Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Disperindag Temukan Minyak Goreng Kadaluwarsa yang Dijual dengan Harga Tinggi

Ketersediaan Minyak Goreng di Halmahera Utara, Maluku Utara, masih jadi masalah sejak ada penetapan harga Rp 14000 per liternya.

Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com/Arafik Hamid
Minyak Goreng di salah satu Swalayan di Halmahera Utara. Jumat (21/1/2022) 

TRIBUNTERNATE.COM- Ketersediaan Minyak Goreng di Halmahera Utara, Maluku Utara, masih jadi masalah sejak ada penetapan harga Rp 14000 per liternya.

Sebab, ada oknum yang coba memanfaatkan kondisi tersebut.

Saat Sidak dari Disperindag,  ada penjual ditemukan belum menyesuaikan harga.

Bahkan, mematok dengan harga Rp 25000 per liter. 

"Tadi ketika kami sidak penjual menaruh harga  bervariasi, ada yang Rp.24.000 ribu bahkan Rp.25.000 per liter," ujar Kabid Perdagangan, Disperindag,  Muksin Mustika. Kamis (10/3/2022).

Satu toko yang ditemukan misalnya, didapati ada sekitar 17 botol minyak goreng kadaluarsa sehingga langsung dimusnahkan.

"Jadi ada satu toko samping pasar Moderen barangnya sudah kadaluarsa,"ungkap dia.  

Baca juga: Stok Daging Sapi Masih Bisa Penuhi Kebutuhan Warga Hingga Puasa

Baca juga: Venna Melinda Honeymoon di Bali: Bertemu Keluarga Mantan Suami hingga Pamer Bathtub

Lainnya, kelangkaan Minyak Goreng di Kota Ternate masih terus terjadi.

PT Firma Agung yang merupakan salah satu distributor besar di Kota Ternate, mendapat kendala menyangkut stok hingga sekarang. 

"Sebulan lebih stok minyak goreng merk sovia yang kita jual kosong, "ungkap Agung Haris Wijaya, Kepala Gudang PT Firma Agung.

Namun, Ia pastikan stok minyak goreng akan masuk sebelum puasa.

"Kata pemasok, mereka janji minyak goreng akan masuk sebelum puasa. Tapi saya tidak mau pastikan waktunya kapan. Yang pasti akan masuk, "katanya.

Guna menjawab kebutuhan selama Ramadhan, PT Firma Agung akan memasok minyak goreng sebanyak tiga kontainer, atau 68 ribu liter merk sovia.

"Begitu masuk, kita langsung distribusikan ke toko-toko terpercaya. Kenapa? Kalau kita berikan juga ke pedagang eceran, takutnya ada penimbunan, "ujar Haris. 

(Tribunternate.com/Arafik Hamid/Munawir Taoeda)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved