Morotai
Agar Dihargai Rp10 Ribu Kg, Nelayan di Morotai Jaga Rumput Laut dari Sampah
Galo-galo adalah desa penghasil Ikan Garam (Asin). Selain ikan garam masyarakat di pulau ini juga membudidayakan rumput laut.
Penulis: Fizri Nurdin | Editor: Mufrid Tawary
Tribunternate.com/Fizri Nurdin
Saat panen rumput laut diangkut menggunakan bodi (Motor laut) untuk dibersihkan di Desa Galo-galo, kecamatan Morotai selatan, Pulau Morotai, Minggu, (17/4/2022).
Sebab, cukup membersihkan sampah laut yang tersendat di area sekitar pembibitan saja.
"Pemeliharaan rumput laut, tidak diberi makan hanya dijaga dan dirawat dari serangan hama dan dibersihkan dari kotoran sampah di laut,"ujarnya.
"Cara penanamannya diikat pada tali dan dikasih pelampung, selain itu pembibitan sendiri tinggal di lihat kualitasnya yang bagus dibuat bibit dan sisanya di jemur,"Jelas Mulkan.
Seraya mengaku, kalau musim ombak gangguannya cuman tali pengikatnya di khawatirkan putus.
Sedangkan, soal gagal panen juga kerap terjadi, akibat dari musim kemarau atau laut tidak bergelombang. (*)
Halaman 2 dari 2