Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

PDIP Gelar Demo Masak tanpa Minyak Goreng, Pengamat Sebut Ada 2 Makna yang Tersirat

Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun menilai demo masak tanpa minyak goreng bisa dimaknai dua hal.

Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Kader PDI Perjuangan (PDIP) sedang memasak saat mengikuti acara Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng yang digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (28/3/2022). Demo memasak ini diselenggarakan berkaitan dengan pernyataan Megawati Soekarnoputri soal antrean masyarakat di tengah terjadinya kelangkaan minyak goreng. Dalam pernyataannya, Megawati mengatakan bahwa ada cara lain untuk mengonsumsi makanan selain dengan menggoreng, yakni dengan cara merebus atau mengukus yang lebih menyehatkan bagi tubuh. 

TRIBUNTERNATE.COM - Acara demo masak tanpa minyak yang digelar PDI Perjuangan mendapat sorotan publik.

Apalagi, acara tersebut digelar di tengah tingginya harga minyak goreng dan langkanya stok di pasaran.

Demo masak ini pun mendapat perhatian dari Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun.

Ubedilah Badrun menilai demo masak tanpa minyak goreng bisa dimaknai dua hal.

Pertama, yakni sebagai edukasi terhadap generasi muda soal kebudayaan kuliner yang beragam.

Kedua sebagai satire untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang gagal mengatur para oligarki.

PDIP ingin mengatakan kepada kadernya dan masyarakat luas belum bisa memasak tanpa minyak goreng.

Sebab, rasa-rasanya hampir seluruh budaya kuliner di seluruh Indonesia memiliki budaya masak tanpa minyak goreng.

Baca juga: Megawati Kesal Sarannya soal Minyak Goreng Dikaitkan dengan Urusan Politik: Tidak Usah Ribat Ribut

Baca juga: Megawati Mengaku Hanya Takut pada Puan Maharani, Rela Tak Pergi Keluar Selama 2 Tahun Lebih

Baca juga: Anggarkan Rp50 Miliar untuk Ganti Gorden Rumah Dinas & Pengaspalan, Ini Penjelasan Pimpinan DPR RI

"Makna edukasinya lebih kepada mengingatkan kembali, terutama pada generasi milenial dan generasi Z. Tetapi apakah generasi milenial dan generasi Z tertarik? Itu dia problemnya, perlu riset terkait respon generasi milenial dan generasi Z tentang demo masak PDIP ini di tengah mereka menyenangi kuliner yang instan," kata Ubedilah dalam pesan yang diterima, Selasa (29/3/2022).

Untuk satire, Ubed menilai PDIP ingin menyampaikan kritik kepada Jokowi yang gagal mengatur para oligarki dan Menteri Perdagangan soal kelangkaan minyak goreng ini.

"Kritik ini dilakukan secara satire dengan menunjukan bahwa Megawati sampai turun tangan loh memberi solusi kultural dalam menghadapi kelangkaan dan mahalnya minyak goreng. Masa ngurus minyak goreng saja tidak bisa?" kata Ubed.

"Kasian rakyat kecil yang biasa jualan gorengan, pisang goreng, singkong goreng, mendoan, dan lain-lain warung rakyat," katanya.

Sebelumnya, DPP PDI Perjuangan (PDIP) menghadirkan pameran serta demo memasak makanan tanpa minyak goreng yang dikerjakan oleh belasan perwakilan dari setidaknya 18 daerah.

Kegiatan itu dilaksanakan di Halaman Gedung Sekolah Partai PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Pusat, Senin (28/3/2022).

Para peserta acara itu adalah para pengurus dan kader PDIP yang masing-masing membawa chef-nya.

Mereka datang dari Provinsi DKI Jakarta, Kota Semarang, hingga Kota Bogor.

Hadir dalam acara itu Sekjen Hasto Kristiyanto, Wasekjen Sasarestuwati, Wakil Bendahara Rudianto Tjen, serta Ketua DPP PDIP Wiryanti Sukamdani dan Djarot Saiful Hidayat.

Semuanya sempat disajikan makan siang berupa nasi bersama lauk ikan bakar, ayam bakar, dan lain-lain yang tak digoreng.

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri akan menyampaikan keynote speech di acara tersebut secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Hasto Kristiyanto mengatakan, sebenarnya kekayaan kuliner Indonesia sangat luar biasa.

Ada aneka aneka makanan beserta beraneka cara mengolah yang tak hanya menggoreng.

Bahkan, Presiden Pertama RI Ir. Soekarno sudah melakukan riset selama 7 tahun dan menghasilkan buku berjudul 'Mustika Rasa'.

Isinya adalah bahan pangan lokal Indonesia dan resep masakannya, lengkap dengan kandungan gizinya.

Ia lalu menunjukkan buku tersebut yang tebalnya lebih dari 1000 halaman tersebut.

Kata Hasto, dalam tiga tahun terakhir, buku itu telah disebarluaskan oleh PDIP.

“Bung Karno mengatakan kita tak boleh terjajah dengan makanan impor,” kata Hasto.

"Dengan pola makanan yang sehat, minim kandungan minyak goreng, bisa mengurangi kolesterol dan obesitas,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pariwisata Wiryanti Sukamdani menjelaskan, acara ini digelar untuk menunjukkan betapa Indonesia adalah negara kaya pangan, dan banyak cara untuk mengolah bahan pangan menjadi masakan-masakan yang lezat dan bergizi.

“Dan tanpa harus tergantung pada minyak goreng. Kita bisa mengolah masakan dengan merebus, mengukus, memanggang dan mengasapi. Polemik tentang minyak goreng tidak membuat kita harus berinovasi dan berkreasi,” kata Wiryanti.

Kegiatan ini juga menindaklanjuti instruksi Megawati. Kegiatan ini merupakan ajang kerjasama sekaligus sebagai unjuk kreativitas pengolahan kuliner bagi kader-kader partai se-Jabodetabek.

Selain demo memasak dan pameran makanan, acara ini juga akan menghadirkan Dialog Makanan Sehat Tanpa Minyak Goreng yang dipandu oleh Hasto Kristiyanto.

Bersama narasumber Hasto Wardoyo, Kepala BKKBN, dan Chef Handry Sumanto.

Lalu dilakukan Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng oleh Chef Handry dan Chef Lukman dari Indonesia Chef Association (ICA)

Wiryanti menjelaskan ada 5 kategori yang dikompetisikan. Yaotu appetizer/kudapan/snack (hidangan pembuka), soup/soto, main course (hidangan utama), dessert/kue/jajanan manis (pencuci mulut).

Selain itu, ada Demo Memasak Tanpa Digoreng oleh Hevearita G. Rahayu. Masakan yang ditampilkan adalah hidangan tradisional seperti: ayam bakar kecap, oblok-oblok telur asin, sambel tempe bakar, talam labu kuning dan lodeh sukun.

Juga Demo Pembuatan Minyak Kelapa oleh Fajar Gegana, Wakil Bupati Kulonprogo dan oleh APJI Banten sebagai alternatif minyak buatan sendiri.

“Melanjutkan kepedulian dan kepekaan Bung Karno tentang masakan, maka demo Memasak Tanpa Minyak Goreng menjadi alternatif dalam menghasilkan masakan yang berbahan baku lokal, murah dan bergizi sekaligus solusi membentuk bangsa yang kuat dan cerdas,” kata Wiryanti.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pengamat: Ada Dua Makna Terkait Demo Masak Tanpa Minyak Goreng yang Digelar PDIP

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved