untuk mempertahankan gelar semakin berapi-api karena telah menjuarai Uber Cup 2020, sehingga kedua trofi itu kembali bisa disandingkan dan dibawa pulang ke negerinya.

Seberapa kuat Tim Thomas Cup Indonesia saat ini untuk menghentikan China?

Apakah susunan pemain yang tampil di perempat final dan semifinal merupakan tim terbaik Thomas Cup Indonesia?

Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin, pada babak perempat final Thailand Open I 2021, Jumat (15/1/2021)
Ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando dan Daniel Marthin, pada babak perempat final Thailand Open I 2021, Jumat (15/1/2021) (Raphael Sachetat)

Di perempat final lalu, Indonesia membungkam Malaysia 3-0 melalui Anthony Sinisuka Ginting, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo, dan Jonatan Christie.

Lalu, di semifinal Indonesia berhasil menekuk tuan rumah Denmark 3-1.

Pertandingan itu cukup seru dan menegangkan karena Ginting kalah dari Viktor Axelsen di partai pertama.

Beruntung, ganda Marcus/Kevin, Jonatan, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto meraih kemenangan.

Akan tetapi, tim pelatih Indonesia tidak utuh 100 persen memainkan the winning team di perempat final dan semifinal itu.

Ginting tetap dimainkan di partai pertama melawan China.

Namun, partai kedua yang biasanya diisi Marcus-Kevin diubah ke Fajar-Rian.

Fajar/Rian baru satu kali tampil di partai kedua, yakni saat melawan Taiwan dengan hasil kalah rubber game.

Partai ketiga masih dipercayakan ke Jonatan.

Sedangkan partai keempat dari ganda kedua bukan diisi Marcus-Kevin, melainkan Daniel Marthin-Kevin.

Sedangkan langganan partai kelima atau terakhir adalah Shesar Hiren Rhustavito.

Kenapa muncul ganda dadakan Daniel/Kevin?

Daniel biasanya dipasangkan dengan Leo Rolly Carnando.

Mereka ikut menyumbangkan kemenangan Indonesia menjadi 5-0 atas tim lemaha dalam fase grup Thomas Cup ini.

Saat menghadapi Taiwan, Daniel malah dipasangkan dengan Mohammad Ahsan dan kalah rubber game.

Baru dua kali itu Daniel tampil dengan pasangan berbeda.

Sementara Marcus/Kevin sudah duet tiga kali hingga semifinal Thomas Cup ini dengan menyapu bersih kemenangan.

Ganda China yang akan dihadapi Daniel/Kevin kali ini adalah Liu Cheng/Wang Yi Lyu.

Keduanya tak pernah dipisahkan dan selalu menang tiap kali diturunkan mulai fase grup hingga semifinal.

Saat China menghajar Belanda 5-0 di fase grup, Cheng-Yi Lyu mempersembahkan kemenangan keempat.

Masih di fase grup, mereka juga meraih kemenangan atas India.

Di perempat final versus Thailand, keduanya juga dipasangkan di partai keempat, tapi tak sempat main karena China sudah menang 3-0.

Di semifinal, Cheng-Yi Lyu juga sukses menang dan membawa China ke final dengan skor 3-1 atas Jepang.

Jadi, dapat dibayangkan, Daniel/Kevin akan menghadapi pasangan yang sudah sangat padu itu.

Eksperimen menampilkan Daniel/Kevin ini benar-benar berani dan ngeri-ngeri sedap.

Daniel baru berusia 20 tahun dan belum pernah tampil dengan prestasi di level senior.

Marcus sudah berumur 30 tahun, tapi memiliki pengalaman luar biasa dan segudang prestasi level senior.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tim Thomas Cup Indonesia di Final Siap Mainkan Daniel Marthin/Kevin Sanjaya Sukamulyo

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved