Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Desak Arteria Dahlan Minta Maaf ke Warga Sunda, Wagub Jabar Siap Kerahkan Massa untuk Kepung DPR RI

Wagub Jabar yang juga Panglima Santri, Uu Ruzhanul Ulum mengaku ikut terusik mendengar pernyataan Arteria Dahlan yang dinilai rasis.

Dok. Humas DPR
Arteria Dahlan, Deputi Penerangan Masyarakat untuk Satgas Covid-19 DPR RI memberikan keterangan pers terkait tiga aksi nyata Satgas Covid-19, Minggu (19/4/2020) 

TRIBUNTERNATE.COM - Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengaku ikut terusik mendengar pernyataan Arteria Dahlan yang melarang bahasa Sunda.

Pria yang juga menjabat sebagai Panglima Santri ini menyampaikan reaksi yang keras terhadap pernyataan Politisi PDIP, Arteria Dahlan dalam rapat Komisi III DPR RI pada Senin (17/1/2022).

"Saya sebagai orang Sunda merasa terusik ketenangannya dengan statement saudara Arteria Dahlan," kata Uu Ruzhanul Ulum dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (19/1/2022).

Pria kelahiran Tasikmalaya ini menuntut agar Arteria Dahlan segera menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat Suku Sunda.

Sebab, menurut Uu pernyataan Arteria Dahlan tersebut telah melukai kebhinekaan yang diusung oleh masyarakat Sunda.

"Hasil survei menyebutkan Jabar satu-satunya provinsi sebagai miniaturnya Indonesia dari berbagai macam suku, ras, agama," kata Uu.

Uu juga mengungkapkan bahwa sejatinya masyarakat Sunda selalu mengedepankan asas silih asah, silih asih dan silih asuh.

Bahkan, Uu menegaskan hasil survei Amerika atas masyarakat Jabar menunjukkan bahwa warga Sunda selalu ramah dan siap membantu sesama, baik dalam hal kemasyarakatan hingga dalam hal berpolitik.

Baca juga: Arteria Dahlan Minta Kajati Berbahasa Sunda Dicopot, Ridwan Kamil Imbau Minta Maaf ke Orang Sunda

Baca juga: Cabut Laporan terhadap Arteria Dahlan, Anggiat Pasaribu Sempat Pingsan Saat Sampaikan Maaf

Uu mengatakan bahwa banyak pejabat yang bukan berlatar belakang Sunda tetap bisa mewakili Jabar dan mendapat dukungan dari masyarakat Sunda.

Hal ini, menurut Uu, menjadi bukti bahwa warga Sunda senantiasa menjaga kebhinekaan.

"Orang Jabar someah, ramah, hade kasemah, artinya menerima siapapun yang datang ke Jabar, mau wisata atau bermukim, kami tidak akan mengusik," ungkap Uu.

"Bahkan dalam politik pun banyak orang luar Sunda menjadi pejabat mewakili Jabar, karena dipilih oleh orang Sunda, baik di legislatif maupun di eksekutif, baik tingkat kokab maupun tingkat provinsi, ataupun tingkat pusat. Orang Sunda itu bisa menerima siapapun, bisa menerima kebhinekaan," paparnya.

Oleh karena itu, Uu mengimbau kepada para pejabat publik agar lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan.

Imbauan itu khususnya tertuju pada Arteria Dahlan agar segera memberikan permintaan maaf di hadapan publik kepada warga Sunda.

Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (kiri) dan Uu Ruzhanul Ulum (kanan) saat menghadiri Rapat Pleno Terbuka Penetapan Calon Terpilih Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2018 di Graha Setia Permana KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Selasa (24/7/2018).
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (kiri) dan Uu Ruzhanul Ulum (kanan) saat menghadiri Rapat Pleno Terbuka Penetapan Calon Terpilih Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2018 di Graha Setia Permana KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Selasa (24/7/2018). (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Kerahkan Santri dan Kiai

Panglima Santri ini juga menegaskan bahwa pihaknya siap mengerahkan para santri dan kiai dari komunitas pesantren untuk menghadapi langsung Arteria Dahlan, jika tidak segera meminta maaf.

Langkah tersebut siap diambil sebagai wujud bela warga Sunda.

"Saya ingin permohonan maaf. Saya siap datang ke DPR RI dengan komunitas saya, akan membawa para santri ke DPR RI untuk bertemu dengan Arteria Dahlan jika belum juga meminta maaf," tegas Pak Uu.

"Saya akan kerahkan para santri dan kiai sebagai komunitas pesantren, karena sudah mengusik kami warga Sunda," katanya.

Kronologi

Gara-gara ucapannya, Arteria Dahlan menjadi sorotan lagi.

Bukan kali ini saja, anggota DPR RI dari PDI Perjuangan itu beberapa kali menjadi pusat atensi karena kontroversinya.

Kali ini, Arteria disorot soal permintaannya kepada Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk mencopot seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbicara menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.

Hal ini diutarakan Arteria dalam rapat kerja Komisi III DPR denga Kejaksaan Agung, Senin (17/1/2022).

Anggota DPR RI fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan.
Anggota DPR RI fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Baca juga: PDIP Minta Kasus Ibunda Arteria Dahlan Dimaki Seorang Perempuan Diselesaikan Lewat Mediasi

Baca juga: Profil Lengkap Arteria Dahlan, Anggota Dewan yang Usulkan Bandar Narkoba Ditembak Mati

Peristiwa itu bermula saat Arteria menyatakan harapannya agar Kejaksaan Agung (Kejagung) bersikap profesional dalam bertugas.

"Saya minta betul kita profesional, saya sama Pak JA (Jaksa Agung) ini luar biasa sayangnya, Pak," kata Arteria.

Tiba-tiba saja, dia mengungkapkan adanya Kajati yang berbahasa Sunda ketika rapat.

Padahal, menurut Arteria, seorang kajati haruslah berbahasa Indonesia ketika rapat.

"Ada kritik sedikit Pak JA, ada Kajati, Pak, dalam rapat, dalam raker itu ngomong pakai Bahasa Sunda, ganti Pak itu," pinta Arteria.

Hal itu dinilai harus menjadi pertimbangan bagi Jaksa Agung untuk mengganti Kajati yang dimaksud.

Dalam memimpin rapat, Arteria menilai seorang Kajati perlu menggunakan bahasa Indonesia agar tidak menimbulkan salah persepsi bagi orang yang mendengarnya.

"Kita ini Indonesia, Pak. Nanti orang takut, kalau pakai bahasa Sunda ini orang takut, ngomong apa, sebagainya. Kami mohon yang seperti ini dilakukan tindakan tegas," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Panglima Santri Akan Kerahkan Massa Kepung DPR RI Jika Arteria Dahlan yang Rasis Tidak Minta Maaf

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved